Siapa yang ngga tau majapahit? Sebuah Kerajaan yang melegenda karena keberhasilannya menaklukan Nusantara. tapi agan tau ngga apa rahasia majapahit dalam menguasai Nusantara?
Ternyata selain kemampuan tatanegara yang cukup baik Majapahit juga mempunyai strategi perang yang digunakan untuk mempertahankan atau menambah wilayah kekuasaannya
penasaran gan? ini ane kasih tau beberapa strategi perang majapahit
Spoiler for 1. Strategi Supit Urang a.k.a Capit Urang:
sesuai dengan namannya gelar pasukan ini menempatkan para prajurit membentuk pasukan menjadi beberapa bagian, dua kelompok pertama akan bertindak menjadi tangan-tangan perkasa dari seekor udang, masing-masing di pimpin oleh pemimpin sayap, bisa seorang Senopati, Penatus, ataupun cukup hanya seorang Lurah, tergantung dari besarnya jumlah pasukan yang ada.
Mereka akan menjepit dan mengacaukan pihak musuh dari dua arah yang berlawanan. Sementara itu, di bagian tengahnya, pasukan utama akan bertemu berhadapan dada dengan pihak lawan. Jika dilihat dari atas menara pengawas yang ada di depan kraton, pasukan Capit Urang ini membentuk sebuah garis melengkung bagaikan tapal kuda.
Spoiler for 2. Strategi Garuda Nglayang:
Gelar Garuda Nglayang ini mengandalkan kekuatan pasukan yang besar seperti burung garuda melayang dan meniru gerakan burung garuda, dimana panglima dan pemimpin pasukan berada di paruh, kepala, sayap,dan ekor memberikan perintah kepada anak buahnya dengan siasat seperti tingkah burung garuda yang menyambar atau mematuk, dsb. Pada intinya serangan ini mengandalkan satu senapati utama pada posisi paruh,kemudian sayap kiri kanan bergerak bebas dengan posisi pengatur posisi yang sedikit heroik, sebab perlindungan posisi pengatur pasukan berada di depan, pasukan inti menempati posisi cakar kaki, kemudian pemimpin utama berada di ekor sebagai posisi pasukan penyapu terakhir.
Gelar ini menempatkan Senopati di depan sendiri sbg paruhnya, kemudian 2 orang berjajar / seorang Senopati di belakang paruh sbg kepala burung, kemudian Senopati Agung di belakang kepala burung. Dua orang Senopai berada di ujung sayap kanan dan kiri yang cukup jauh. Para Prajurit mengisi sayap dan menyambung dengan tubuh burung, kepala dan ekor, dimana di ekor burung terdapat seorang Senopati lagi. Dua sayap pada Gelar ini dimaksudkan agar dapat mengepung prajurit musuh utk dikalahkan / ditumpas. Konon gelar garuda nglayang pernah digunakan oleh panglima besar Jendral Soedirman dalam perang palagan Ambarawa
Spoiler for 3. Strategi Dirada Meta a.k.a Gajah Ngamuk:
Gelar Dirada Meta, yang berarti gajah mengamuk. Imajinasikan bagaimana seekor gajah dengan tenaga yang luar biasa besarnya, sedang marah memainkan belalainya dan menyerundukan gadingnya yang keras dan tajam. Gajah menyerunduk maju terus tanpa kenal rasa takut dan sakit. Siasat ini dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan, Pasukan induk dan pasukan pendamping akan bergerak bersama sama, maju dan maju dengan target menghancurkan lawan, karena itu dibutuhkan pasukan yang besar dan dengan kemampuan penuh serta percaya diri akan kemampuan tempur pasukannya. Dengan kata lain, siasat perang ini menginginkan pertempuran yang singkat dan habis habisan. Sedapat mungkin menghancurkan sebanyak banyaknya pasukan musuh. Siasat ini biasanya menggetarkan nyali lawan, karena gelar ini membawa pesan ingin segera mengakiri pertempuran, menang atau hancur.
Spoiler for 4. Strategi Gelatik / Emprit Neba:
Gelar Gelatik / Emprit Neba adalah strategi perang dengan bentuk formasi seperti burung gelatik dalam jumlah banyak yang bersama sama turun dari udara (neba= turun dari udara dalam keadaan terbang),atau burung gelatik yg secara bersama-sama datang ke sawah utk mencari makan padi, pada umumnya melayang turun bersama-sama. Tentu saja burung gelatik tsb mamakan padi semaunya sendiri tanpa aturan maka rusaklah tanaman padi yang diibaratkan sebagai musuh. Gelar ini biasanya dilakukan oleh Senopati Agung / sepasukan prajurit yg sudah putus asa, mungkin karena sudah terjepit tapi pantang menyerah.
Spoiler for 5. Strategi Cakra Byuha:
Gelar Cakra Byuha adalah formasi perang dengan pengepungan/countainment. (Cakra= cakram, senjata berbentuk bulat pipih bergerigi; Byuha = gelar barisan). Formasi ini dapat juga digunakan untuk masuk ke tengah-tengah medan pertempuran yang sudah terlebih dahulu terjadi . Lingkaran gelar Cakra Byuha akan langsung masuk ke tengah-tengah peperangan, kemudian mengembang sebagai gelar lingkaran yang semakin besar. Gelar yang berbentuk lingkaran bergerigi, yang menempatkan para senapatinya di sepanjang ujung geriginya. Gelar itu akan dapat menghadap ke segala arah sesuai dengan keadaan yang berkembang di medan yang sengit, yang mengarah kepada perang brubuh. Namun berbeda dengan gelar Gedung Minep, yang juga merupakan lingkaran yang rapat, maka gelar Cakra Byuha menempatkan senapati utamanya di depan, di luar lingkaran. Senapati Utamanya dapat bergeser menurut keadaan. gelar cakra byuha biasanya digunakan untuk melindungi raja, orang penting, tawanan atau pusaka,yang akan dibawa kesuatu tempat.orang/ barang yang dilindungi tsb diletakkan ditengah gelar, sementara pasukan melindungi berlapis lapis berbentuk bulat/melingkar. dengan ujung2 geriginya pasukan bergerak menghancurkan penghalang yang merintangi.
Spoiler for 6. Strategi Gedong Minep:
Gedong Minep adalah sebuah formasi yang digunakan untuk menjebak musuh yang jumlahnya lebih sedikit dengan cara memancing pasukan lawan untuk masuk kedalam gelar, kemudian pasukan lawan kalau sudah masuk ditengah, akan mereka kurung (gedong=gedung, minep=menutup)kemudian lawan akan dihancurkan. Gelar ini tidak efektif manakala jumlah pasukan seimbang atau lebih banyak, karena kepungan lambat laun akan jebol. Panglima dari gelar Gedong Minep berada di dalam lingkaran yang tertutup rapat. Senopati berada di tengah, dikelilingi bawahan dan prajuritnya. Sehingga bila mendapat serangan musuh maka para prajuritnya yg terkena lebih dulu. Apabila Gelar ini bukan suatu siasat untuk menjebak musuh, maka gelar ini memberi gambaran bahwa Senopati / Senopati Agung tsb sebenarnya kurang memiliki keberanian.
Spoiler for 7. Samodra Rob:
Samodra Rob,yang berarti gerak gelombang lautan yang sedang pasang,namun gelar ini masih agak teratur pola gerak maju pasukan,yaitu menirukan gerak gelombang laut yang datang bertubi tubi yang seolah olah tidak ada habisnya.
Spoiler for 8. Pasir Wutah:
Pasir Wutah atau perang Brubuh, Ini sebenarnya tidak bisa lagi disebut strategi, karena hal ini akan muncul dengan sendirinya ketika para prajurit dan senopati tidak bisa lagi mempertahankan gelar perang atau strategi mereka baik tata letak ataupun tata serang dan bertahannya. Strategi ini amat kacau karena setiap prajurit akan bergerak bebas tanpa aturan
SEKIAN THREAD DARI ANE GAN, SEMOGA BERMANFAAT BUAT AGAN DAN AGANWATI YANG UDAH MAMPIR
Budayakan Komeng dan antar sesama kaskuser
Quote:
Ane Ga Nolak Kalo dikasih tapi kalo agan mau ngasih simpen aja kan lumayan buat nyicil bangun rumah