Nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak luput disebut dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Nama SBY disebut Ridwan Hakim, saksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah, dalam dugaan korupsi izin kuota impor daging sapi.

Awalnya, Ridwan yang merupakan putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin, memang tidak menyebut langsung nama SBY. Dia hanya menyebut utusan SBY yang bernama Sengman Tjahja.

Pengusaha asal Palembang itu disebut Ridwan membawa duit Rp 40 miliar yang hendak diberikan PT Indonesiauna Utama ke Hilmi.

"Kalau soal Rp 40 miliar itu dibawa sama Sengman. Sengman sendiri sudah saya jelaskan ke penyidik. Jadi kalau mau tahu Rp 40 miliar itu tanyakan saja ke Sengman," ujar Ridwan Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta (29/8).

Hakim Ketua Nawawi Pomolango menanyakan lagi siapa yang dimaksud dengan Sengman.

"Sengman itu utusan Presiden, yang mulia," ujar Ridwan menjawab pertanyaan Hakim Ketua.

"Presiden apa?" tanya hakim Ketua lagi.

"Ya Presiden SBY," jawab Ridwan lagi.

Catatan merdeka.com, ini adalah pertama kali nama SBY disebut di sidang korupsi. Sebutan 'utusan' yang diucapkan Ridwan mau tidak mau menimbulkan dugaan Sengman tidak bekerja untuk dirinya sendiri. Informasi yang dikumpulkan merdeka.com, Sengman sudah bersahabat dengan SBY sejak dia menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997).

Presiden SBY maupun pihak Istana belum memberi konfirmasi terkait fakta persidangan ini.

Sebelumnya, nama Menko Perekonomian yang juga besan SBY, Hatta Rajasa, juga disebut dalam sidang kasus yang sama. Adalah saksi Elda Devianne Adiningrat alias Dati alias Bunda yang menyebut nama mertua Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) itu.

Elda mengakui yang dimaksud dengan istilah 'Si Uban' dalam rekaman percakapan hasil sadapan telepon adalah Menko Perekonomian Hatta Rajasa . Elda yang juga mantan ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia mengaku mengenal Hatta secara pribadi, tapi berkelit jarang bertemu empat mata.

Hal itu diungkapkan Elda dalam persidangan Ahmad Fathanah, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (22/8). Sebelumnya Elda dicecar soal istilah 'Uban' oleh Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango.

"Ada pembicaraan saudara dengan Maria (Presiden Direktur PT Indonesiauna Utama Maria Elizabeth Liman) menyebut-nyebut soal uban. Siapa uban?" tanya Hakim Ketua Nawawi.

"Mohon maaf, saya mengistilahkannya untuk bapak Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Tapi bukan istilah dari saya," jawab Elda dengan suara lirih.

Hakim Ketua Nawawi lantas mencecar Elda soal adanya percakapan dengan Elizabeth, yang menyebutkan Hatta Rajasa marah soal kelangkaan daging sapi di pasaran.

"Itu dari kawan saya, Arif. Saya mengadu sama dia soal Syukur (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Syukur Iwantoro) yang tidak menggolkan penambahan kuota impor daging sapi. Dan mereka sampaikan bahwa dimarahi dan nanti Pak Syukur akan dipanggil Pak Hatta," ujar Elda.

Hakim Ketua Nawawi lantas mempertanyakan kedekatan antara Elda dan Hatta. Tetapi, Elda mengaku jarang berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

"Secara pribadi saya mengenal, tapi dalam hal ini (pengurusan kuota impor daging sapi), saya tidak langsung berinteraksi dengan beliau," lanjut Elda.



Mudah2an pak BeYe gak trlibat z gan ...


Mohon rate-nya gan ...