Ulu salam, kulonuwun, assalaamu alaikum. Rahayu ..

Terimakasih kepada momod yang telah mengizinkan ane ikut menyemarakkan forum supra yang penuh dengan keguyuban, kesemarakkan, saling mengisi, saling menguatkan, menghidupkan kembali warna jatidiri bangsa Nusantara ini yaitu bangsa yang “guyub – rukun – menyatu”.Trit sederhana ini sebenarnya belum pantas untuk disematkan dalam forum yang penuh dengan tokoh-tokoh sepuh gung liwang liwung yang puluhan tahun malang melintang dalam dunia supra, dibandingkan ane yang pengalamannya belum ada seumur jagung. Tujuan trit ini adalah saling memberi, saling mengisi, saling menguatkan (bukan saling mendebatkan) ragam pendekatan tirakatan apa yang bisa dijadikan awal langkah seseorang menemukan kesejatian dirinya, baik dengan silabus Islami, Kejawen atau silabus apapun juga. Karena kesejatian diri atau diri sejati – ada dalam setiap diri manusia tanpa pandang agama apapun, dan hak pregoratif mutlak sang Maha untuk memilih siapa yang Dia kehendaki untuk mengenal NYA melalui Dia (diri sejati).

Tulisan ini berangkat dari kerangka berpikir dimana ane anggap agan semua sepaham tentang adanya “diri sejati” atau kesejatian diri, yang diibaratkan pasangan hakiki setiap manusia, dan sepaham pula dengan ane bahwa tidak ada satupun agama yang lebih superior dalam menjamin keselamatan pemeluknya bisa pulang kembali di sisi NYA. Itulah sebabnya trit ini bisa dijadikan tempat kita saling urun rembug, bagaimana ragam cara “awal langkah” menuju pertemuan dengan diri sejati. Menyatukan kembali yang terpisah, menjadi utuh - menjadi manusia seutuhnya yang merupakan salah satu ciri leluhur Nusantara agung ini dimasa lalu.

Ya, tidak ada anugerah terbesar yang diberikan oleh Tuhan kepada seseorang kecuali izin dan ridho NYA untuk berjumpa dengan diri sejati yang merupakan pasangan hakiki nya. Diri sejati, atau kesejatian diri, atau sang “Aku” dengan sebutan apapun lainnya seperti ingsun, sirr, pancer, robb, nur yang terpuji (Dalam bahasa arab : nur muhammad), dsb. adalah percikan dzat NYA, yang hanya di amanatkan pada makhluk yang bernama manusia, dialah sang awal dan dialah sang akhir, hanya dialah yang boleh berhubungan kepada Tuhan secara langsung, dialah pembawa doa, dialah yang menyandang “nama” dari Sang Maha Pencipta. Man robbuka? siapa nama diri sejati mu? Tapi kodrat manusia diturunkan ke dunia ini terpisah dengan pasangan hakiki nya atau kesejatian dirinya, sebagaimana terpisahnya Adam-Hawa, jauh tetapi dekat, dekat tapi terhijab. Tapi justru itulah tugas manusia diturunkan, yaitu untuk menjadi pemimpin. Dimana syarat menjadi pemimpin adalah adanya imam-makmum, adanya sepasang dirinya. Karena Dia lah “sang Cinta” yang telah menghidupkan jagad diri setiap manusia. Dimanakah pasangan hakiknya? dimanakah sepasang dirinya terpisah. Arjuna mencari Cinta – itulah awal perjalanan menuju manusia seutuhnya.

Berbagai isyarat dilontarkan oleh semua agama tentang adanya pasangan hakiki, atau diri sejati yang merupakan percikan dzat NYA. Dan semua manusia untuk dinobatkan sebagai seorang pemimpin harus mampu menyatukan kembali yang terpisah dari dirinya, agar menjadi utuh sepasang, dan inilah manusia seutuhnya yaitu manusia yang telah bersama dengan pasangan hakikinya, telah bersama-sama dengan diri sejatinya. Dan hanya manusia seutuhnya yang berhak menjadi pemimpin. Menikah, adalah syarat seorang pemimpin. Karena dengan telah menikah baik secara syariat dunia, maupun hakikat.

Pertemuan dengan pasangan hakiki yang terpisah yang wajahnya bagaikan pinang dibelah dua, tapi yang satu sempurna yang satu peot – ya diri sejati memang memiliki kesempurnaan, karena dia adalah percikan dzat Sang Maha Kesempurnaan itu sendiri - adalah langkah awal seorang pemimpin, disinilah penyaksian, disinilah menikah, disinilah seorang pemimpin menerima amanat dari Sang Maha untuk menjalankan kewajiban sebagai khalifah NYA. Dan para pemerhati masalah langit batin manusia berusaha melangkah, mencari untuk menemukan dan menyatukan kembali yang terpisah sebagaimana lakon Bima Suci, yang masuk kedalam samudera batin dirinya karena memang pasangan hakiki itu atau sang kebenaran, letaknya bukan diluar diri, tapi dalam samudera batin diri setiap manusia yang terdasar, yang tidak dapat disentuh kecuali oleh orang merendahkan diri serendah-rendahnya merasa tidak memiliki daya upaya apapun dalam dirinya, telah berhasil mencapai titik kosong, dimana dalam kosong, dalam hening itu akan terjadi show force yang sangat dahsyat.

Maaf gan, prakatanya panjang banget ane juga udah berusaha ngeringkesin. Habisnya bingung gan masa ujug-ujug ane tanya “Ekhem ..gimana langkah awal agan mencari dan menemukan diri sejati neh”. Maaf ya gan, langsung aja deh.

Kesimpulan nya : Begitulah betapa pentingnya menyatukan kembali yang terpisah, betapa pentingnya menyatukan kembali sepasang diri agar kembali utuh atau menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya tidak akan mati, ia wafat – manusia seutuhnya tidak akan dikubur tetapi di maqomkan. Dan hanya manusia seutuhnya yang boleh berhubungan langsung kepada NYA, tanpa melalui perantara lagi. Untuk bisa menemukan harus mencari, untuk mencari harus tahu siapa yang dicari, kemana mencari nya, bagaimana mencari nya, dengan apa mencarinya. Dan langkah awal mencari “pasangan hakiki” adalah dengan menghidupkan sifat welas asih, atau cinta kasih dalam diri. Kenapa begitu, nanti ane sambung lagi ya gan.

Sementara yuk kita saling SHARE, saling memberi manfaat (bukan saling debat) bagaimana LANGKAH AWAL agan-agan mensiasati menemukan pasangan diri yang terpisah, agar kembali menyatu, utuh dan menjadi manusia seutuhnya. Silahkan share "langkah-langkah" nya ya gan, bukan pengetahuan tentang kesejatian diri, tentang ruh, ruh kudus, nur muhammad, nur bashiroh, ilmu alif ataupun titik huruf ba' .dsb. Kita sangat membutuhkan tentang sharing langkah-langkah awal (bukan pengetahuan tentang itu) agar saling memberi manfaat. Monggo di share dengan silabus masing-masing yang dianggap MANFAAT, karena setiap manusia mempunyai pasangan hakiki, atau diri sejati, atau kessejatian diri tanpa mengenal agama apapun juga. Mohon dibukakan kemaafan jika ada kesilafan, kekhilafan. Terimakasih. Not only one way to Rome ..

Carilah Aku – jika kau telah temukan Aku, maka Aku hancurkan kamu. Biarlah Aku sendiri yang menyembah NYA.





PS. Ada 2 (dua) ebook sederhana karya ane silahkan di download gratis di salah satu thread ane barangkali manfaat.