Bagi Anda yang tinggal dan mengerti Bahasa Vietnam mungkin tidak akan mendengar warga di negara komunis itu mengucap kalimat "saya cinta kamu" kepada pasangannya.
Namun bukan berarti mereka tidak mencintai pasangannya, melainkan karena tidak ada padanan untuk kata "saya" atau "kamu" dalam Bahasa Vietnam. Kantor berita BBC, Kamis 29 Agustus 2013 melansir informasi ini berdasarkan laporan koresponden mereka yang tinggal di Vietnam, Bill Hayton.
Hayton berkisah, warga Vietnam menyapa seseorang berdasarkan usia mereka. Mereka biasa mengucapkan "anh" bagi kakak laki-laki, "chi" bagi kakak perempuan, "em" bagi adik perempuan dan laki-laki, dan masih banyak lagi ekspresi lainnya. Tujuan dari penggunaan istilah itu, tidak lain untuk menghormati orang yang diajak berkomunikasi.
Itu sebabnya apabila Anda bertemu dengan orang Vietnam, mereka dengan cepat akan menanyakan kepada Anda soal usia. Tujuannya supaya bisa berkomunikasi dengan Anda dengan kata sapaan yang tepat.
Berdasarkan laporan Hayton di atas, apabila seseorang menyatakan cintanya, maka makna harafiah ungkapan tersebut dalam Bahasa Vietnam menjadi: "kakak laki-laki mencintai adik perempuan". Apabila si perempuan lebih tua, maka menjadi: "kakak perempuan mencintai adik laki-laki".
Namun ekspresi itu sangat jarang, karena kendati dari segi usia si perempuan yang lebih tua, namun biasanya mereka lebih suka dipanggil "em" atau "adik perempuan". Dalam Bahasa Vietnam, ada lebih dari 40 kata ganti yang menjelaskan hubungan di antara individu dan kelompok orang yang berbeda usia dan jabatannya.
Setalah baca artikel itu baru tau ane klo di vietnam Tidak ada padanan kata "saya" atau "kamu" dalam Bahasa Vietnam
Update
Quote:
Orang Vietnam bakar barang-barang seseorang yang dicintai
Dalam keyakinan agama tradisional Vietnam, kematian bukan berarti akhir dari segalanya. Kematian hanyalah perpindahan ke hidup selanjutnya dimana barang-barang di sana sama dengan hidup sebelumnya. Kematian itu juga membutuhkan rumah seperti di dunia.
Sejumlah barang juga dibutuhkan bagi orang yang meninggal. Lalu bagaimana mengirimkan barang-barang seperti ponsel, mesin cuci, atau baju baru bagi orang mati? Keluarga orang yang meninggal akan membeli kertas yang dibuat mirip dengan barang-barang kebutuhan.
Untuk mengirimkannya, mereka membakar kertas-kertas itu. Asap diyakini akan mengirimkan barang-barang itu ke orang yang dicintai di kehidupan yang lain. Pemerintah Vietnam memperkirakan warganya mengeluarkan dana hingga 20 juta dolar AS membeli kertas-kertas itu untuk dibakar tahun lalu.
Mau Mengatakan Cinta Susah Terus Kalo Orang Yang Di Cintai Meninggal Mesti Bakar Barang-Barang Kebutuhan Buat Di Alam Baka