Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kancutbasaAvatar border
TS
kancutbasa
Pendeta Dihukum Bayar Rp 1.000
SURABAYA - Proses hukum gugatan antarpendeta akhirnya berakhir. Majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (19/8) memenangkan gugatan Pendeta Leonard Limato. Sedangkan Abraham Alex Tanuseputra selaku tergugat I dinyatakan kalah dan dihukum membayar ganti rugi seribu rupiah.

Putusan itu dibacakan majelis hakim yang diketuai Bambang Koestopo dalam sidang di Pengadilan Negeri Surabaya. Dalam kasus tersebut pendeta Leonard menggugat pendeta Alex. Kasusnya terkait keabsahan kepengurusan Gereja Bethany Indonesia.

Dalam putusannya, hakim menyatakan mengabulkan sebagian gugatan penggugat. Antara lain, tergugat I berbuat melawan hukum yang merugikan Leonard. Selain itu, hakim menghukum tergugat I membayar kerugian seribu rupiah.

Bukan hanya itu. Hakim menyatakan bahwa akta perubahan tertanggal 24 Oktober 2007 tidak sah dan batal demi hukum. Hakim juga menyatakan bahwa akta pendirian Gereja Bethany yang dibuat pada 11 Desember 2002 sah dan memiliki kekuatan hukum mengikat.

Zainuddin, kuasa hukum Leonard, mengatakan, pembatalan akta perubahan itu karena dibuat setelah masa pelayanan tergugat habis pada 7 September 2007. Namun, pada 24 Oktober 2007 malah diadakan perubahan. "Padahal, masa pelayanannya sudah habis," katanya.

Menurut dia, hal itu dikuatkan dengan surat pernyataan notaris yang membuat perubahan akta anggaran dasar. Dalam surat itu disebutkan bahwa perubahan anggaran dasar Gereja Bethany Indonesia tidak disetujui oleh Departemen Agama Kantor Wilayah Jatim. Alasannya, ada syarat yang belum terpenuhi.

Sementara itu, Soemarso, kuasa hukum Alex, mengatakan keberatan dengan putusan tersebut. Menurut dia, materi gugatan adalah urusan organisasi. Karena itulah, masalah tersebut bukan menjadi tanggung jawab pribadi. "Tapi, yang digugat perorangan," katanya.

Soal materi putusan, Soemarso menyatakan tidak bisa mendengarkan pembacaan putusan dengan jelas. Dia beralasan, hakim membacakannya terlalu pelan sehingga tidak terdengar.

Pengacara kawakan itu memastikan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya. "Saya tidak bisa terima putusan itu. Masalahnya organisasi, tapi yang digugat pribadi," tegasnya. (eko/c2/diq)

http://www.jpnn.com/read/2013/08/20/...yar-Rp-1.000-#

gak jelas banget kasusnya
0
2.1K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan