Demi melancarkan jalannya ajang Miss World yang akan digelar September mendatang, MNC Grup telah melobi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan iming-iming :



Seandainya tawaran itu diterima dan MUI memberikan dukungan atas digelarnya ajang Miss World di Indonesia dengan deal-deal tawaran di atas, maka umat akan bertanya :



Sejarah telah berbicara bahwa ketua MUI pertama Buya Hamka telah menjadi teladan dengan segala keputusan-keputusan beraninya yang menggambarkan bahwa ulama tidak bisa dibeli.

Barangkali kita masih ingat keberanian beliau di masa lalu diantaranya dengan fatwa beliau tentang larangan menikah lagi bagi Presiden Soekarno karena sudah melebihi kuota, mengkritik kedekatan pemerintah dengan PKI sampai-sampai beliau dipenjara.

Majalah yang pernah dibentuknya “Panji Masyarakat” pernah dibredel karena menerbitkan tulisan Bung Hatta yang berjudul ”Demokrasi Kita” yang mengkritik konsep demokrasi terpimpin yang dijalankan Presiden Soekarno.

Pada saat menjabat ketua MUI, beliau juga pernah mengusulkan agar anggota MUI tidak digaji.

Beliau juga pernah menyatakan akan mundur jika nantinya sudah tidak ada kesepakatan antara ulama dan pemerintah.

Hasan Bashri seorang tokoh ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah pernah mengatakan : “Hukuman bagi para ulama adalah matinya hati & matinya hati adalah beramal dengan amalan akhirat untuk tujuan duniawi.”

Sumber : regional.kompasiana. com