Gunakanlah sepatu hak tinggi saat pergi berbelanja. Bukan demi alasan gaya, namun berdasar penelitian dua profesor dari Brigham Young University, bersepatu tinggi mampu mengerem nafsu belanja berlebihan.

Menurut Darron Billeter, salah seorang peneliti, hak tinggi memberikan keseimbangan. Pada kenyataannya, rasa seimbang ini akan menyebar pula dalam kebiasaan berbelanja.

Pada The Huffington Post ia menyatakan, sekali konsep keseimbangan diaktifkan dalam pikiran pembelanja, dia lebih cenderung menghindari pembelian ekstrem, termasuk membeli barang yang termahal atau termurah sekalipun.

Ketika datang untuk membeli mobil, misalnya, Billeter menyatakan seorang pembelanja yang memakai sepatu hak tinggi cenderung untuk tak membeli mobil super cepat dengan jarak tempuh yang rendah atau mobil yang sangat lambat. Sebaliknya, ia mungkin akan puas dengan pilihan di tengah-tengah di antara keduanya.

Billeter menyebut temuannya sebagai "efek kompromi", sebuah konsep pemasaran populer yang menyatakan bahwa pembeli lebih cenderung untuk membeli opsi tengah ketika disajikan dengan berbagai produk yang bervariasi dari yang murah hingga mahal. Namun, Billeter memperingatkan bahwa pendekatan ini mungkin tidak selalu memberikan hasil yang terbaik bagi pembeli.

Penelitian yang berjudul Consumer Behavior in “Equilibrium”: How Experiencing Physical Balance Increases Compromise Choice itu diterbitkan dalam jurnal American Marketing Association edisi Agustus.

Billeter dan Jeffrey Larson selama ini terkenal dengan penelitian mereka mengenai bagaimana pengalaman fisik dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Sebelumnya, mereka meneliti tentang bagaimana perut kosong saat berbelanja membuat konsumen cenderung membeli lebih banyak junk food.