- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gawat, Pangkalan Militer AS Berjarak 1.272 Km dari Monas !


TS
toyoter
Gawat, Pangkalan Militer AS Berjarak 1.272 Km dari Monas !


Spoiler for ini dia:

Keberadaan pangkalan baru militer AS di Pulau Cocos dengan 2.500 pasukan marinir plus pesawat intai dikhawatirkan politisi DPR. Soalnya, Pulau Cocos hanya berjarak sekitar 5 mil laut di barat daya Pulau Jawa atau sekitar 1.272 km dari Jakarta.

Artinya, dihitung-hitung dengan menggunakan pesawat tempur, jarak tempuh Pulau Cocos ke Jakarta diperkirakan hanya butuh waktu puluhan menit.
Anggota Komisi I DPR RI (F-PPP) Husnan Bey Fananie mensinyalir pangkalan baru militer dan penempatan pasukan di pulau itu memiliki maksud tersembunyi.

"Kita harus waspada. Karena pasukan itu tidak ubahnya sebagai pasukan spy drone atau pasukan mata-mata (striking drone), pasukan yang ditempatkan sebagai pasukan penyerang nantinya," kata Husnan.
Ia menceritakan, saat menerima kunjungan Ketua Kongres Amerika Serikat untuk Bidang Luar Negeri Edward Royce di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (19/8), sempat menanyakan soal masalah tersebut.
Sebab, dari berbagai informasi yang didapatkan, keberadaan Marinir AS di pulau tersebut, memang sengaja untuk memata-matai negara-negara di kawasan Asia, khususnya Indonesia sendiri.
"Jawabannya sangat normatif dan diplomatis, bahwa pasukan marinir ditempatkan atas dasar kerja sama militer AS dengan militer Australia, juga untuk membantu negara-negara di kawasan Asia saat menghadapi bencana alam," tuturnya.
Mendapat jawaban itu, Husnan tetap curiga karena tidak mungkin penempatan pasukan marinir AS dalam skala sebesar itu tanpa misi militer. "Pasti AS memiliki agenda besar dalam penempatan pasukannya di Australia, baik dalam jangka pendek dan panjang," jelasnya.
UPDATE
Spoiler for ini gan:
Kemhan Sulap Monas Jadi Bunker Pertahanan Militer
Kementerian Pertahanan akan menyulap area Monumen Nasional (Monas) seluas 160 hektare menjadi strategi pertahanan. Nantinya, di bawah Monas tidak hanya berfungsi sebagai tempat parkir, tapi juga berfungsi sebagai pangkalan pertahanan militer.
"Jadi strateginya seperti apa, ya nggak dikasih tahu dong, bisa bubar nanti. Namanya administrasi pertahanan negara, ya harus aman," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai bertemu Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (21/8).
Ia menjelaskan, area sekitar 160 hektare di Monas itu selain menjadi pangkalan militer plus parkir bawah tanah dan pusat souvenir. Namun detail bangunan seperti apa dia belum bisa memberi tahu, apalagi urusan pertahanan militer sangat rahasia.
"Rencana pembangunan dimulai 2014 nanti. Di bawah monas nanti ada underpass strategi pertahanan saat kondisi darurat, yang saling berhubungan," ujarnya.
"Di Kemayoran bisa untuk pendaratan pesawat. Karena ada fly over nya itu nanti dipindah menjadi underpass sehingga nanti untuk pendaratan bisa dipakai darurat," tambahnya.
Selain itu, jalan tol Jagorawi juga bisa untuk pendaratan pesawat, namun sekarang ada jembatan penyeberangan yang tidak memungkinkan jadi tempat pendaratan. Pemprov mewacanakan untuk menghilangkan jembatan itu menjadi underpass.
Di kawasan Marunda juga sama, dalam rangka membuat komplek rusun ada jalan yang bisa dipakai menjadi akses peralatan tempur angkatan laut.
Sementara, Wakil Menteri Pertahanan (Kemhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, tengah melakukan sinkronisasi antara strategi penataan ibu kota dengan strategi pertahanan negara.
"Harus diselaraskan. Ibu kota sedang giat menata dan mengembangkan wilayah, sementara Kemhan sedang melakukan upaya modernisasi peralatan militer. Dengan modernisasi peralatan militer ini, perlu ada akses di ibu kota untuk difasilitasi dan diakomodasi dalam tata ruang pertahanan di lingkungan kota DKI," kata Sjafri.
Apalagi, mulai September hingga Oktober nanti, militer Indonesia bakal menerima ratusan tank berat. Tank itu bakal masuk Jakarta, lalu disebarkan di satuan operasional. Selain itu, militer juga bakal menerima roket jarak jauh untuk mengamankan ibu kota, serta sejumlah pesawat tempur dan puluhan tank amfibi.
soember
Kementerian Pertahanan akan menyulap area Monumen Nasional (Monas) seluas 160 hektare menjadi strategi pertahanan. Nantinya, di bawah Monas tidak hanya berfungsi sebagai tempat parkir, tapi juga berfungsi sebagai pangkalan pertahanan militer.
"Jadi strateginya seperti apa, ya nggak dikasih tahu dong, bisa bubar nanti. Namanya administrasi pertahanan negara, ya harus aman," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai bertemu Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (21/8).
Ia menjelaskan, area sekitar 160 hektare di Monas itu selain menjadi pangkalan militer plus parkir bawah tanah dan pusat souvenir. Namun detail bangunan seperti apa dia belum bisa memberi tahu, apalagi urusan pertahanan militer sangat rahasia.
"Rencana pembangunan dimulai 2014 nanti. Di bawah monas nanti ada underpass strategi pertahanan saat kondisi darurat, yang saling berhubungan," ujarnya.
"Di Kemayoran bisa untuk pendaratan pesawat. Karena ada fly over nya itu nanti dipindah menjadi underpass sehingga nanti untuk pendaratan bisa dipakai darurat," tambahnya.
Selain itu, jalan tol Jagorawi juga bisa untuk pendaratan pesawat, namun sekarang ada jembatan penyeberangan yang tidak memungkinkan jadi tempat pendaratan. Pemprov mewacanakan untuk menghilangkan jembatan itu menjadi underpass.
Di kawasan Marunda juga sama, dalam rangka membuat komplek rusun ada jalan yang bisa dipakai menjadi akses peralatan tempur angkatan laut.
Sementara, Wakil Menteri Pertahanan (Kemhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, tengah melakukan sinkronisasi antara strategi penataan ibu kota dengan strategi pertahanan negara.
"Harus diselaraskan. Ibu kota sedang giat menata dan mengembangkan wilayah, sementara Kemhan sedang melakukan upaya modernisasi peralatan militer. Dengan modernisasi peralatan militer ini, perlu ada akses di ibu kota untuk difasilitasi dan diakomodasi dalam tata ruang pertahanan di lingkungan kota DKI," kata Sjafri.
Apalagi, mulai September hingga Oktober nanti, militer Indonesia bakal menerima ratusan tank berat. Tank itu bakal masuk Jakarta, lalu disebarkan di satuan operasional. Selain itu, militer juga bakal menerima roket jarak jauh untuk mengamankan ibu kota, serta sejumlah pesawat tempur dan puluhan tank amfibi.
soember
waspada gan amerika mengintai kita gan nyari lahan jajahan baru

soember
Diubah oleh toyoter 27-08-2013 05:49
0
4K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan