Produk : Grammy's Jam

Fraser Dohertymemulai karirnya pada usia 14 tahun, dengan menggunakan resep neneknya membuat selai dan menjualnya ke tetangga sekitarnya di Edinburgh, Skotlandia. Memasuki usia 16 tahun dia mendapat banyak permintaan dengan memodifikasi resep neneknya dan menciptakan resep baru dan menamakannya "Superjam". Bisnisnya berjalan sangat lancar dan memutuskan untuk keluar dari sekolah untuk menekuni karirnya dan tak lama mendapat reputasi di bidang pemasaran UK pada tahun 2007.

Untuk memenuhi permintaan Fraser meminjam uang sebesar $9.000 dari bank dan menutupi biaya produksi sekaligus memperbesar produksi pabrik. Pada tahun 2009 dengan bantuan koneksi pasar dan klien dari Asda Wal-Mart, Fraser mendapat angka penjualan sebesar $1.200.000. Dia juga menerbitkan buku berjudul "The Superjam Cookbook," yang dijual oleh Amazon.

Quotenya : "I make jam because it's what I love to do.Success is pretty sweet too."

Produk : Online Design

Pada tahun 2004 Ashley Qualismeluncurkan WhateverLife.com sebagai tempat dia memamerkan hasil kerjanya setelah beberapa tahun belajar HTML. Situsnya hampir sepi dari traffic hingga dia mulai menawarkan customisasi gratis layout Myspace ke teman-temannya. Pada 2005, dengan hanya berita mulut ke mulut, situsnya mulai kebanjiran pengunjung yang mencari design keren untuk membuat layout social media mereka lebih atraktif. Pada saat itu dia telah mengikuti program google Adsense, dan situsnya mendapat bayaran dengan penghasilan click revenue oleh iklan.

Dengan traffic situs yang tinggi, dia mulai mendapat tawaran dari berbagai perusahaan untuk membantu menawarkan produk atau jasa mereka di situsnya. Bahkan ada pihak yang berniat untuk membeli situsnya dengan harga $1.500.000 dan mobil seharga $100.000. Namun Ashley menolak tawaran itu dan tetap menjalankan situsnya yang dia mulai hanya dari $8 untuk membeli domain name.

Situsnya sekarang menyediakan jasa terhadap 7 juta pengunjung tiap bulannya dan terus memberikan Ashley pendapatan dari iklan. Dia kemudian dapat membeli rumah seharga $250.000 di Southgate, Michigan 2 tahun setelah karirnya dimulai.

Quotenya : “I have lived a lot in the past three years and have only a few things to say about it. There is always so much to learn.”

Produk : Greeting Card Green

Ketika orang tua Cameron Johnsonmemintanya untuk mendesign surat undangan untuk pesta ulang tahun yang akan datang, dia tidak menyangka bagaimana kartu ulang tahun tersebut dapat merubah nasibnya. Reaksi tetangga yang menerima kartu tersebut sangat positif dan meminta Cameron untuk membuat mereka berbagai design. Pada umur 11 dia telah mendapatkan omset sebesar beberapa puluh ribu dolar (lebih dari seratus juta rupiah) hanya dari kartu ucapan yang terkenal dengan label "Cheers And Tears".

Dengan tekad yang mantap dan insting bisnis yang bagus, dia mengambil uang hasil penjualan kartu ucapan dan membuat bisnis online pertamanya, SurfingPrizes.com. Situs ini mendapatkan penghasilan $300.000-$400.000 perbulan dari iklan saja. Sebelum lulus sma, Cameron mempunya aset senilai $1.000.000 dolar. Cameron akhirnya menjual nama perusahaannya dan meneruskan menjual software pada usia 19, tetapi dia masih memiliki data pelanggannya yang dia bangun, memberikannya option untuk memilih berkarir untuk masa depannya.

Quotenya : “Don’t be afraid of rejection. Don’t be afraid to ask anything.”

Produk : Miss O' & Friends

Ketika berusia 10 tahun, Julieth Brindakmemulai menggambar sekumpulan grup karakter yang diberi nama "cool girls", yang mempunyai karakter bernama "Miss O" di dalamnya. Pada usia 16, dia meluncurkan jejaring sosial untuk pemuda yang bernama "Miss O & Friends" yang terinspirasi dari gambar yang dia buat. Dengan dibantu ayah dan ibunya dan gambar yang dia buat situs ini memiliki lebih dari ratusan ribu user tak lama setelah situs ini diluncurkan.

"Miss O & Friends" memberi Julieth uang dari iklan dan terdaftar ke 3 terbesar "girl-only website" pada tahun 2011 oleh Inc. Magazine. Situs tersebut menghasilkan pendapatan dari iklan sebesar $15.000.000 dengan pengunjung rata-rata 10 juta visitor tiap bulan. Uniknya situsnya hanya mengandalkan berita dari mulut ke mulut dan promo yang sangat kecil untuk meraih yang dia dapat saat ini.

Produk : MyYearbook.com sekarang menjadi meetme.com

Duo kakak beradik David dan Catherine Cook menjadi milyarder muda dengan membuat versi online buku tahunan sekolah MyYearBook.com. Setelah pindah ke New Jersey pada usia 14 mereka mulai membolak-balik buku lokal tahunan siswa untuk mencari siswa yang mungkin mereka kenal di sekolah baru mereka.

Mereka terkejut bagaimana tak bergunanya buku tahunan tersebut. "Itulah saat kita memikirkan, bagaimana jika kita membuat versi online buku tahunan?". Terinspirasi dari kakak mereka Geoff yang lebih tua 11 tahun dan telah sukses dengan bisnisnya, mereka mulai membuat ide ini sebagai awal karir dua bersaudara.

Dengan bantuan kakak mereka, dua bersaudara ini mendapatkan dana untuk membuat website pribadi mereka. Dengan model seperti "Myspace" untuk sekolah mereka berhasil mendapatkan hingga 950.000 member pada tahun pertama. Hingga kemudian, situs mereka mulai tumbuh hingga bernilai $100.000.000 dengan bantuan kakak mereka Geoff sebagai CEO. Duo bersaudara sekarang memiliki opsi untuk membawa brand mereka ke pasar global.

Info : Buku tahunan kalo di Indo dikenal buku kenangan

Produk : Peralatan Kantor

Sean Belnicksangat tertarik dengan jual beli online sehingga pada usia 14 dia membuat sendiri website untuk melayani kebutuhan jual beli online. Dengan modal $500 untuk promo dan $100 sebagai biaya hosting, dia mulai berjualan item seperti kartu pokemon untuk membiasakan diri di bisnis ini. Tak lama dia beralih berjualan alat-alat kantor di website barunya, Bizchair.com, sebuah keputusan yang membuatnya memperoleh sekitar $24.000.000 pada usia 20.

Ketika diwawancarai bagaimana dia menjalani hidup sebagai enterpreuner dia menjawab "Kau harus mempunyai keinginan untuk sukses dan mengambil resiko untuk meraihnya. Aku menyukai sesuatu yang menarik dan prospek masa depan yang lebih baik, sebagaimana mengamati perushaan tumbuh. Kau harus mempunyai tujuan yang ambisius."

Dia sekarang mempekerjakan 75 orang dan menyiapkan bisnisnya untuk meraih $50.000.000.

Produk : Summly

Nick D'Aloisiopemuda 17 tahun mencengangkan internet ketika applikasi smartphone yang dia buat membuatnya memperoleh $30.000.000 oleh Yahoo. Pelajar sekolah Wimbledon belajar secara otodidak mengenai koding pada usia 12. Sebuah skill yang akhirnya membuatnya mampu membuat applikasi berita yang akhirnya menarik perhatian Yahoo. Nick mengatakan dia mempunyai rencana dengan uang yang dia dapat dan menawarkan beberapa saran pada developer lainnya. Dia mengatakan "Jika anda mempunyai ide bagus, atau berpikir ada celah di pasar, segeralah buat dan luncurkan produkmu karena banyak investor lain di dunia ini yang mencari perusahaan untuk investasi".

Produk : Mobile Monopoly, YepText

Sejak usia 15, Adam Horwitzbercita-cita mempunyai perusahaan bernilai jutaan dolar ketika dia berusia 21 tahun.

3 tahun dan 30 produk yang gagal kemudian, dia akhirnya mampu membuat satu produk unggulan pertamanya, Mobile Monopoly. Sebuah kursus online yang mengajarkan orang bagaimana membuat penghasilan dengan menggunakan pasar mobile marketing.

Sukses dengan Mobile Monopoly Horwitz membuat terobosan baru yaitu YepText, sebuah layanan pesan text yang mampu menarik pelanggan ke lokasi perusahaan dengan cara iklan pesan dan promosi ke smartphone mereka.

Dia menawarkan beberapa saran ke mereka yang ingin mengikuti jejaknya. "Jika seseorang berkata,'Tidak mungkin anda membuat uang dari hasil online, semua itu scam, bla bla bla' mereka berbohong. Anda tidak harus mendengarkan yang orang lain katakan. Percayalah, aku telah melalui banyak waktu dengan temanku dan kerabat. Mereka tidak memercayai bahwa aku bisa menghasilkan uang dari online, dan ketika mereka kutunjukkan bahwa aku bisa mereka hanya bisa terperangah. Jadi lakukan saja!"

Produk : CoolTronics.com

Tyler Dikmanmemulai karirnya seperti kebanyakan anak lainnya. Mencabuti rumput tetangga, babysitter, berjualan lemon. Dia bahkan menjadi pesulap di acara ulang tahun. Pada usia 10 tahun dia mendapat komputer pertamanya, sebuah gerbang dimana dia mendapat ilmu baru secara mendalam. Dengan mendalami komputer dia mampu membuat jasa reparasi komputer pada masa smp dan membuat cukup penghasilan dengan jasa ini.

Karirnya menanjak ketika dia memulai kembali babysitting ke wakil presiden Merrill Lynch, Malcolm Taaffe. Dia ditawari pengajaran langsung oleh Taafe dimana membuat dia mendapat pekerjaan penuh 2 minggu kemudian. Tyler lalu bertanggung jawab terhadap komputer, merakit, troubleshooting, dan pelatihan komputer. Pada usia 15, dia memulai CoolTronics, sebuah bisnis reparasi komputer sebagai hobi. Dengan merekrut temannya dan bekerja selama berjam-jam dia mengubah CoolTronics menjadi perusahaan yang menjual, mengantar, dan merakit komputer ke pelanggannya. Dia terdaftar di Businessweek sebagai satu dari 25 top enterpreuner di bawah usia 25, dan bisnisnya terus berkembang hingga mencapai jutaan dolar tiap tahunnya.

Produk : Spare part dan Pakaian

John Koonadalah salah satu enterpreuner klasik Amerika. Dengan membuka bisnis spare part di kota New York, dia mulai membuat keuntungan jutaan dolar pada usia 16 dengan Extreme Performance Motorsports, sebuah perusahaan yang menjadi supplier utama acara MTV "Pimp My Ride". Tidak ingin membatasi dirinya dengan spare part, John mengembangkan bisnisnya di bidang fashion dan membuat perusahaan bersama dengan rapper Young Jeezy. Tak disangka Koon mampu mendapat penghasilan $40.000.000 dan segera menjadi seorang billionaire.

Expansi terakhirnya bekerja sama dengan Asian Streetwear, sebuah perusahaan yang spesialis di bidang denim Japanese, pewarnaan nila, dan formula rahasia pencuci pakaian.

Uda ditempelin di tiap profilnya

Satu lagi anak muda Surabaya menorehkan prestasi besar. Dia adalah Hendi Setiono, presiden direktur Kebab Turki Baba Rafi. Prestasinya tidak hanya diakui di dalam negeri, tapi juga di mancanegara. Siang itu, dia berkemeja batik cokelat dipadu celana hitam. Cukup sederhana. Tak tecermin tampang seorang bos dari perusahaan beromzet lebih dari Rp 1 miliar per bulan.

Itulah penampilan sehari-hari Hendi Setiono, Presdir Kebab Turki Baba Rafi Surabaya. Oleh majalah Tempo edisi akhir 2006, dia dinobatkan sebagai salah seorang di antara sepuluh tokoh pilihan yang dinilai mengubah Indonesia. Tentu, sebuah pengakuan yang membanggakan bagi Hendi. Apalagi, bisnis yang dia geluti tergolong bisnis yang tak akrab di telinga. Usianya pun masih 23 tahun masih sangat muda untuk seorang bos yang memiliki 100 outlet di 16 kota di Indonesia.

Pada tahun 2003 Hendi mengunjungi ayahnya di Qatar. Di sana dia heran dengan kedai kebab yang selalu ramai. Setelah mencobanya dan rasanya enak Hendy memanfaatkan kunjungannya di Qatar dengan berburu resep kebab enak. Selain karena cepat laku kebab juga jarang dijual di Indonesia dan bisa membuka penghasilan yang lumayan baginya. Setibanya di Surabaya Hendi menyusun rencana bersama kawannya. walaupun sering jatuh bangun Hendi tidak putus asa dan berpegang teguh bahwa kerja kerasnya akan menuai hasil yang dapat dilihat sekarang.

Agung Nugroho Susanto memulai usaha cuci pakaian (laundry) dengan menggadaikan BPKBnya. Bisanis yang dilakoninya ketika masih menjadi mahasiswa hukum itu tidak ada yang menyangka mendapat pendapatan sebesar 3 milyar per bulan.

Agung memulai usaha cuci pakaian sejak 28 Februari 2006, setelah bisnis distro dan jual beli handphonenya bangkrut. Uang hasil BPKB itu hanya cukup untuk membeli satu mesin cuci dan satu mesin pengering. Usaha cuci pakaian tersebut lantas diberi nama Simply Fresh Laundry dan berlokasi di Jalan Flamboyan, Yogyakarta.

Walaupun banyak tempat laundry lain di daerahnya, Agung memutar otak bagaimana membuat tempat cuci pakaiannya laris dengan cara memberikan pelayanan yang berbeda. Tempat cuci pakaiannya merupakan yang pertama menerapkan sistem kiloan, pelanggan juga bisa memilih jenis pewangi yang dipilih, layanan 4jam selesai.

Bisnis laundry Agung ternyata berkembang pesat dan membuka cabang di beberapa tempat. Bahkan, mulai tahun 2007 ia mulai mengembangkan bisnis laundry secara waralaba. Tahun 2011 dia mempunya 110 outlet di Indonesia dari Sabang sampai Papua dan mendapat omzet senilai Rp 3 Milyar per bulan.

Bagi dan please

Mitos yang salah mengenai otak
Hal keren dengan satu tangan
Stop C*li the movie
Mereka yang selamat dari aborsi
Metapaper : Anti Wi-Fi Stealer