Suka makanan yang pedas-pedas? Makanan pedas itu identik dengan cabai ya gak? Tapi pasti diantara kita terbesit sebuah pertanyaan kok cabai rasanya pedas ya?
Nah ternyata rasa cabai itu pedas karena mengandung zat capsaicin. Zat Capsaicin ini seperti minyak dan menyengat sel- sel pengecap lidah. Zat ini jugalah yang mengakibatkan cabai menjadi terasa pedas dan panas di lidah saat kita mengkonsumsinya sert dapat membuat para pengkonsumsinya merasa ketagihan. Zat Capsaicain ini dapat ditemukan jika cabai dibelah, pada tangkai putih tersebutlah terdapat zat yang membuat cabai itu terasa pedas.
Spoiler for Baca gan, jangan capek:
Dari beberapa referensi, Zat Capsaicin ini adalah zat nonpolar, tidak bisa dicampur air, persis seperti minyak. Sehingga ketika terasa pedas tidak akan sembuh dengan meminum air karena Capsaicin ini tidak larut, bahkan dengan air Capsaicin ini bisa merata di dalam rongga mulut.
Saat kita memakan cabai, Zat Capsaicin ini mengikat reseptor yang merespon rasa sakit akibat panas di mulut dan tenggorokan.kemudin otak kita menerima pesan dan mengirimkannya ke ‘tim pemadam’ tubuh agar menyingkirkan bahan panas itu. Alhasil, sirkulasi tubuh meningkat, perspirasi mendingin dan reaksi tertentu hingga gangguan pun terjadi, termasuk hidung meler dan mata menangis. Rasa sakit akibat memakan cabai juga melepaskan endorfin, pembunuh rasa sakit alami yang membuat makanan terasa lezat. Jadi, air mata yang keluar setelah makan cabai sebenarnya air mata bahagia.
Sementara untuk mengetahui skala rasa pedas pada cabai dapat diukur dengan skala yang disebut Scoville. Pada skala ini kepedasan cabai diukur dengan kelipatan 100 unit dan merujuk pada seberapa banyak air gula dibutuhkan guna melemahkan cabai pada titik saat cabai tak terasa pedas lagi. Contohnya, cabai sweet bell terukur 0, jalapeno terukur 2.500-8.000, cayenne terukur 30.000-50.000 dan savina habanero merah terukur 350.000-577.000 unit.
Selain menimbulkn rasa pedas, Zat Capscain juga dapat mengencerkan lendir. Sehingga, lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Hal ini tentunya dapat meredakan pilek bagi yang terkena gejala pilek.
Beberapa manfaat cabai yang perlu diketahui antara lain
Spoiler for Buka:
- Cabai dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis)
- Sebagai antibiotik alami.
- Dapat meringankan keluhan sakit kepala dan nyeri sendi. Karena, rasa pedas dan panas yang ditimbulkan capsaicin akan menghadang pengiriman sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga, rasa sakit tersebut akan berkurang, bahkan hilang.
- Cabe dapat meningkatkan nafsu makan pengkonsumsinya. Karena, capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi bertambah.
- Menurunkan kadar kolesterol
- kandungan antioksidannya dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan
- Menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas
- Meredakan migraine
- Mengobati perut kembung
- Membantu pembakaran kalori hingga 25 %.
- Memberikan kalsium dan fosfor bagi tubuh
- Cabe menghasilkan vitamin C (lebih banyak daripada jeruk) dan provitamin A (lebih banyak daripada wortel) yang sangat diperlukan bagi tubuh.
Spoiler for Cabai 1:
Spoiler for Cabai 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Spoiler for Berbagai sumber:
Sumber 1
[URL="http://teknologi.inilah..com/read/detail/1350222/inilah-alasan-cabai-terasa-pedas#.UhbRhpKeOME"]Sumber 2[/URL] Sumber 3