- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
Wisata Dieng, Ibarat Terbang ke Negeri di Atas Awan


TS
travelnesia
Wisata Dieng, Ibarat Terbang ke Negeri di Atas Awan
Agan en Sista, kalo kepala udah terasa ngebul banget, coba deh jalan-jalan. Wisata Dieng adalah salah satu destinasi yang bikin kepala adem, hati pun tentrem. Enak buat melarikan diri sejenak dari padatnya rutinitas.

Dataran tinggi Dieng sering disebut Negeri di Atas Awan, karena letaknya sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Jangan heran dengan suhu di sana, Gan. Siang hari aja suhu cuma 15-20˚C dan turun jadi 10˚C di malam hari. Di wilayah ini, banyak tujuan wisata yang berbeda-beda. Agan bisa nyantai di tepi danau Telaga Warna, menyaksikan candi-candi, goa, juga kawah yang masih aktif.
Untuk pergi ke sana, caranya mudah, Gan. Bisa dengan menyewa mobil atau backpacker-an naik bus plus angkot, bahkan bisa naik motor. Ane ke sana udah dua kali. Pertama, bawa motor dari Jakarta tapi nginap dulu di rumah Eyang di Jogja, baru ke Dieng. Kedua, sewa mobil karena ane jalan bareng keluarga.
Kita bahas satu-satu ya, Gan.
Dataran tinggi Dieng sering disebut Negeri di Atas Awan, karena letaknya sekitar 2.000 m di atas permukaan laut. Jangan heran dengan suhu di sana, Gan. Siang hari aja suhu cuma 15-20˚C dan turun jadi 10˚C di malam hari. Di wilayah ini, banyak tujuan wisata yang berbeda-beda. Agan bisa nyantai di tepi danau Telaga Warna, menyaksikan candi-candi, goa, juga kawah yang masih aktif.
Untuk pergi ke sana, caranya mudah, Gan. Bisa dengan menyewa mobil atau backpacker-an naik bus plus angkot, bahkan bisa naik motor. Ane ke sana udah dua kali. Pertama, bawa motor dari Jakarta tapi nginap dulu di rumah Eyang di Jogja, baru ke Dieng. Kedua, sewa mobil karena ane jalan bareng keluarga.
Kita bahas satu-satu ya, Gan.

Quote:
Cara Mencapai Dieng
Dataran tinggi Dieng terletak di dua wilayah. Separuh di Banjarnegara, separuh lagi di Wonosobo. Tapi, banyak orang mengira sepenuhnya wilayah Wonosobo, sebab kebanyakan wisatawan masuk dari daerah ini. Banyak cara untuk mencapai Dieng, Gan
Dataran tinggi Dieng terletak di dua wilayah. Separuh di Banjarnegara, separuh lagi di Wonosobo. Tapi, banyak orang mengira sepenuhnya wilayah Wonosobo, sebab kebanyakan wisatawan masuk dari daerah ini. Banyak cara untuk mencapai Dieng, Gan
Naik Motor
Waktu ane naik motor dari Jogja, jalan ke arah Magelang. Lalu lewat Secang, Temanggung, Parakan, terus ke Dieng. Waktu yang diperlukan total sekitar 4 jam, jalan nggak pake ngebut. Siapin stamina dan motornya, Gan. Jangan ngebut karena banyak kendaraan jenis pick up yang lewat sini. Berangkatnya usahakan pagi biar seger. Jalan pake motor gini enaknya bisa terasa lebih dekat dengan alam. Bisa menghirup udara segar di sepanjang jalan. Apalagi pas udah sampe daerah Dieng. Kanan kirinya terhampar kebun sayur yang bikin mata nyaman dan otak jadi fresh banget. Tapi ati-ati, Gan. Selain hamparan tanaman sayur, bagian kanan kiri jalan ada yang berupa jurang. Jadi jangan terlena. Nikmatin alam tapi sambil tetap waspada.
Naik Bus
o Dari Jakarta (Terminal Kampung Rambutan, Lebak Bulus, atau Rawamangun).
Naik bus AKAP ke Wonosobo (kelas ekonomi tarifnya Rp. 60.000-65.000, kelas eksekutif tarifnya Rp. 70.000-75.000).
o Dari Semarang (Terminal Terboyo).
Naik bus AKAP Semarang-Wonosobo (kelas ekonomi tarifnya Rp. 15.000).
o Dari Jogja (Terminal Giwangan)
Naik mikrobus ke Magelang (tarif Rp. 12.000, waktu tempuh 1 jam).
Lanjut naik mikrobus ke Wonosobo (tarif Rp. 15.000, waktu tempuh 2 jam).
o Dari Wonosobo
Naik mikrobus ke Dieng (rutenya Wonosobo-Garung-Dieng-Batur, tarif cuma Rp. 7.000, dengan waktu tempuh 1 jam).
Sewa Mobil
Kalo pergi sekeluarga dan nggak bawa mobil pribadi, mendingan sewa mobil, Gan. Ane nyewa dari Jogja biaya Rp. 350.000 per 24 jam, udah sama supir tapi belum bensin. Bisa juga sih sepaket sama bensin, tapi menurut ane lebih irit kalo bensinnya beli sendiri setiap mau abis.
Quote:
Cari Penginapan
Pertama kali Wisata Dieng naik motor, ane pulang hari alias nggak nginap. Sebenarnya sayang banget karena nggak bisa banyak eksplore karena kurang waktu. Sebaiknya, nginap aja, Gan. Biar puas. Penginapan di sana banyak, kok. Murah-murah pula. Kebanyakan penginapan adalah rumah penduduk yang disulap jadi homestay. Tapi tempatnya nyaman, kok. Ini beberapa daftar homestay yang recomended.
Hotel & Resto Bu Jono, Jl Raya Dieng Km 27, Dieng Wetan, Kejajar, Wonosobo
Harga kamar / malam:
Rp. 75.000 (kamar mandi luar)
Rp. 100.000 (kamar mandi luar)
Rp. 200.000 (TV, kamar mandi dalam, air panas)
Bougenvil Homestay (yang ini asyik, Gan. Jalan kaki ke Candi Arjuna Cuma 5 menit), Jl. Raya Dieng RT.01 RW.01 Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara
Harga kamar / malam:
Rp. 100.000 (kamar mandi luar)
Rp. 150.000 (kamar mandi dalam)
Pondok Wisata Lestari (yang ini udah terkenal di kalangan wisatawan dan backpacker), Dieng Wetan Rt.01 Rw.01, Kejajar, Wonosobo
Harga kamar / malam:
Rp. 75.000 (kamar mandi luar)
Rp. 150.000 (TV, kamar mandi dalam)
Rp. 500.000 (TV, 2 kamar tidur, ruang keluarga)
Masih ada beberapa homestay lain sih, tapi ane belum ngecek lagi.
Pertama kali Wisata Dieng naik motor, ane pulang hari alias nggak nginap. Sebenarnya sayang banget karena nggak bisa banyak eksplore karena kurang waktu. Sebaiknya, nginap aja, Gan. Biar puas. Penginapan di sana banyak, kok. Murah-murah pula. Kebanyakan penginapan adalah rumah penduduk yang disulap jadi homestay. Tapi tempatnya nyaman, kok. Ini beberapa daftar homestay yang recomended.

Hotel & Resto Bu Jono, Jl Raya Dieng Km 27, Dieng Wetan, Kejajar, Wonosobo
Harga kamar / malam:
Rp. 75.000 (kamar mandi luar)
Rp. 100.000 (kamar mandi luar)
Rp. 200.000 (TV, kamar mandi dalam, air panas)
Bougenvil Homestay (yang ini asyik, Gan. Jalan kaki ke Candi Arjuna Cuma 5 menit), Jl. Raya Dieng RT.01 RW.01 Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara
Harga kamar / malam:
Rp. 100.000 (kamar mandi luar)
Rp. 150.000 (kamar mandi dalam)
Pondok Wisata Lestari (yang ini udah terkenal di kalangan wisatawan dan backpacker), Dieng Wetan Rt.01 Rw.01, Kejajar, Wonosobo
Harga kamar / malam:
Rp. 75.000 (kamar mandi luar)
Rp. 150.000 (TV, kamar mandi dalam)
Rp. 500.000 (TV, 2 kamar tidur, ruang keluarga)
Masih ada beberapa homestay lain sih, tapi ane belum ngecek lagi.
Quote:
Tempat Wisata Dieng
Sepanjang perjalanan, pemandangannya udah indah banget, Gan. Masuk ke daerah Dieng, sejauh mata memandang yang kelihatan cuma ijo-ijoan. Enak banget, deh. Di sini nggak ada bangunan pencakar langit kayak di Jakarta. Kata sodara ane, kalo ini Jakarta, udah dibikin villa kayak di puncak, deh. Hehehe ... Kita juga langsung disambut sama deretan tanaman kentang. Maklum, Dieng kan, terkenal sebagai penghasil tanaman kentang. Hasil kentangnya juga besar-besar banget. Banyak juga tanaman carica (bacanya kareka). Itu lho, buah mirip pepaya, tapi ukurannya lebih kecil.
Jalan yang berkelok-kelok membutuhkan keahlian tersendiri saat mengemudikan kendaraan. Kadang-kadang jalan di depan itu nggak kelihatan karena kelokannya tajam. Ada jalan yang nanjak, ada juga yang menukik

Pertama kali Wisata Dieng, ane nyampe jam 12. Meskipun siang bolong, kabut udah mulai turun. Jadi suasananya kayak jam 5 sore, Gan. Mataharinya cuma nongol malu-malu. Sampe gerbang selamat datang, ane foto dulu. Inilah tempat yang ane incar sejak ngerencanain trip ini.
Jangan lupa mampir di gardu pandang. Ane yang agak takut ketinggian, awalnya ngeri naik ke gardu pandang ini. Tapi pas sampe atas, waaahh, rasa takutnya ilang! Pemandangan di bawah sana sangat menakjubkan. Dieng ibarat hamparan karpet warna ijo dengan selimut kabut yang melayang di udara. Duh, nggak pengen cepet-cepet balik ke Jakarta, deh.

Telaga Warna (tiket masuk Rp. 7.000/orang)
Tempat Wisata Dieng yang pertama kali ane datangi adalah Telaga Warna. Danau dengan air berwarna hijau toska ini semakin membuat hati adem. Kita bisa menyusuri jalan kecil yang ada tepat di depan danau sambil menikmati keindahan danau yang dikelilingi pepohonan. Spot di sini bagus banget buat foto-foto. Kalo Agan mau foto prewedd, di sini aja, Gan. Hehehe ....


Konon, danau ini warna airnya bisa berubah-ubah. Makanya dinamain Telaga Warna. Banyak cerita di balik perubahan warna air danau ini. Ada yang bilang karena di dasar danau ada pualam warna-warni tapi udah diambil oleh penjajah Jepang. Ada juga yang bilang perubahan warna karena tanaman dan hewan kecil yang hidup di danau ini. Ada juga yang bilang perubahan warna itu disebabkan kandungan sulphur (belerang) yang tinggi di dasar danau. Ane sih gak terlalu peduli sama penyebab perubahan warna ini. Sebab, ane udah terlanjur terbius sama keindahan tempat ini, Gan. Hehehe ....

Kawah Sikidang (tiket masuk Rp. 10.000/orang sudah termasuk tiket ke Candi Arjuna)
Letaknya nggak jauh dari Telaga Warna. Kawah ini masih aktif, Gan. Dari kejauhan terlihat asap putih yang menandakan kawah ini mengandung air belerang yang mendidih. Di sekitar kawah terdapat lubang-lubang kecil tempat keluarnya gas. Kalo jalan menuju ke tengah, ati-ati ya, Gan. Jangan sampe nginjak lubang-lubang ini. Panas, lho. Kidang berarti kijang. Jadi lubang-lubang kecil yang ada di sekitar kawah, diibaratkan kijang yang lincah dan berpindah-pindah. Ya, lubang-lubang kecil itu letaknya berpindah-pindah. Unik banget, ya.



Candi Arjuna
Ane senang banget berada di pelataran Candi Arjuna ini. Di sekelilingnya penuh tanaman hijau yang sedap dipandang. Candi Arjuna seperti raja yang berdiri tegak di antara rakyat yang mengelilingi. Kabut yang turun juga bikin tempat ini makin keren. Benar-benar kayak melayang di awan

Dieng Plateau Theater (tiket masuk Rp. 4.000/orang)
Kalo Agan pengen tahu cerita lengkap tentang Dieng, masuk aja ke sini. Wisatawan akan disuguhi cerita tentang Dieng dari zaman dulu. Bagus nih buat pengetahuan. Apalagi bayarnya murah banget.
Perkebunan Teh Tambi
Ane ke sini pas Wisata Dieng yang kedua kali. Tempatnya enak banget, Gan. Benar-benar sunyi dan dingin. Beda sama di Puncak. Kita bisa jalan menyusuri hamparan teh. Para pemetik tehnya juga baik. Bisa ditanya-tanya. Bahkan, mereka mau ngajarin cara memetik teh yang benar. Selain berlibur, dapat ilmu juga, nih.

Sepanjang perjalanan, pemandangannya udah indah banget, Gan. Masuk ke daerah Dieng, sejauh mata memandang yang kelihatan cuma ijo-ijoan. Enak banget, deh. Di sini nggak ada bangunan pencakar langit kayak di Jakarta. Kata sodara ane, kalo ini Jakarta, udah dibikin villa kayak di puncak, deh. Hehehe ... Kita juga langsung disambut sama deretan tanaman kentang. Maklum, Dieng kan, terkenal sebagai penghasil tanaman kentang. Hasil kentangnya juga besar-besar banget. Banyak juga tanaman carica (bacanya kareka). Itu lho, buah mirip pepaya, tapi ukurannya lebih kecil.
Jalan yang berkelok-kelok membutuhkan keahlian tersendiri saat mengemudikan kendaraan. Kadang-kadang jalan di depan itu nggak kelihatan karena kelokannya tajam. Ada jalan yang nanjak, ada juga yang menukik
Pertama kali Wisata Dieng, ane nyampe jam 12. Meskipun siang bolong, kabut udah mulai turun. Jadi suasananya kayak jam 5 sore, Gan. Mataharinya cuma nongol malu-malu. Sampe gerbang selamat datang, ane foto dulu. Inilah tempat yang ane incar sejak ngerencanain trip ini.
Jangan lupa mampir di gardu pandang. Ane yang agak takut ketinggian, awalnya ngeri naik ke gardu pandang ini. Tapi pas sampe atas, waaahh, rasa takutnya ilang! Pemandangan di bawah sana sangat menakjubkan. Dieng ibarat hamparan karpet warna ijo dengan selimut kabut yang melayang di udara. Duh, nggak pengen cepet-cepet balik ke Jakarta, deh.
Telaga Warna (tiket masuk Rp. 7.000/orang)
Tempat Wisata Dieng yang pertama kali ane datangi adalah Telaga Warna. Danau dengan air berwarna hijau toska ini semakin membuat hati adem. Kita bisa menyusuri jalan kecil yang ada tepat di depan danau sambil menikmati keindahan danau yang dikelilingi pepohonan. Spot di sini bagus banget buat foto-foto. Kalo Agan mau foto prewedd, di sini aja, Gan. Hehehe ....
Konon, danau ini warna airnya bisa berubah-ubah. Makanya dinamain Telaga Warna. Banyak cerita di balik perubahan warna air danau ini. Ada yang bilang karena di dasar danau ada pualam warna-warni tapi udah diambil oleh penjajah Jepang. Ada juga yang bilang perubahan warna karena tanaman dan hewan kecil yang hidup di danau ini. Ada juga yang bilang perubahan warna itu disebabkan kandungan sulphur (belerang) yang tinggi di dasar danau. Ane sih gak terlalu peduli sama penyebab perubahan warna ini. Sebab, ane udah terlanjur terbius sama keindahan tempat ini, Gan. Hehehe ....
Kawah Sikidang (tiket masuk Rp. 10.000/orang sudah termasuk tiket ke Candi Arjuna)
Letaknya nggak jauh dari Telaga Warna. Kawah ini masih aktif, Gan. Dari kejauhan terlihat asap putih yang menandakan kawah ini mengandung air belerang yang mendidih. Di sekitar kawah terdapat lubang-lubang kecil tempat keluarnya gas. Kalo jalan menuju ke tengah, ati-ati ya, Gan. Jangan sampe nginjak lubang-lubang ini. Panas, lho. Kidang berarti kijang. Jadi lubang-lubang kecil yang ada di sekitar kawah, diibaratkan kijang yang lincah dan berpindah-pindah. Ya, lubang-lubang kecil itu letaknya berpindah-pindah. Unik banget, ya.
Candi Arjuna
Ane senang banget berada di pelataran Candi Arjuna ini. Di sekelilingnya penuh tanaman hijau yang sedap dipandang. Candi Arjuna seperti raja yang berdiri tegak di antara rakyat yang mengelilingi. Kabut yang turun juga bikin tempat ini makin keren. Benar-benar kayak melayang di awan

Dieng Plateau Theater (tiket masuk Rp. 4.000/orang)
Kalo Agan pengen tahu cerita lengkap tentang Dieng, masuk aja ke sini. Wisatawan akan disuguhi cerita tentang Dieng dari zaman dulu. Bagus nih buat pengetahuan. Apalagi bayarnya murah banget.
Perkebunan Teh Tambi
Ane ke sini pas Wisata Dieng yang kedua kali. Tempatnya enak banget, Gan. Benar-benar sunyi dan dingin. Beda sama di Puncak. Kita bisa jalan menyusuri hamparan teh. Para pemetik tehnya juga baik. Bisa ditanya-tanya. Bahkan, mereka mau ngajarin cara memetik teh yang benar. Selain berlibur, dapat ilmu juga, nih.
Selain yang udah disebutkan di atas, masih ada beberapa spot yang asyik buat dikunjungi yaitu:
• Museum Kaliasa (harga tiket Rp. 5000/orang)
• Sumur Jalatunda (harga tiket Rp. 5000 orang)
• Golden Sunrise (harga tiket Rp. 4000 orang)
Quote:
Waktu yang Tepat untuk Plesiran ke Dieng
Udara di sekitar Dieng dingin banget. Pada musim kemarau, suhu semakin dingin karena angin kering yang bertiup. Kalo Agan nggak tahan udara dingin, sebaiknya jangan ke Dieng bulan Juli-Agustus. Bulan ini puncak suhu terendah. Bisa mencapai 0˚ C. Embun pagi pun bisa beku. Penduduk Dieng menyebutnya “bun upas” yang artinya embun racun, karena bersifat merusak lahan pertanian.
Berdasarkan pengalaman, paling enak Wisata Dieng itu bulan April atau Mei. Suhunya nggak terlalu ekstrim. Sementara, ane pernah main ke sini bulan Januari. Anginnya kenceng banget, Gan. Kita berdiri aja bisa kebawa angin. Beneran. Tapi enaknya kalo angin lagi kenceng, kabut nggak tebal. Jadi sampe sore pun Dieng masih terang.
Udara di sekitar Dieng dingin banget. Pada musim kemarau, suhu semakin dingin karena angin kering yang bertiup. Kalo Agan nggak tahan udara dingin, sebaiknya jangan ke Dieng bulan Juli-Agustus. Bulan ini puncak suhu terendah. Bisa mencapai 0˚ C. Embun pagi pun bisa beku. Penduduk Dieng menyebutnya “bun upas” yang artinya embun racun, karena bersifat merusak lahan pertanian.
Berdasarkan pengalaman, paling enak Wisata Dieng itu bulan April atau Mei. Suhunya nggak terlalu ekstrim. Sementara, ane pernah main ke sini bulan Januari. Anginnya kenceng banget, Gan. Kita berdiri aja bisa kebawa angin. Beneran. Tapi enaknya kalo angin lagi kenceng, kabut nggak tebal. Jadi sampe sore pun Dieng masih terang.
Quote:
Kuliner Dieng
Nah, yang satu ini pantang dilewatkan, Gan. Kalo ke sini, jangan lupa makan Mie Ongklok. Mie ini khas Wonosobo. Rasanya dominan manis. Bahannya sih hampir sama dengan Mie Jawa, tapi punya cita rasa yang khas. Harga per porsi cuma Rp. 5.000.

Cobain juga keripik jamur dan kentang goreng. Keripik jamurnya enak banget. Tersedia dalam kemasan plastik, jadi bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Harganya sekitar Rp. 15.000, tergantung ukuran kemasannya. Kalo kentang goreng, di sekitar Dieng dijual di kedai-kedai kecil. Rasanya fresh banget, beda sama kentang goreng yang biasa kita makan di Jakarta.
Satu lagi, ada manisan carica. Yang satu ini wajib buat ane. Ada kemasan plastik, ada juga yang botolan. Ane selalu bawa yang botolan, Gan. Buat dibagiin ke sodara, teman, atau tetangga pas udah sampe Jakarta. Harganya Rp. 14.000/botol 300an gram.

Oh ya, ada minuman khas yang wajib dicoba. Namanya purwaceng. Minuman ini terbuat dari tanaman yang berkhasiat meningkatkan stamina. Bahan tambahannya adalah ginseng, jahe, dan campuran lain. Rasanya anget di badan, Gan.

Nah, yang satu ini pantang dilewatkan, Gan. Kalo ke sini, jangan lupa makan Mie Ongklok. Mie ini khas Wonosobo. Rasanya dominan manis. Bahannya sih hampir sama dengan Mie Jawa, tapi punya cita rasa yang khas. Harga per porsi cuma Rp. 5.000.

Cobain juga keripik jamur dan kentang goreng. Keripik jamurnya enak banget. Tersedia dalam kemasan plastik, jadi bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Harganya sekitar Rp. 15.000, tergantung ukuran kemasannya. Kalo kentang goreng, di sekitar Dieng dijual di kedai-kedai kecil. Rasanya fresh banget, beda sama kentang goreng yang biasa kita makan di Jakarta.
Satu lagi, ada manisan carica. Yang satu ini wajib buat ane. Ada kemasan plastik, ada juga yang botolan. Ane selalu bawa yang botolan, Gan. Buat dibagiin ke sodara, teman, atau tetangga pas udah sampe Jakarta. Harganya Rp. 14.000/botol 300an gram.
Oh ya, ada minuman khas yang wajib dicoba. Namanya purwaceng. Minuman ini terbuat dari tanaman yang berkhasiat meningkatkan stamina. Bahan tambahannya adalah ginseng, jahe, dan campuran lain. Rasanya anget di badan, Gan.

Untuk urusan ngisi perut, jangan khawatir. Di wilayah Dieng banyak terdapat kedai makanan. Lauknya macem-macem. Ada tempe kemul (tempe dibalut tepung), bakwan, dan aneka sayur. Sekali makan kira-kira menghabiskan Rp. 10.000 saja per porsi, tergantung lauk yang dipilih.
Barang yang Harus Dibawa ketika Wisata Dieng:
• Jaket tebal, Gan. Kadang-kadang udah pake jaket dan selimut, masih tetap terasa dingin.
• Kaos kaki dan sarung tangan plus topi kupluk, biar tambah anget.
• Kamera (yang ini wajib banget, soalnya rugi kalo ke Dieng nggak foto-foto).
• Cemilan. Buat persiapan, nih. Udara dingin kayak di Dieng bikin kita pengen ngemil terus.
• Obat-obatan, terutama obat anti masuk angin.
Quote:
Tips Wisata Dieng:
• Naik motor atau sewa mobil, sebaiknya isi bensin penuh-penuh, soalnya kalo udah sampe Dieng, nggak ada pom bensin. Kalo kepepet banget, untungnya masih ada penjual bensin eceran.
• Siapin uang cash secukupnya, biar nggak repot cari-cari mesin ATM. Soalnya di sana susah cari mesin ATM.
Biar gampang, ane bikinin rangkuman perjalanan selama dua hari di Dieng ya, Gan.
Hari Pertama Wisata Dieng
• Jam 08.30-11.50 WIB berangkat dari Jogja.
• Jam 11.50 sampe Dieng, ane langsung masuk homestay. Cuma taro barang. Terus langsung ke Telaga Warna. Menikmati angin di tepi danau, rasanya kayak dibelai-belai gitu. Lanjut menuju ke Telaga Pengilon. Masih satu kawasan dengan Telaga Warna. Hanya berjalan sedikit masuk ke kawasan ini.
• Jam 13.30 nonton Dieng Plateu Theater lalu menelusuri jalan menuju Goa Semar.
• Jam 15.30 ke Kawah Sikidang. Foto-foto sambil lihat-lihat lubang-lubang tempat keluarnya gas. Terus lanjut ke Candi Arjuna.
• Berhubung kabut udah turun, ane balik ke homestay. Jalan-jalan dilanjutkan besoknya.
Hari Kedua Wisata Dieng
• Jam 07.00 Kesiangan nih, Gan. Jadi batal lihat sunrise. Agak siangan dikit ke Museum Kaliasa dilanjut ke Sumur Jalatunda.
• Jam 12.00 Ane sempatin ke Kebun Teh Tambi. Di sini bisa menyusuri kebun teh sambil melihat para pemetik teh. Mau belajar metik teh atau sekadar tanya-tanya juga bisa.
• Jam 14.00 Cabut dari Perkebunan Teh Tambi terus hunting Mie Ongklok. Lanjut cari oleh-oleh di sekitar Dieng (beli carica, purwaceng, dan keripik jamur).
• Jam 16.00 Ane balik ke homestay dan cabut dari Dieng.
Duh, cerita-cerita tentang Wisata Dieng, jadi pengen ke sana lagi, deh.
Nyaman banget buat ngadem dan nentramin hati.
Agan-agan yang udah pernah ke sana, coba share gan pengalaman agan tentang Wisata Dieng ini. Tambahin foto-foto juga boleh gan!
Nyaman banget buat ngadem dan nentramin hati.
Agan-agan yang udah pernah ke sana, coba share gan pengalaman agan tentang Wisata Dieng ini. Tambahin foto-foto juga boleh gan!

0
32.2K
Kutip
224
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan