- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Keluarga Jenderal Meresahkan Masyarakat Indonesia
TS
deadface
Keluarga Jenderal Meresahkan Masyarakat Indonesia
Quote:
Quote:
Jenderal
Jenderal adalah salah satu pangkat dalam ketentaraan. Dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI), pangkat Jenderal digunakan oleh TNI Angkatan Darat dan dilambangkan oleh bintang. Jenderal dapat berarti sekelompok pangkat-pangkat yang mengandung kata 'jenderal' yang disebut juga perwira tinggi, atau dapat juga berarti salah satu pangkat dari kelompok pangkat-pangkat tersebut yang dilambangkan oleh 4 bintang.
Jenderal adalah salah satu pangkat dalam ketentaraan. Dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI), pangkat Jenderal digunakan oleh TNI Angkatan Darat dan dilambangkan oleh bintang. Jenderal dapat berarti sekelompok pangkat-pangkat yang mengandung kata 'jenderal' yang disebut juga perwira tinggi, atau dapat juga berarti salah satu pangkat dari kelompok pangkat-pangkat tersebut yang dilambangkan oleh 4 bintang.
Quote:
Tingkatan pangkat
Jumlah bintang yang ada dalam tanda pangkat menandakan tingkat jenderal tersebut.
Jumlah bintang yang ada dalam tanda pangkat menandakan tingkat jenderal tersebut.
Spoiler for Pangkat:
Spoiler for Pangkat:
Quote:
Quote:
Masyarakat dan jajaran kepolisian patut mewaspadai tingkah seorang lelaki berinisial H, yang mengaku sebagai anak angkat seorang jenderal bintang tiga (Komisaris Jenderal) yang bertugas di Mabes Polri. Dia tidak hanya menyasar masyarakat biasa tapi juga menakut-nakuti dan meminta uang kepada para perwira menengah Polri di wilayah Jabar, Jateng, Jatim, dan Sumatera.
Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada Okezone di Jakarta, Minggu (18/8/2013). Lelaki berinisial H tersebut, menurut Neta, berasal dari Boyolali dan kini bermukim di Bekasi, Jawa Barat.
“Ke mana-mana dia selalu membawa dua pucuk senjata api. Walau warga sipil, H selalu menakut-nakuti polisi di jajaran bawah, terutama para Kapolres dan pejabat menengah di Polda dan Polres. Dia selalu mengancaman akan melaporkan pejabat polisi tersebut ke bapak angkatnya agar segera diganti dari jabatannya. Tujuan H sesungguhnya adalah memeras atau meminta uang kepada korbannya,” ungkap Neta.
IPW sendiri, ujar Neta, sudah mengkonfirmasikan soal ini kepada petinggi kepolisian yang dicatut namanya. Komjen yang bersangkutan mengatakan, sama sekali tidak mengenal H. Oleh sebab itu, pejabat tinggi Polri itu berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Berkaitan dengan adanya laporan ini, IPW mengimbau masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh H. Jajaran kepolisian juga harus segera bertindak tegas dan menangkap H agar tidak banyak jatuh korban. “Sebab apa yang dilakukan H sangat merusak citra Polri dan citra pejabat tinggi Polri,” pintanya.
Sepanjang 2013 ini, kasus orang yang mengaku sebagai anak petinggi Polri atau anak jenderal TNI sudah tiga kali terjadi. Juli lalu Febri, mahasiswa Trisakti, mengaku sebagai anak Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan memaksa petugas untuk membuka portal TransJakarta di Galur, Jakarta Pusat.
Awal 2013, M Ardinal yang sedang berdemo di depan Istana Merdeka bentrok dengan wartawan. Saat itu Ardinal yang juga mahasiswa Trisakti ini mengaku anak seorang Brigjen TNI.
Demikian disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada Okezone di Jakarta, Minggu (18/8/2013). Lelaki berinisial H tersebut, menurut Neta, berasal dari Boyolali dan kini bermukim di Bekasi, Jawa Barat.
“Ke mana-mana dia selalu membawa dua pucuk senjata api. Walau warga sipil, H selalu menakut-nakuti polisi di jajaran bawah, terutama para Kapolres dan pejabat menengah di Polda dan Polres. Dia selalu mengancaman akan melaporkan pejabat polisi tersebut ke bapak angkatnya agar segera diganti dari jabatannya. Tujuan H sesungguhnya adalah memeras atau meminta uang kepada korbannya,” ungkap Neta.
IPW sendiri, ujar Neta, sudah mengkonfirmasikan soal ini kepada petinggi kepolisian yang dicatut namanya. Komjen yang bersangkutan mengatakan, sama sekali tidak mengenal H. Oleh sebab itu, pejabat tinggi Polri itu berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Berkaitan dengan adanya laporan ini, IPW mengimbau masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh H. Jajaran kepolisian juga harus segera bertindak tegas dan menangkap H agar tidak banyak jatuh korban. “Sebab apa yang dilakukan H sangat merusak citra Polri dan citra pejabat tinggi Polri,” pintanya.
Sepanjang 2013 ini, kasus orang yang mengaku sebagai anak petinggi Polri atau anak jenderal TNI sudah tiga kali terjadi. Juli lalu Febri, mahasiswa Trisakti, mengaku sebagai anak Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan memaksa petugas untuk membuka portal TransJakarta di Galur, Jakarta Pusat.
Awal 2013, M Ardinal yang sedang berdemo di depan Istana Merdeka bentrok dengan wartawan. Saat itu Ardinal yang juga mahasiswa Trisakti ini mengaku anak seorang Brigjen TNI.
MAU BOHONG MAU BENAR
JIKA MERESAHKAN DAN BUAT ULAH
BERANTAS SAJA PAK!!!
BAPAK TAKUT??
HUKUMAN MASSA LEBIH KEJAM!!

Febri Pratama
(Mengaku anak jenderal naga bonar, dan menerobos jalur busway.)

Muhammad Ardinal.
(Mengaku anak brigjen, pukuli wartawan Sindo TV 'Sukron',)

NO SARA
NO DEBAT KUSIR
PEACE!!


JIKA MERESAHKAN DAN BUAT ULAH
BERANTAS SAJA PAK!!!
BAPAK TAKUT??
HUKUMAN MASSA LEBIH KEJAM!!
Spoiler for Febri General:

Febri Pratama
(Mengaku anak jenderal naga bonar, dan menerobos jalur busway.)

Muhammad Ardinal.
(Mengaku anak brigjen, pukuli wartawan Sindo TV 'Sukron',)

NO SARA
NO DEBAT KUSIR
PEACE!!


0
6.1K
Kutip
71
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan