Bismillah

MELIHAT TRAGEDI MESIR DARI SISI BERBEDA (MUSLIM MASUK)

Agar tidak ada salah paham, pertama-tama sy menyatakan sikap sy terlebih dahulu:
1. Saya mengutuk pembunuhan yg dilakukan militer MESIR
2. Saya mendukung aksi solidaritas yg dilakukan d berbagai kota di INDONESIA

- Masuk ke topik -
1. Militer MESIR melakukan kudeta thd Presiden Musri
2. Pendukung Mursi melakukan Unjuk rasa
3. Militer MESIR memperingatkan pendukung MURSI bahwa, akan melakukan tindakan jika Aksi tsb dilakukan
4. Terjadilah pembunuhan / pembantaian thd pendukung MURSI dan warga sipil

Saya teringat kpd Hadist Nabi (Shahih tp lupa riwayatnya, mohon koreksi)
Nabi SAW bersabda "Jika kalian mendapati pemimpin kalian berlaku dzalim, bersabarlah lalu para sahabat bertanya
"Sampai kapan kami harus bersabar?" Nabi SAW menjawab "Sampai kalian bertemu aku"

Saya ambil dr forum salafy d FB:
Ibnu Muflih rahimahullah berkata,

"Hanbal berkata, Fuqoha Baghdad berkumpul di masa kepemimpinan Al-Watsiq, meminta pendapat Abu Abdillah (Imam Ahmad), mereka berkata: "Persoalannya sudah menguat dan tersebar (semakin parah) -yang mereka maksudkan adalah ditampakkannya ucapan (kekafiran) yaitu: Al-Quran adalah makhluk (padahal Al-Qur'an adalah kalaamullah) dan kemungkaran lainnya- kami tidak ridho dengan pemerintahannya dan kepemimpinannya."

Maka Imam Ahmad berdialog dengan mereka, beliau berkata: "Hendaklah kalian mengingkari kemungkaran ini dengan hati kalian, janganlah kalian lepaskan tangan dari ketaatan kepada penguasa, janganlah kalian mengoyak persatuan kaum muslimin, dan janganlah kalian menumpahkan darah kalian dan darah kaum muslimin bersama kalian. Pandanglah kepada akibat perbuatan kalian, dan bersabarlah sampai orang yang baik mendapatkan ketenangan atau ditenangkan dari orang yang jelek."

Imam Ahmad berkata: "Perbuatan ini tidak benar, ini menyelisihi atsar (dalil)."

Al-Marwadzi berkata: "Aku mendengar Abu Abdillah (Imam Ahmad) memerintahkan untuk menjaga darah dan melarang keras dari pemberontakan."

[Al-Aadaab Asy-Syar'iyyah, 1/175]

Kita semua sama mendengar malapetaka yang menimpa saudara muslim kita di mesir, baik yang bertugas sebagai tentara maupun masyarakat sipil demonstran, inilah buah dari sebagian saudara kita meninggalkan nasihat Ulama tentang fitnah kekuasaan,tentang fitnah dan kejelekan Demokrasi, dan kejelekan perbuatan dzalim, islam adalah agama yang menekankan keutamaan mengambil manfaat besar dan meninggalkan mudharat besar bagi seluruh pemeluknya, hari ini jum'at sebagian saudara kita yang terbakar hatinya karena tragedi beberapa hari lalu,ingin meneriakkan kembali hal sama dengan jumlah yang lebih besar, kita memohon kepada Allah agar tidak bertambah korban darah tertumpah dari kaum muslimin, kita selalu ingatkan untuk bersabar dengan pemerintah muslim kendatipun mereka dzhalim,bersabar, mesir tidaklah sama dengan suriah yang Syi'ah, pemimpin saat ini disana walaupun merebut kepemimpinan dengan kejelekan,mereka saat ini telah memimpin,mereka memiliki kekuatan untuk menumpahkan darah, dan merekapun masih saudara muslim kita. apakah kita sebagai kaum muslim di indonesia menganggap tepat "memanas-manasi" rakyat mesir untuk menuju tertumpahnya kembali darah mereka, di hari ini jum'at Al Mubarak ??? Ya Allah Tolonglah saudara kami di Mesir dan suriah dan diseluruh penjuru bumi, buatlah mereka bersabar dari fitnah.buatlah mereka mengikuti nasihat ulama, buatlah mereka semua kembali kepada KalamMU yang mulia dan Sunnah RasulMU....

So, apakah para pendukung mursi telah melakukan hal yg tepat dengan berdemo?
Seandainya mereka tdk berdemo, mungkin tragedi pembunuhan/pembantaian tdk akan terjadi

Mungkin ada yg bertanya
Kan pemerintahan yg sekarang itu tdk sah, menggulingkan kepemimpinan yg sah?
So, apakah dgn berdemo itu solusinya?
Apakah dgn berdemo kepemimpinan yg tdk sah ini akan lengser?
Kan tidak, malah berdampak negatif
Naudzubillah, apakah kematian pendemo itu bs d kategorikan shahid ato bukan, krn mereka tdk patuh thd perintah Nabi SAW untuk bersabar thd penguasa yg dzalim, wallohu'alam
Klu memang menentang pemerintahan dgn tindakan / tangan (bukan dgn hati, sbgaimana ucapan Imam Hambal d atas) itu diperbolehkan, lalu untuk apa Nabi memerintahkan kita untuk bersabar thd penguasa yg dzalim?

Saya membuat Trit ini untuk menenangkan pikiran saya. Apakah pemikiran saya dan saudara2 kita yg lain itu benar apa salah
Untuk itu saya sangat berterima kasih kpd agan2 yg memberikan masukan pemikiran
Silahkan koreksi kekeliruan saya.
Yg benar datang dr ALLOH, yg salah datang dr pribadi TS
Wallohu'alam