Penangkal "Gol Hantu" Sukses Digunakan di Premier League
TS
kartini31
Penangkal "Gol Hantu" Sukses Digunakan di Premier League
VIVAbola - Teknologi garis gawang (goal line) untuk pertama kalinya diterapkan pada Premier League. Penangkal terjadinya "gol hantu" itu dipasang pada laga Chelsea vs Hull City, Minggu 18 Agustus 2013.
Seperti dilansir dailystar, penggunaan alat itu tergolong sukses. Pasalnya, tidak ada pemain yang melayangkan protes terhadap keputusan wasit terkait keabsahan gol dalam laga ini.
Akurasi alat ini juga sempat diuji di penghujung babak pertama, saat Branislav Ivanovic melepaskan tandukan keras ke gawang Hull. Namun, sembari melompat, kiper lawan, Allan McGregor, mampu menepis bola yang melayang tepat di atas garis gawang.
Jam tangan wasit akan bergetar bila bola tersebut melewati garis gawang. Namun, hal itu tidak dirasakan oleh wasit Jonathan Moss, sehingga dia yakin tandukan Ivanovic tidak berbuah gol.
Tidak ada protes dari pemain Chelsea. Tayangan ulang di televisi juga menunjukkan bahwa alat itu bekerja dengan baik di mana bola memang sama sekali belum melewati garis gawang.
"Bola itu memang belum melewati garis gawang. Teknologinya sangat bagus sehingga tidak ada yang perlu dipertanyakan," ujar gelandang Chelsea, Kevin De Bruyne, memuji teknologi baru itu.
Keterbatasan indra penglihatan manusia tak jarang membuat wasit keliru menentukan sebuah gol. Tak jarang, bola yang belum melewati garis gawang disahkan oleh pengadil lapangan. Demikian juga sebaliknya. Gol-gol "hantu" ini pun kerap memicu protes dari tim yang dirugikan. (one) sumber
banyak yg minta gambar nya :
Quote:
Kejadian kontroversi dalam sepak bola sering terjadi, salah satunya mengenai sudah masuk atau belum sebuah bola ke dalam gawang. Hal itu mengundang perdebatan dari banyak pihak.
Tetapi, pada 3 Maret lalu, dewan asosiasi sepak bola internsional atau IFAB telah menyetujui uji coba teknologi garis gawang yang disebut dengan GLT (Goal Line Technology ).
Lalu, pada sekitar 10 Mei sampai Juni nanti, IFAB kembali mempersilakan dua perusahaan yang bergerak di bidang teknologi garis gawang yakni Hawk-Eye dan GoalRef , untuk mengadakan tes kedua. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keakuratan setiap sistem pada teknologi tersebut.
Hawk-Eye akan mulai dicoba pada laga final kompetisi lokal Hampshire FA yang mempertemukan Eastleigh melawan AFC Totton, 16 Mei di Stadion St. Mary. Sedangkan, GoalRef akan memperkenalkannya di dua kompetisi, yakni Liga Denmark dan satu laga persahabatan internasional.
FIFA sendiri mengetahui rencana tersebut dan secara khusus berterima kasih kepada asosasi sepak bola dari negara Swiss, Belanda, serta Jerman yang menyatakan minat besar mendukung tes ini. Meski, tes di negara-negara tersebut belum bisa dilakukan karena alasan komersial.
Hasil pada uji coba itu nantinya akan diberikan kepada IFAB. Lalu, IFAB akan membuat keputusan mengenai hal ini dalam pertemuan khusus yang akan berlangsung di Kiev pada 2 Juli mendatang. (Okky) sumber
tambahan :
Spoiler for klik:
cara kerja nya
tambahan lagi :
Spoiler for cara kerja GLT:
Cara Kerja Teknologi Garis Gawang
Goal-line technology adalah teknologi yang digunakan dalam pertandingan sepak bola untuk menentukan apakah bola telah melewati garis gawang atau belum. Ada 3 komponen utama yang dibutuhkan dalam penerapan goal-line technology ini, yaitu : Bola yang digunakan dalam teknologi ini tentu bukan bola sepak biasa, melainkan bola yang telah dimodifikasi. Bentuk bola tersebut memang tidak jauh beda dengan bola pada umumnya. Bentuknya tetap bundar dengan bahan 100 persen polyurethane. Yang tampak berbeda hanya desain luar. Bentuknya tidak lagi terdiri atas bidang-bidang heksagonal dan pentagonal. Namun, garis-garisnya didesain berupa lengkungan-lengkungan yang berbentuk mendekati angka 8. Di dalam bola ini terdapat microchip yang diikat dengan kawat tipis supaya letaknya tetap berada di tengah bola. Microchip dibuat sedemikian rupa agar tidak rusak ketika mengalami guncangan atau tendangan yang keras. Microchip ini bertugas untuk mengirimkan sinyal yang berisi informasi mengenai posisi bola di lapangan. Berat bola mengikuti standard pada umumnya dan tidak dipengaruhi oleh adanya microchip Unit Penerima
Unit ini menerima pesan dari komputer pusat dan menentukan apakah goal telah dicetak. Unit ini berbentuk seperti jam tangan yang dipakai oleh hakim garis dan wasit yang bertugas saat pertandingan. Pesan ”goal” yang dikirim dapat berupa pesan visual, audio, atau getaran.
Kabel tipis akan diletakkan di sekeliling area gawang untuk menciptakan medan magnetik. Kabel tersebut berdiameter 2 mm dan ditanam didalam tanah sedalam 15-20 cm. Medan magnetik ini akan membuat microchip dalam bola bereaksi ketika bola melewati garis gawang. Kerja kabel ini tidak akan dipengaruhi oleh perubahan cuaca selama pertandingan berlangsung. Cara Kerja
Goal-line technolgy ini menggunakan sistem RFID (Radio Frequency Identification). Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari perangkat portable dan kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh komputer. Pada goal-line technology, RFID terdiri dari microchip yang dipasang di tengah bola dan antena yang terletak di sekeliling lapangan. Selain dipasang di tengah bola, microchip juga dipasang pada kaki pemain. Dengan itu kita dapat mengetahui letak bola dan pemain selama pertandingan
berlangsung. Pengiriman data dapat dilakukan dengan cepat karena menggunakan frekuensi yang tinggi, yaitu 2.4 GHz ISM band. Sistem ini dapat mengukur 100.000 pengukuran tiap detiknya
Akurasi berkisar antara satu sampai dua cm, walaupun objek bergerak dengan kecepatan 140 km per jam. Terdapat 6 hingga 10 antena di sekeliling lapangan untuk menentukan posisi secara 3 dimensi. Di sekitar garis gawang dan area penalti terdapat kabel tipis yang dialiri oleh arus listrik, yang kemudian menghasilkan medan magnetik. Ketika bola melewati garis batas gawang, microchip pada bola akan mendapat sinyal dan mengirim pesan ke antena receiver. Terdapat sepasang receiver terletak di belakang gawang, yang berfungsi untuk melanjutkan pesan ke komputer pusat. Pesan yang dikirim oleh microchip juga mengalami enkripsi. Hal ini untuk mencegah pihak luar melakukan modifikasi pada pesan/data yang dikirim. Setelah itu giliran komputer pusat yang mengirimkan pesan ke penangkap sinyal yang berada pada jam tangan wasit. Tentu saja dilengkapi dengan tampilan data mengenai catatan waktu ketika gol itu dicetak. Dengan demikian hasil gol akan tercatat dengan akurat dan tidak lagi menimbulkan kontroversi seperti yang selama ini terjadi. Goal-line technology sendiri sampai sekarang masih terus dikembangkan dan baru diuji pada beberapa pertandingan sepakbola. Diharapkan teknologi ini dapat membantu pertandingan agar dapat berjalan dengan lancar dan adil.
komeng bermutu
Quote:
Quote:
Original Posted By fritz133 ►Ane setuju kalo teknologi garis gawang dipakai di pertandingan internasional atau resmi. Soalnya kalo urusan gol sah ato belom, itu perkara penting.
Tapi kalo urusan laen, kaya offside, pelanggaran, handsball, dll itu lebih baik manual tanpa teknologi. Itu jadi bumbu sepakbola, cocok ada subyektifitas dari wasit
Quote:
Original Posted By gembul.dungdung ►tapi denger2 teknologi ini mahal gan
bahkan Platini pun lebih milih pake 5 wasit, tiap gawang dijaga buat liat gawang dan mastiin gol
katanya juga uang buat teknologi ini bisa dialihkan buat pembinaan pemain muda,nantinya kalo bintang muda sepakbola banyak kan makin seru juga