soiponAvatar border
TS
soipon
Warga Ilegal Waduk Ria Rio Menjerit Uang Kerahiman Cuma Rp 1 Juta dr PT Pulomas Jaya
Warga Waduk Ria Rio Menjerit Uang Kerahiman Cuma Rp 1 Juta
Robertus Belarminus
Senin, 19 Agustus 2013 | 12:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai September 2013, Waduk Ria Rio di di Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, mulai dinormalisasi. Namun, warga menjerit mengetahui uang kerahiman hanya Rp 1 juta.

Jumlah uang kerahiman itu akan diberikan oleh PT Pulomas Jaya, selaku pemilik lahan di sekitar waduk.
Warga pun sudah diberi tahu saat pertemuan PT Pulomas Jaya dengan perwakilan warga.

"Warga menangislah uang kerahiman seperti itu. Dari warga sendiri masih keberatan dengan uang kerahiman jumlahnya segitu," kata Wakil Ketua RW 15, Mufli Ardi, kepada Kompas.com, Senin (19/8/2013).

Menurut Mufli, sejak peristiwa kebakaran yang terjadi pada Maret 2013 lalu, sebagian warga sudah membangun kembali tempat tinggal mereka dengan biaya yang tidak sedikit. Hal itu tentunya tidak sebading dengan uang kerahiman yang hendak diberikan.

"Karena ada warga yang bangun rumah sudah ngeluarin biaya sampai Rp 30 juta. Sebelum adanya ini ada kejadian kebakaran. Warga ada yang baru habis dirikan rumah, jadi belum nempati berapa bulan sudah ada informasi gitu," ujar Mufli.

Mufli mengaku belum mengetahui mengenai jumlah persis permukiman warga yang bakal terkena dampak normalisasi tersebut. Di permukiman Waduk Ria Rio hanya terdapat 1 RW yakni RW 15 yang terdiri dari tujuh RT.

Namun, kata Mufli, terdapat dua rukun tetangga (RT) yakni RT 6 dan RT 7 di RW 15 yang berbatasan langsung dengan tepian Waduk Ria Rio. "Cuma kalau bicara berapa RT yang kena belum jelas," ujarnya.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com juga mengaku keberatan dengan rencana relokasi dalam kaitannya dengan uang kerahiman yang dianggap tak sebanding. Selain itu, beberapa dari mereka mengaku sudah puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pengosongan area waduk disampaikan dalam sosialisasi penertiban kawasan Waduk Ria Rio di kantor Kecamatan Pulogadung, Kamis (15/8/2013). Area waduk yang dikosongkan difokuskan pada sisi timur waduk RT 6 dan RT 7 di wilayah RW 15, sebanyak 350 keluarga. Sementara itu, sisi barat waduk sudah dikosongkan sejak 2010, yang sebelumnya dihuni 500 keluarga.

PT Pulomas Jaya akan melakukan pengosongan di permukiman Waduk Ria Rio dalam jangka waktu dekat ini karena waduk akan dioptimalkan sebagai pengendali banjir kawasan Pulomas. Ditargetkan kawasan waduk itu kosong dari penduduk mulai akhir Agustus hingga awal September.

Source


Pemkot Jaktim Tertibkan Bangunan Liar di Kawasan Waduk Ria Rio
Kamis, 15 Agustus 2013 19:05 WIB


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah kota Jakarta Timur berencana untuk melakukan penataan kawasan waduk Ria-Rio, Kelurahan Kayuputih, Kecamatan Pulogadung.

Sebanyak 350 KK di RT 06 dan RT 07 RW 15 Kelurahan Kayuputih, yang menempati lahan seluas 4,5 Ha milik PT Pulomas Jaya, akan ditertibkan, untuk pengendali banjir di kawasan Pulomas.

"Pemprov sedang membutuhkan ruang terbuka hijau lokasi ini (Kampung Pendongkelan di sekitar waduk) akan kami gunakan," ujar Walikota Jakarta Timur, Krisdianto usai sosialisasi tahap ke tiga dengan warga, di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (15/8/2013).

Krisdianto menuturkan, penertiban di kawasan pemukiman yang biasa di sebut Pedongkelan tersebut direncanakan sudah harus tuntas pada akhir Agustus ini. Pasalnya, pada awal September nantinya di kawasan seluas 25 Ha, akan dilaksanakan peletakan Batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

"Mereka menempati tanah yang salah, nanti kita minta secara sadar untuk pindah, ke tempat lain kalau tidak mau akan terpaksa kita lakukan penertiban," lanjutnya.

Krisdianto menuturkan untuk wilayah yang akan ditertibkan memiliki luas sekitar 4 hektar di kawasan Pulomas. Lahan tersebut berada di pinggir waduk Ria Rio sisi sebelah timur.

Sementara itu, salah seorang warga RT 07/15 Kelurahan Kayuputih, Sulami, mengatakan bahwa dirinya dan warga-warga yang bermukim di atas lahan milik PT Pulomas Jaya tersebut, menerima bila memang Pemprov akan mengambil kembali lahan tersebut.

Hanya saja ia dan warga lainnya menyayangkan setelah wilayah mereka mengalami musibah kebakaran sekitar Maret 2013 ini, pihak PT Pulomas Jaya tidak memberitahukan kepada mereka rencana Pemprov ingin menggunakan lahan tersebut.

"Kita sesalkan kenapa Pulomas Jaya tidak memberitahukan kepada kami, sehingga warga pun membangun kembali rumah mereka. Coba kalau di informasikan kan kami jadi tidak rugi membangum rumah hingga Rp 20-30 Juta," katanya.

Source


Ahok minta penduduk ilegal di Waduk Ria Rio, Pulomas digusur
Reporter : Nurul Julaikah
Senin, 27 Mei 2013 16:01:28


Pemprov DKI Jakarta akan membangun rusun dan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur. Proyek ini akan dikendalikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama , meminta PT Jakpro melakukan negosiasi dengan PT Pulomas Jaya, sebagai pemilik lahan. Termasuk soal sebagian lahan milik perusahaan itu yang ditempati warga ilegal.

"Kita arahannya tidak boleh dibiarkan lahan disewakan, semua lahan harus bisa disewakan. Termasuk lahan 4 hektare yang diduduki warga ilegal. Jakpro harus profesional, biasa kerja sama dengan Ancol," kata pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Senin (27/5).

Lahan itu awalnya memiliki luas 8 hektare. Seluas 4 hektare sudah dibebaskan pihak PT Pulomas. Tapi, 4 hektare lagi masih diduduki warga dan Ahok meminta kendala itu segera dicari jalan keluarnya, agar proyek RTH bisa segera dibangun.

"Kita minta dibebaskan, tapi kalau belum bisa bebas, karena rusun belum siap uang ganti rugi belum ketemu kita kerjakan dulu yang sudah bebas agak di belakang, jadi yang apa adanya dulu," jelasnya.

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Jakarta Propertindo, Budi Karya, menegaskan siap menjalankan perintah Ahok .

"Arahannya sederhana tapi memang membawa suatu misi yang pada dasarnya Jakpro harus profesional, amanah dan sesuai kaidah-kaidah yang di mana kita berpijak pada suatu rel kejujuran dan memberikan arti bagi Pemda DKI," ungkap Budi.

Source

Pemprov DKI sudah tidak memberi uang kerohiman itu sudah satu langkah maju. emoticon-Matabelo
0
3.8K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan