Sejumlah peserta upacara tampak malas-malasan mengikuti upacara. Sepertinya mereka tidak begitu peduli dengan makna hari proklamasi kemerdekaan RI. Ironisnya,sikap seperti ini justru ditunjukkan sebagian besar oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saat upacara HUT Kemerdekaan RI yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) berlangsung, beberapa peserta upacara berseragam PNS malah enak-enakan duduk-duduk di belakang barisan peserta upacara lainnya. Selain itu, sejumlah mahasiswa dan pelajar sekolah juga melakukan hal yang sama. Sementara itu, ratusan peserta upacara lainnya mengikuti upacara dalam keadaan berdiri dalam barisan, kendati ada juga yang berdirinya tampak asal-asalan, tidak seperti layaknya orang yang sedang mengikuti upacara. Celakanya lagi, ada peserta upacara yang melakukan perbuatan lebih tidak terpuji lagi. Selain duduk-duduk, beberapa peserta upacara ada yang dengan asiknya merokok,bahkan bermain handphone.

Banyaknya peserta yang tidak disiplin pada upacara penaikan bendera merah-putih memperingati HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, pagi tadi, sangat disesalkan oleh Gubernur Jambi melalui Kepala Biro Humas Pemprov Jambi, Rahmat Hidayat. Rahmat mengatakan, seiring dengan semangat para pejuang dalam merebut kemerdekaan RI, seharusnya para peserta upacara yang terkesan bersikap malas-malasan tersebut tidak berbuat seperti itu. Kejadian itu membuktikan sampai saat ini masih banyak PNS yang tidak disiplin.
Menurut Rahmat, disiplin personil pegawai pemerintah di Jambi masih perlu dibenahi,agar peristiwa di Lapangan Kantor Gubernur Jambi itu tidak terulang lagi. Namun ia mengakui,sangat sulit kalau bicara soal disiplin, karena disiplin harus timbul dari diri sendiri.
“Seharusnya mereka berbuat begitu. Ini kembali ke masalah disiplin. Kalau bicara disiplin memang sulit, karena harus datang dari diri sendiri,” kata Rahmat Hidayat yang akrab dipanggil Bang Dayat itu.
Untuk mengatasi masalah kurang disiplinnya pegawai yang masih banyak ditemui itu, Rahmat menyatakan akan dilakukan evaluasi terhadap kedisiplinan. Upaya yang dilakukan bisa berupa pembinaan melalui instansi masing-masing maupun melalui diklat prajabatan atau diklat struktural