Rabu, 14 Agustus 2013 | 10:58

Pemprov DKI Didesak Ambil Alih Pengelolaan Pasar Tanah Abang

Jakarta -

Masih mengikuti perkembangan relokasi PKL Tanah Abang yang berjualan di luar ke Blok G Gan? Kabar terbaru Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta didesak untuk segera mengambil alih pengelolaan Pasar Tanah Abang.

Selama dikelola swasta, Pendapatan PD Pasar Jaya hanya Rp 100 juta per tahun diperoleh dari pasar terbesar di Asia Tenggara itu.

"Siapa bilang PD Pasar Jaya tak bisa mengelola Pasar Tanah Abang. Dulu PD Pasar masih bisa mendapatkan Rp 2 miliar per bulan. Sekarang tinggal Rp 100 juta. Padahal Pasar Tanah Abang semakin lama semakin maju. Yang benar sajalah," ujar Ketua Majelis Pertimbangan Assosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DKI Jakarta Hasan Basri di Jakarta, Rabu (14/8).

Menurutnya, pendapatan PD Pasar Jaya hanya Rp 100 juta per bulan di Tanah Abang dipertanyakan. Padahal, perputaran uang di pasar Tanah Abang mencapai Rp 200 miliar per hari.

"Jokowi-Ahok harus berjuang mengambil alih pengelolaan pasar Tanah Abang dari PT Primanaya milik Djan Faridz. Perjanjiannya juga sudah selesai tahun 2004 lalu. Jadi sekarang saatnya mengambil-alih pasar itu," tegasnya.

Tanah Abang kini memiliki empat blok yakni blok A, B, F dan G. Pasar itu semuanya milik PD Pasar Jaya namun dikelola swasta seperti PT Primanaya.

Tingginya perputaran ekonomi di Tanah Abang membuat pengelola terus mempertahankan kekuasaan di sana. Belum lagi kalau harga jual kios yang mencapai Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar.

"Kalau harga kios terendah saja dihitung maka Blok A punya Rp 6 triliun. Blok B kali Rp 1 miliar sekitar Rp 4 triliun. Bisa dibayangkan harga kios di Blok A dan B saja sudah Rp 10 triliun. Makanya pengelola Tanah Abang kaya raya," katanya.

Sumber : http://www.beritasatu.com/megapolitan/131524






Setelah perjalanan dan permasalahan yang dialami oleh Pasar Tanah Abang dari masa ke masa, Apakah Pasar Tanah Abang enaknya di take over saja langsung oleh pemprov?