Ketua Dinas Rahasia Arab Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan yang dalam beberapa waktu terakhir beraksi sebagai panglima tinggi para pemberontak dan teroris di Suriah, sekarang menjadi masalah besar bagi negaranya.

Alalam (6/8) melaporkan, Pangeran Bandar bin Sultan sedang berusaha keras untuk mengubah perimbangan kekuatan di Suriah. Dia saat ini menjadi satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang aktif di bidang diplomasi dan berlalu-lalang menuju Washington, Moskow, Paris dan London.

Bandara berkunjung ke Turki untuk mengambil kendali langsung proses penyaluran senjata. Dia juga bertemu dengan Raja Yordania untuk memberikan janji-janji yang menggiurkan jika bersedia berpartisipasi aktif dalam perang di Suriah.

Pasca perang 2006 dan serangan rezim Zionis ke Lebanon, Bandar bin Sultan berhasil membujuk Raja Saudi untuk mengeluarkan dana membentuk milisi pendukung mantan PM Lebanon Saad Hariri. Bahkan kerajaan Saudi telah mengggelontorkan 200 juta USD, akan tetapi program tersebut gagal.

Pengalaman di Suriah bukan hanya gagal mengubah kebiasaan Bandar melainkan semakin memompa ambisinya. Meski rentetan kekalahan tersebut, Banda bin Sultan tetap optimis dan dikatakan bahwa sudah sekitar delapan bulan Bandar bin Sultan aktif untuk mempersenjatai milisi di Suriah dan membantu mereka guna mengubah perimbangan kekuatan di Suriah.

Angan-angan tinggi Bandar bin Sultan ini tidak akan terealisasi mengingat pihak lawannya di Suriah tidak berdiam diri dan tidak akan menyerahkan Suriah ke tangan kelompok-kelompok teroris.

Koran World Tribune, Senin (5/8) melaporkan, setelah satu setengah tahun berlalu sejak krisis Suriah dimulai, sekarang Arab Saudi bersimpuh ke Rusia untuk mengakhiri perang tersebut."

Perincian pertemuan antara para pejabat Rusia dan Bandar bin Sultan di Moskow memang tidak dipublikasikan, akan tetapi berbagai laporan menyebutkan bahwa bersamaan dengan rangkaian kekalahan kelompok bersenjata di Suriah, Arab Saudi sekarang berharap Rusia dapat membantu mengakhiri perang di negara Arab itu. (IRIB Indonesia/MZ)
http://indonesian.irib.ir/hidden-1/-..._col_count%3D3