- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lima Prediksi Motif Bom Vihara Ekayana Jakarta


TS
karuna87
Lima Prediksi Motif Bom Vihara Ekayana Jakarta
JAKARTA, INDONESIA, Berita Manycome.com - Bom low explosive yang meledak minggu malam di vihara Ekayana Jakarta memunculkan tanda tanya besar siapakah aktor intelektual di balik peristiwa tersebut. Ada lima prediksi bom yang meledak saat bulan suci Ramadhan 1434 Hijjriah.
Pertama, isu internasional kasus Rohingnya di Myanmar motifnya sangat kuat karena ditemukan sepucuk surat bertuliskan kami balaskan luka warga Rohingnya di bungkusan bom plastik hijau memberikan petunjuk pelakunya kelompak garis keras yang ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi Negara Islam Indonesia. Kemungkinan pihak eksternal yang jadi eksekutor dengan menyamar sebagai umat yang ikut sembahyang agar lebih leluasa meletakkan bom sebagai upaya untuk mengelabui penjaga vihara.
Kedua, acara puja bakti sesi terakhir saat sholat Magrib dan tarawih menimbulkan ketersinggungan dari umat Muslim di sekitar vihara yang merasakan kegiatan ibadahnya tersaingi. Mereka lalu iseng-iseng mengerjain umat Buddha yang sedang beribadah di vihara karena bom yang diledakkan low explosive. Motif ini sebagai peringatan dari umat Muslim kepada umat Buddha agar tak melakukan kegiatan ibadah dalam waktu yang sama saat Magrib dan tarawih.
Ketiga, kemungkinan ada bara dalam sekam di internal bisa saja ada gap dalam kelompok intern yang berebut kekuasaan lalu punya niat kurang baik mencoba pasang bom low explosive dengan eksekutor pihak intern agar tak dicurigai oleh penjaga vihara karena sering beribadah dan bertemu di vihara. Indikasinya kenapa begitu mudahnya pelaku menaruh bom di belakang rupang Buddha dan depan pintu masuk kalau bukan pihak internal tentu akan kesulitan dalam menaruh bom.
Keempat, mungkin saja aktor intelektualnya pihak internal yang sedang konflik akibat sentimen pribadi lalu menyuruh pihak eksternal sebagai eksekutor memasang bom low explosive agar tak dikenal oleh penjaga vihara. Motif ini sebagai bentuk pembuktian jati diri dalam kekuasaan jabatan internal. Kelima, Kemungkinan pihak eksternal non Buddhis merasa sakit hati karena umatnya pindah agama lalu berusaha memprovokasi dengan meletakkan bom low explosive di dalam vihara merupakan bukti kelemahan dalam pengamanan tempat ibadah tersebut. Seharusnya satpam vihara lebih waspada dalam mengawasi gerak-gerik orang internal maupun ekternal. Sebaiknya pengamanan vihara dilengkapi alat pendeteksi metal sebagai upaya agar peristiwa seperti ini tak terjadi kembali di tempat ibadah yang lainnya.
Kini peristiwa ini sedang diinvestigasi secara mendalam oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya, Bareskirim Mabes Polri dan tim Densus 88. Semoga pihak kepolisian dalam mengungkap motif kasus bom low explosive secara objektif dalam waktu yang singkat. Dari kelima prediksi diatas motif di balik pengeboman vihara Ekayana atau adakah motif yang lain, Bagaimanakah menurut Anda?
sumber http://news.manycome.com/8686.html
Pertama, isu internasional kasus Rohingnya di Myanmar motifnya sangat kuat karena ditemukan sepucuk surat bertuliskan kami balaskan luka warga Rohingnya di bungkusan bom plastik hijau memberikan petunjuk pelakunya kelompak garis keras yang ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi Negara Islam Indonesia. Kemungkinan pihak eksternal yang jadi eksekutor dengan menyamar sebagai umat yang ikut sembahyang agar lebih leluasa meletakkan bom sebagai upaya untuk mengelabui penjaga vihara.
Kedua, acara puja bakti sesi terakhir saat sholat Magrib dan tarawih menimbulkan ketersinggungan dari umat Muslim di sekitar vihara yang merasakan kegiatan ibadahnya tersaingi. Mereka lalu iseng-iseng mengerjain umat Buddha yang sedang beribadah di vihara karena bom yang diledakkan low explosive. Motif ini sebagai peringatan dari umat Muslim kepada umat Buddha agar tak melakukan kegiatan ibadah dalam waktu yang sama saat Magrib dan tarawih.
Ketiga, kemungkinan ada bara dalam sekam di internal bisa saja ada gap dalam kelompok intern yang berebut kekuasaan lalu punya niat kurang baik mencoba pasang bom low explosive dengan eksekutor pihak intern agar tak dicurigai oleh penjaga vihara karena sering beribadah dan bertemu di vihara. Indikasinya kenapa begitu mudahnya pelaku menaruh bom di belakang rupang Buddha dan depan pintu masuk kalau bukan pihak internal tentu akan kesulitan dalam menaruh bom.
Keempat, mungkin saja aktor intelektualnya pihak internal yang sedang konflik akibat sentimen pribadi lalu menyuruh pihak eksternal sebagai eksekutor memasang bom low explosive agar tak dikenal oleh penjaga vihara. Motif ini sebagai bentuk pembuktian jati diri dalam kekuasaan jabatan internal. Kelima, Kemungkinan pihak eksternal non Buddhis merasa sakit hati karena umatnya pindah agama lalu berusaha memprovokasi dengan meletakkan bom low explosive di dalam vihara merupakan bukti kelemahan dalam pengamanan tempat ibadah tersebut. Seharusnya satpam vihara lebih waspada dalam mengawasi gerak-gerik orang internal maupun ekternal. Sebaiknya pengamanan vihara dilengkapi alat pendeteksi metal sebagai upaya agar peristiwa seperti ini tak terjadi kembali di tempat ibadah yang lainnya.
Kini peristiwa ini sedang diinvestigasi secara mendalam oleh aparat kepolisian Polda Metro Jaya, Bareskirim Mabes Polri dan tim Densus 88. Semoga pihak kepolisian dalam mengungkap motif kasus bom low explosive secara objektif dalam waktu yang singkat. Dari kelima prediksi diatas motif di balik pengeboman vihara Ekayana atau adakah motif yang lain, Bagaimanakah menurut Anda?
sumber http://news.manycome.com/8686.html
0
2K
30


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan