- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Misteri Besar Belum Terpecahkan Namun Telah Dilupakan


TS
NhIrt
Misteri Besar Belum Terpecahkan Namun Telah Dilupakan
Semoga Thread Ane Bermanfaat Gan...


Spoiler for Misteri:
Spoiler for Rongorongo:

Meskipun banyak orang yang tahu tentang Moai di Easter Island, namun tidak banyak yang tahu tentang misteri lainnya berkaitan dengan Easter Island. ‘Rongorongo’ adalah bahasa tulisan yang sulit dibaca dari para penduduk awal di daerah tersebut. Rongorongo dianggap misterius karena tidak ada tetangga kaum oceania yang menggunakan bahasa tulisan. Bahasa ini muncul di sekitar tahun 1700an, meskipun sayangnya hilang setelah para penjajah Eropa awal melarangnya disebabkan oleh kaitan-kaitannya dengan akar pagan para penduduk asli di sana.
Jenis bahasa ini merupakan sisi lain dari "misteri Easter Island", karena Rongorongo merupakan bahasa beraksara hiroglif yang digunakan oleh penduduk pertama di pulau itu.
Dianggap sebagai misteri, karena meski Easter Island tidak memiliki "tetangga" berkemampuan baca tulis, namun Rongorongo muncul secara misterius di pulau itu pada 1700-an. Sayang, bahasa itu hilang karena bangsa Eropa yang pertama kali menjajah pulau itu, melarang mengartikan Rongorongo karena dianggap sebagai akar budaya paganisme, meski minat ilmuwan untuk mempelajari bahasa langka itu amat besar.

Spoiler for Helike Kota yang Hilang:

Pada akhir abad kedua Masehi, penulis Yunani, Pausanias menulis sebuah cerita tentang bagaimana (4-500 tahun sebelumnya?) di satu malam ketika gempa kuat menghancurkan kota besar Helike, dengan Tsunami yang menyapu habis apapun yang ada di kota besar yang pernah maju tersebut. Kota tersebut, ibu kota dari Achaean League, adalah pusat ibadah yang dibaktikan kepada dewa kuno Poseidon, dewa laut. Tidak ada jejak masyarakat legenda yang disebutkan diluar tulisan-tulisan Yunani kuno sampai tahun 1861.
Ketika seorang arkeolog menemukan uang yang dianggap berasal dari Helike, sebuah koin perunggu dengan kepala Poseidon. Pada tahun 2001, sepasang arkeolog berusaha menemukan reruntuhan Helike di bawah lumpur dan kerikil-kerikil pesisir tersebut, dan saat ini sedang menggabungkan bangkit dan kejatuhan mendadak dari apa yang telah menjadi Atlantis “sebenarnya.”

Spoiler for Mayat Berlumpur:

Misteri ini bahkan bisa menjadi sebuah masalah bagi para penyelidik legenda dari CSI dan semacamnya! Mayat-mayat berlumpur ini adalah ratusan mayat kuno yang ditemukan terkubur di sekitar rawa-rawa utara dan lahan-lahan basah di Eropa Utara. Beberapa mayat ini memiliki tanda penyiksaan dan “kesenangan” abad pertengahan lainnya, yang membuat beberapa peneliti berpendapat bahwa korban-korban yang tidak beruntung ini adalah hasil dari pengorbanan ritual.
Ratusan orang yang diperkirakan hidup pada 9000 sebelum Masehi (SM), mayatnya ditemukan terkubur di lahan basah di beberapa belahan wilayah utara Eropa. Orang-orang yang dikenal sebagai manusia rawa itu diduga meninggal akibat menjadi korban ritual penyembahan, karena pada tubuhnya ditemukan tanda-tanda penyiksaan.
Yang fenomenal adalah, meski telah meninggal dalam kurun waktu yang begitu lama, tubuh mereka tidak hancur meski tidak mengalami proses pengawetan seperti mumi. Diduga, kadar asam yang terkandung dalam air di rawa-rawa, kurangnya oksigen dalam air dan suhu yang rendah menjadi penyebab awetnya jasad mereka.

Spoiler for Runtuhnya Kaum Minoan:

Hingga kini sejarawan masih berselisih tentang penyebab runtuhnya peradaban pada Zaman Perunggu yang muncul di Kreta, Yunani, dan berkembang hampir 5.000 tahun lalu hingga masa kehancurannya pada 1450 SM.
Para Minoans adalah orang-orang yang berpendidikan, prajurit, pedagang, seniman, dan pelaut yang andal dan berpengalaman. Kerajaan maritim mereka sangat luas. Merekalah bangsa pertama di Eropa yang menggunakan bahasa tulis yang disebut Linear A.
Raja peradaban ini, Raja Minos, memiliki Istana yang sangat luas dan rumit, dan merupakan istana pertama di Eropa yang memiliki jalan beraspal. Istana itu berada di Knossos. Raja Minos tinggal bersama manusia pemakan banteng yang senantiasa berkeliaran di labirin istana. Namanya Minotaur.
Saat peradaban ini runtuh sekitar 3.500 tahun lalu, bencana alam terburuk sejak Zaman Es, yakni sebuah letusan gunung berapi besar, terjadi di Pulau Aegea, sebuah pulau kecil di kawasan Thera, Yunani, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Pulau Kreta. Hingga kini ilmuwan masih bingung bagaimana bencana ini bisa menghancurkan Minoans, namun ada spekulasi yang menyebutkan bahwa bencana di Aegea itu tak hanya membuat Minoans tertimbun abu vulkanik, namun juga disapu tsunami besar yang membuat peradaban itu punah seketika.
Kaum Minoan terkenal karena legenda Theseus dan Minotaur, namun faktanya kaum ini merupakan warisan dari peradaban yang pernah besar dan lebih menarik. Meskipun banyak sejarahwan berkonsentrasi pada kejatuhan Kerajaan Roma, runtuhnya kaum Minoan, yang menduduki pulau Crete, adalah sebuah misteri yang sama jika tidak lebih besar. Tiga setengah tahun lalu, pulau tersebut digoncang oleh sebuah ledakan vulkanik besar di Pulau sebelahnya Thera.
Para arkeolog menemukan buku-buku catatan yang menunjukkan bahwa kaum Minoan tetap bertahan selama 50 tahun setelah ledakan tersebut, sebelum akhirnya mereka benar-benar menghilang. Teori-teori tentang apa yang mengakhiri mereka telah berkembang mulai dari debu vulkanik yang menutupi pulau tersebut dan menghancurkan semua hasil panennya sampai ke masyarakat lemah yang akhirnya tersingkirkan oleh serbuan para kaum Yunani.

Spoiler for Batu Carnac:

Setiap orang pernah mendengar tentang Stonehenge, namun hanya sedikit yang mengetahui Batu Carnac. 3000 batu megalitik ini tersusun dalam barisan yang sempurna sepanjang 12 kilometer di pesisir Brittany di Barat Laut Perancis. Mitologi di sekitar batu-batu tersebut menunjukkan bahwa tiap batu adalah tentara Roma yang diubah menjadi batu oleh Merlin Sang Penyihir. Usaha-usaha penjelasan ilmiah menunjukkan bahwa batu-batu tersebut bisa jadi merupakan alat deteksi gempa yang rumit. Identitas kaum Neolithic yang membangunnya tidaklah diketahui.
Ada mitos di balik kemisteriusan 3.000 buah batu dari zaman Neolitikum yang berdiri hingga sepanjang lebih dari 12 kilometer, dan berada dalam garis yang sempurna, di pantai Britanny di barat laut Perancis. Konon, menurut penduduk setempat, batu-batu itu merupakan satu legiun tentara Romawi yang sedang melakukan parade, dan diubah menjadi batu oleh Merlin sang penyihir.
Para ilmuwan meyakini, batu-batu dalam situs megalitikum itu dipahat dari batu lokal pada sekitar 4500 SM hingga 3300 SM. Meski alasan mengapa batu-batu itu dibuat dan disusun seperti itu belum terpecahkan, namun ada ilmuwan yang memperkirakan bahwa Stones Carnac merupakan detektor gempa yang rumit.

Spoiler for Robin Hood:

Kisahnya melegenda dan tersohor hingga penjuru dunia. Bahkan telah beberapa kali difilmkan. Tapi siapakah sebenarnya pimpinan kelompok pencuri berhati dermawan dari Hutan Sherwood di Yorkshire, Inggris, yang pandai memanah dan bermain pedang ini?
Dalam kehidupan nyata, eksistensi bandit altruistik yang tinggal di hutan dengan musuh seorang raja legendaris berpedang sakti, nampaknya memang masuk akal. Namun, perburuan sejarah untuk mengungkap jati diri tokoh ini hanya memunculkan segudang kemungkinan tanpa jawaban pasti.
Untuk mengungkap jati diri tokoh legendaris ini, para peneliti sempat menduga bahwa nama Robin Hood merupakan penyamaran dari nama yang mirip dengan nama itu. Maka, muncullah daftar panjang nama orang yang satu di antaranya dicurigai sebagai Robin Hood. Mereka di antaranya Robert Hod yang juga bermukim di Yorkshire, dan Robert Hood yang tinggal Wakefield. Namun tetap tak ada hasilnya. Jati diri Robin Hood tetap menjadi misteri dalam sejarah yang melegenda di Inggris.

Spoiler for Hilangnya Satu Legiun Tentara Romawi:

Pada 53 SM, setelah pasukan Parthia dari Persia mengalahkan satu legiun tentara Romawi yang dipimpin Jenderal Crassus, pasukan itu menjadi tawanan perang, dan kemudian menghilang begitu saja, tanpa jejak.
Konon, menurut legenda, setelah menjadi tawanan perang, pasukan itu digiring menuju Persia dengan melalui Gurun Gobi, namun kemudian ditangkap tentara Kerajaan Dinasti Han. Legenda ini diperkuat teori yang diungkap Homer Dubs, profesor sejarah Cina dari Universitas Oxford. Pada 1950, setelah menerjemahkan buku sejarah kerajaan itu, Dubs mengatakan bahwa dia menemukan sebuah kota bernama Liqian yang didirikan di wilayah Han pada 36 SM. Kota itu didirikan untuk mengeksekusi tawanan.
Dalam bahasa Cina kuno, Liqian merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut Kekaisaran Romawi, dan para arkeolog percaya kalau di masa kini, kota Liqian kuno adalah kota yang kini bernama Zhelaizhai. Keyakinan ini mengacu pada ciri-ciri fisik penduduk kota itu yang sama sekali tidak mirip bangsa Cina, namun lebih mirip fisik bangsa Kaukasia. Baik dari bentuk hidung yang bengkok, rambut yang berwarna pirang, biji mata berwarna biru, dan tinggi tubuh yang lebih dari 1,82 meter.
Sejarawan abad pertama Cina, Ban Gu, dalam catatannya menulis bahwa tentara Han berkonfrontasi dengan pasukan aneh yang melakukan perlawanan dengan "formasi ikan skala", sebuah formasi unik yang merujuk pada cara berperang tentara Romawi.
Saat ini, penduduk kota Zhelaizhai sedang melakukan tes DNA untuk membuktikan apakah mereka memang keturunan tentara Romawi yang hilang itu.

Spoiler for Naskah Voynich:

Inilah naskah kuno paling misterius di dunia, karena naskah berbentuk buku ini penuh dengan gambar dan tulisan dalam bahasa yang sama sekali tidak dikenal oleh bangsa mana pun di Bumi ini.
Naskah Voynich ditemukan pada 1912 di sebuah perpusatakaan di Roma, Italia. Buku setebal 240 halaman itu telah dicoba untuk diterjemahkan, termasuk oleh para pakar kriptografer. Namun tak berhasil, sehingga ada yang menuduh kalau naskah ini tak lebih dari sebuah permainan untuk mengecoh atau mengerjai para ilmuwan. Sayangnya, berdasarkan analisis statistik diketahui kalau penulisan naskah itu tampaknya mengikuti struktur dasar dan hukum bahasa kerja.
Penelitian dengan menggunakan penanggalan radiokarbon oleh sebuah tim yang dipimpin Greg Hodgins, fisikawan dari Universitas Arizona, menemukan fakta kalau halaman-halaman perkamen naskah ini berasal dari awal abad ke-15, satu abad lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Di mata para ilmuwan, naskah antik ini membuatnya menjadi lebih menarik dibanding novel Da Vinci Code karya Dan Brown, karena dalam naskah itu terdapat berbaris-baris teks yang "mengalir" di antara ilustrasi-ilustrasi yang menggambarkan tanaman, peta astronomis, gambar manusia yang mandi, dan lain sebagainya.

Spoiler for Mumi Orang Eropa Di Cina:

Sebuah penemuan menakjubkan mumi-mumi berusia 2000 tahun di lembah sungai Tarim Cina Barat terjadi pada awal tahun 90an. Namun yang lebih menakjubkan dibanding penemuan itu sendiri adalah fakta yang mencengangkan bahwa mumi-mumi tersebut berambut pirang dan berhidung panjang. Pada tahun 1993, Victor Mayer seorang profesor universitas mengumpulkan DNA dari mumi-mumi tersebut dan tes-tes yang dilakukannya membuktikan bahwa mayat-mayat tersebut memiliki genetik orang Eropa.
Tulisan-tulisan Cina kuno dari milenium pertama SM menyebutkan kelompok-kelompok kaukasus yang berasal dari daerah timur-jauh yang disebut sebagai kaum Bai, Yeuzhi, dan Tocharian. Meskipun begitu, tak satu pun yang benar-benar menyingkapkan bagaimana atau mengapa orang-orang ini berakhir di Cina.
Spoiler for Hilangnya Peradaban Lembah Indus:

Peradaban pada Zaman Perunggu ini (sekitar 3300-1900 SM) merupakan peradaban kuno terbesar yang pernah ada, karena memiliki wilayah kekuasaan membentang sejauh 1.260.000 km2 dari barat India hingga Afghanistan.
Selain itu, peradaban yang diduga memiliki populasi penduduk hingga lebih dari 5 juta jiwa ini juga merupakan peradaban pertama yang yang terbilang maju karena memiliki wilayah perkotaan dengan bangunan-bangunan terbuat dari batu bata, sistem drainase di tepi jalan, dan rumah-rumah bertingkat. Penduduk peradaban ini juga mengembangkan teknik-teknik baru dalam kerajinan (produk akik dan ukiran), dan metalurgi (tembaga, perunggu, timah, dan timah). Peradaban ini sezaman dengan peradaban Mesopotamia dan Mesir Kuno.
Hingga kini para ilmuwan masih bertanya-tanya bagaimana peradaban yang luar biasa ini runtuh dan hilang begitu saja. Yang lebih menakjubkan, dari hasil penggalian yang dilakukan pada 1922 di Harappa, Pakistan, yang dahulu merupakan bagian dari sejarah peradaban ini, diketahui kalau peradaban yang juga disebut Peradaban Harappa ini ternyata tidak memiliki tentara maupun budak belian. Bahkan tak ditemukan bukti adanya konflik sosial atau tindak kejahatan lain yang lazim terjadi dalam masyarakat kuno. Sampai akhir, peradaban ini nampaknya berhasil menjaga dirinya sebagai peradaban yang bersih.
Semoga Thread Ane Bermanfaat ...
Kalo berkenan mohon di lempar pake

tapi jangan pake

Kalo bisa Di




Kaskuser Yang Baik Akan Meninggalkan Jejak 





Kalo berkenan mohon di lempar pake





Kalo bisa Di












Spoiler for Sumber:


nona212 memberi reputasi
1
5.3K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan