Quote:
Instragram adalah jejaring sosial yang paling menyedihkan. Pernyataan ini dilontarkan di dalam sebuah majalah Amerika. Instagram dianggap sebagai ajang unjuk kesombongan.
“Instagram membuat seseorang merasa tertekan dan tidak puas dengan nasib mereka sendiri,” tulis Jessica Winter, seperti dikutip dalam laman majalah Slate, Selasa, 23 Juli 2013. Dengan memamerkan foto yang menunjukkan seolah-olah “betapa besarnya hidup” mereka, hal itu justru menciptakan perasaan cemburu antar-pengguna Instagram.
Anggapan ini juga didukung dari studi sebelumnya tentang Facebook yang memberikan efek serupa. Rasa iri dianggap Winter sebagai alasan utama mengapa Instagram menjadi jejaring sosial yang menyedihkan. Melalui foto yang diunggah, orang lain, bahkan orang yang tidak dikenal, bisa melihatnya. Hal inilah yang mendorong orang untuk terus menonjolkan diri dan membuat orang lain iri.
“Lewat Instagram, seseorang akan mendapatkan isyarat yang lebih eksplisit sekaligus implisit dari orang-orang yang terlihat bahagia, kaya, dan sukses,” ujar Hanna Krasnova dari Universitas Humboldt, Berlin, Jerman.
Ia melanjutkan, saat seseorang melihat foto-foto indah dari temannya, ia akan tertantang untuk menghadirkan diri dengan foto yang lebih indah lagi. Meskipun foto seringkali menampakkan kekayaan diri, keadaan sebenarnya sangat jauh dari itu. Instagram hanya dijadikan ajang promosi diri untuk memeroleh popularitas.
Winter menanggapi keadaan ini akan membuat orang lain memberikan pandangan yang menyimpang. Ini akhirnya akan mendistorsi orang lain terhadap kehidupan mereka sendiri. Mereka akan merasa iri dan tidak mau kalah.
Ia menyimpulkan, Facebook dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan Instagram. Saat Instagram bisa menimbulkan keirian berlebihan, Facebook, lewat kata-kata atau artikel yang biasa seseorang unggah, akan menjalin persahabatan baru yang lebih erat. Artikel atau kata-kata ini akan membuat sekumpulan orang mendiskusikan hal yang lebih positif dibandingkan dengan foto dalam Instagram.
sumber:
TEMPO
wahh sampai segitunya ya ternyata
kembali kepada individu masing2 apakah memang benar untuk pamer atau senang dengan hal2 yang berbau fotografi, apa pendapat agan2?