- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Manusia dari Suku Semut


TS
jutongtong
Manusia dari Suku Semut
Just share semoga tidak 
Manusia dari Suku Semut
Sumber http://kanzunqalam.wordpress.com/201...e-bahasa-semut
Menerima
tidak menerima

Manusia dari Suku Semut
Quote:
Di dalam salah satu tulisannya, yang berjudul Apakah dalam Kejadian Sesungguhnya Nabi Sulaiman AS Dapat Bercakap-cakap dengan Burung dan Semut? di harian Fajar Makassar, saat membahas QS.27:18-19, Ustadz Muhammad Nur Abdurrahman, menulis
Hattay idza- Ataw alay Wa-di nNamli Qa-lat Namlatun Ya-ayyuha- nNamlu Dkhuluw Masa-kinakum.
Sehingga tatkala mereka sampai ke lembah semut, berkata seekor semut, hai semut masuklah ke dalam tempat tinggalmu (QS.27:18).
Fatabassama Dha-hikan min Qawliha-.
Maka (Sulaiman) tersenyum oleh ucapan (semut) itu (QS.27:19).
Semut dalam ayat 18 dan 19 yang dikutip di atas itu, bukanlah semut yang sebenarnya, akan tetapi manusia biasa dari puak semut. Seekor semut maksudnya Kepala Suku dari puak semut.
Kalau AL NML dianggap betul-betul semut, maka orang akan menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke bahasa lain yang mengenal pembedaan bentuk kata tunggal (mufrad, singular) dengan jamak (jama, plural), yaitu seperti berikut:
an ant said: O, ant, enter your dwellings.
Maka perhatikan ant itu tunggal, (u)Dkhuluw dan Masa-kinakum adalah jamak.

Hattay idza- Ataw alay Wa-di nNamli Qa-lat Namlatun Ya-ayyuha- nNamlu Dkhuluw Masa-kinakum.
Sehingga tatkala mereka sampai ke lembah semut, berkata seekor semut, hai semut masuklah ke dalam tempat tinggalmu (QS.27:18).
Fatabassama Dha-hikan min Qawliha-.
Maka (Sulaiman) tersenyum oleh ucapan (semut) itu (QS.27:19).
Semut dalam ayat 18 dan 19 yang dikutip di atas itu, bukanlah semut yang sebenarnya, akan tetapi manusia biasa dari puak semut. Seekor semut maksudnya Kepala Suku dari puak semut.
Kalau AL NML dianggap betul-betul semut, maka orang akan menghadapi kesulitan dalam menterjemahkannya ke bahasa lain yang mengenal pembedaan bentuk kata tunggal (mufrad, singular) dengan jamak (jama, plural), yaitu seperti berikut:
an ant said: O, ant, enter your dwellings.
Maka perhatikan ant itu tunggal, (u)Dkhuluw dan Masa-kinakum adalah jamak.

Quote:
Selanjutnya beliau menulis
Untuk mengelakkan kesalahan gramatikal, apabila anNamlu dianggap betul-betul semut, maka M.M. Pikthall menterjemahkannya dengan:
an ant exlaimed, O ants! Enter your dwellings.
Jadi M.M.Pikthall terpaksa menjamakkan ants untuk menyesuaikannya dengan dwellings (Masa-kinakum). Maka akibat mengelakkan kesalahan gramatikal, ia salah dengan menjamakkan ants yang sesungguhnya tunggal (mufrad), yaitu anNamlu.
Namun jika difahamkan anNamlu adalah nama diri dari suatu puak bangsa manusia, yaitu puak Semut, maka tidak akan ada kesulitan gramatikal, sebab walaupun anNamlu itu singular, sesungguhnya ia plural, sekelompok bangsa manusia yang mengelompokkan diri dalam sebuah qaum, yaitu mereka namakan dirinya sebagai puak Semut.
sumber : Apakah dalam kejadian sesungguhnya, Nabi Sulaiman AS dapat bercakap-cakap dengan Burung dan Semut?
Dengan demikian METODE yang dipakai Nabi Sulaiman, untuk memahami bahasa semut adalah dengan cara mempelajari bahasa mereka. Yaitu bahasa yang dipergunakan oleh sekelompok manusia, yang bernama Puak Semut atau Suku Semut atau Kaum Semut.
Untuk mengelakkan kesalahan gramatikal, apabila anNamlu dianggap betul-betul semut, maka M.M. Pikthall menterjemahkannya dengan:
an ant exlaimed, O ants! Enter your dwellings.
Jadi M.M.Pikthall terpaksa menjamakkan ants untuk menyesuaikannya dengan dwellings (Masa-kinakum). Maka akibat mengelakkan kesalahan gramatikal, ia salah dengan menjamakkan ants yang sesungguhnya tunggal (mufrad), yaitu anNamlu.
Namun jika difahamkan anNamlu adalah nama diri dari suatu puak bangsa manusia, yaitu puak Semut, maka tidak akan ada kesulitan gramatikal, sebab walaupun anNamlu itu singular, sesungguhnya ia plural, sekelompok bangsa manusia yang mengelompokkan diri dalam sebuah qaum, yaitu mereka namakan dirinya sebagai puak Semut.
sumber : Apakah dalam kejadian sesungguhnya, Nabi Sulaiman AS dapat bercakap-cakap dengan Burung dan Semut?
Dengan demikian METODE yang dipakai Nabi Sulaiman, untuk memahami bahasa semut adalah dengan cara mempelajari bahasa mereka. Yaitu bahasa yang dipergunakan oleh sekelompok manusia, yang bernama Puak Semut atau Suku Semut atau Kaum Semut.
Sumber http://kanzunqalam.wordpress.com/201...e-bahasa-semut
Spoiler for TS:
Menerima

tidak menerima

0
1.7K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan