- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bahaya Vodka campur Soda


TS
attanaya
Bahaya Vodka campur Soda
My 1st Thread 
Kabar24.com, JAKARTA – Kematian model cantik Della Caroline akibat mengkonsumsi minuman beralkohol jenis Vodka dengan soda menimbulkan sejumlah pertanyaan. Mengapa Della Caroline memilih meminum campuran Vodka dengan soda dan apa sebetulnya akibat yang terjadi dari pencampuran tersebut?
Di kalangan peminum atau pengguna narkoba jenit obat-obatan di masa lalu, gula atau zat yang manis dimanfaatkan untuk membuat si pengguna cepat fly. Bahkan, gula juga dipercaya bisa “membangkitkan” kembali suasana fly setelah seseorang mengonsumsi jenis narkoba tertentu.
Ihwal “manfaat” zat pemanis itu diakui sebuah studi. Namun, diingatkan bahwa pencampuran itu juga berisiko membuat pengonsumsi minuman beralkohol campuran itu mengalami keracunan.
Pada individu dengan konsentrasi alkohol tinggi, asupan makanan berpengaruh pada dampak alkohol.
Makanan sejauh ini diketahui mampu menunda perut berada dalam kondisi kosong dan karena itu mengurangi dampak tingginya konsentrasi alkohol pada penggunanya.
Sementara itu, berdasarkan perbandingan konsentrasi alkohol yang dicampur dengan pemanis dan alkohol yang dicampur dengan gula, ditemukan fakta bahwa mengonsumsi alkohol yang dicampur dengan soda meningkatkan derajat konsentrasi alkohol pada pernapasan.
"Perhatian yang lebih besar diperlukan untuk mengetahui bagaimana alkohol dikonsumsi dalam kehidupan nyata,” ujar Cecile A. Marczinski, asisten professor bidang psikologi di Northern Kentucky University seperti dilaporkan pada laman www.livescience.comdan [url=http://www.sciencedaily.com.]www.sciencedaily.com.[/url]
Dia merujuk pada hasil studi awal bahwa “Para peneliti menemukan bahwa seseorang yang mengkonsumsi alkohol dengan soda memiliki tingkat konsentrasi alkohol yang tinggi dalam pernapasan, sementara itu kaum wanita cenderung lebih sering mengkonsumsi campuran minuman beralkohol dengan minuman soda.”
Sementara itu, dalam penelitian yang melibatkan 16 peserta yang terdiri dari 8 pria dan 8 wanita ditemukan fakta menarik.
Para relawan itu menjalani 3 kali test dengan menerima salah satu dari tiga campuran: 1.97 ml/kg vodka dicampur dengan 3.94 ml/kg baik, 1.97 ml/kg vodka dicampur dengan 3.94 ml/kg diet baik, dan minuman placebo – secara acak.
Konsentrasi alkohol dalam napas para relawan kemudian dicatat, termasuk laporan mereka tentang gejala keracunan yang dialami, kelelahan, gangguan fungsi tubuh yang dirasakan, dan keinginan untuk mengendarai kendaraan. Sementara itu, penampilan mereka digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui bagaimana mereka mereaksi sebuah perintah.
Hasilnya, tingkat kandungan alkohol pada pengonsumsi campuran alkohon dan soda berada pada tingkat tertinggi.
Temuan itu menunjukkan bahwa mencampur minuman beralkohol dengan soda meski rendah kalori namun menyebabkan efek yang tak bagus bagi tubuh, ujar Cecile Marczinski.
Orang-orang berpikir bahwa dengan mencampur alkohol bersama soda kalori tubuh mereka tidak akan bertambah, namun hal itu menjadi jauh lebih berbahaya bagi tubuh karena tingginya tingkat konsentrasi alkohol dalam darah,” ujar Marczinski.
Selama studi diketahui bahwa campuran alkohol yang berlaku umum lebih lambat menyebabkan keracunan pada peminumnya. Alkohol diserap tubuh hingga berada di ujung masuk usus kecil. Sementara itu, perut akan memperlakukan gula dalam campuran reguler itu sebagai makanan. Dengan begitu, alkohol tidak bisa segera memasuki usus kecil.
Sementara minuman beralkohol yang dicampur pemanis buatan dari soda, tidak mampu menunda perut berada dalam kondisi kosong. Dengan begitu, alkohol langsung masuk ke usus kecil, tambah Marczinski.
Pada awal penelitian mereka diketahui bahwa pria yang meminum vodka dicampur soda memiliki kadar alkohol dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan kelompok pria yang mengkonsumsi vodka dengan campuran yang umum digunakan. Berdasar pantauan melalui alat ultrasonografi, para peneliti menemukan bahwa minuman campuran reguler menunda proses pengosongan perut, sementara minuman diet seperti soda tidak bisa melakukannya. (Kabar24)

Spoiler for Sebab Musabab :
Pada dasarnya hal ini sudah menjadi hal lumrah untuk para penikmat minuman beralkohol, umumnya Vodka, Jack daniels, Jim Beam, dkk, dicampur dengan minuman soda.
Tapi taukah akibatnya masih sama dengan meminum minuman beralkohol itu sendiri, dan bahkan lebih berbahaya.
Tujuan saya membuat trit ini hanya ingin share sehingga diketahui lebih banyak orang. bahkan sy pun mengakui berita ini bermanfaat bagi saya.
*Dari mana saya ide ini, baca dari trit tetangga gan, tetapi yg diangkat kasus yg terjadi baru-baru ini
Tapi taukah akibatnya masih sama dengan meminum minuman beralkohol itu sendiri, dan bahkan lebih berbahaya.
Tujuan saya membuat trit ini hanya ingin share sehingga diketahui lebih banyak orang. bahkan sy pun mengakui berita ini bermanfaat bagi saya.
*Dari mana saya ide ini, baca dari trit tetangga gan, tetapi yg diangkat kasus yg terjadi baru-baru ini
Spoiler for informasinya:
Quote:
Kabar24.com, JAKARTA – Kematian model cantik Della Caroline akibat mengkonsumsi minuman beralkohol jenis Vodka dengan soda menimbulkan sejumlah pertanyaan. Mengapa Della Caroline memilih meminum campuran Vodka dengan soda dan apa sebetulnya akibat yang terjadi dari pencampuran tersebut?
Di kalangan peminum atau pengguna narkoba jenit obat-obatan di masa lalu, gula atau zat yang manis dimanfaatkan untuk membuat si pengguna cepat fly. Bahkan, gula juga dipercaya bisa “membangkitkan” kembali suasana fly setelah seseorang mengonsumsi jenis narkoba tertentu.
Ihwal “manfaat” zat pemanis itu diakui sebuah studi. Namun, diingatkan bahwa pencampuran itu juga berisiko membuat pengonsumsi minuman beralkohol campuran itu mengalami keracunan.
Pada individu dengan konsentrasi alkohol tinggi, asupan makanan berpengaruh pada dampak alkohol.
Makanan sejauh ini diketahui mampu menunda perut berada dalam kondisi kosong dan karena itu mengurangi dampak tingginya konsentrasi alkohol pada penggunanya.
Sementara itu, berdasarkan perbandingan konsentrasi alkohol yang dicampur dengan pemanis dan alkohol yang dicampur dengan gula, ditemukan fakta bahwa mengonsumsi alkohol yang dicampur dengan soda meningkatkan derajat konsentrasi alkohol pada pernapasan.
"Perhatian yang lebih besar diperlukan untuk mengetahui bagaimana alkohol dikonsumsi dalam kehidupan nyata,” ujar Cecile A. Marczinski, asisten professor bidang psikologi di Northern Kentucky University seperti dilaporkan pada laman www.livescience.comdan [url=http://www.sciencedaily.com.]www.sciencedaily.com.[/url]
Dia merujuk pada hasil studi awal bahwa “Para peneliti menemukan bahwa seseorang yang mengkonsumsi alkohol dengan soda memiliki tingkat konsentrasi alkohol yang tinggi dalam pernapasan, sementara itu kaum wanita cenderung lebih sering mengkonsumsi campuran minuman beralkohol dengan minuman soda.”
Sementara itu, dalam penelitian yang melibatkan 16 peserta yang terdiri dari 8 pria dan 8 wanita ditemukan fakta menarik.
Para relawan itu menjalani 3 kali test dengan menerima salah satu dari tiga campuran: 1.97 ml/kg vodka dicampur dengan 3.94 ml/kg baik, 1.97 ml/kg vodka dicampur dengan 3.94 ml/kg diet baik, dan minuman placebo – secara acak.
Konsentrasi alkohol dalam napas para relawan kemudian dicatat, termasuk laporan mereka tentang gejala keracunan yang dialami, kelelahan, gangguan fungsi tubuh yang dirasakan, dan keinginan untuk mengendarai kendaraan. Sementara itu, penampilan mereka digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui bagaimana mereka mereaksi sebuah perintah.
Hasilnya, tingkat kandungan alkohol pada pengonsumsi campuran alkohon dan soda berada pada tingkat tertinggi.
Temuan itu menunjukkan bahwa mencampur minuman beralkohol dengan soda meski rendah kalori namun menyebabkan efek yang tak bagus bagi tubuh, ujar Cecile Marczinski.
Orang-orang berpikir bahwa dengan mencampur alkohol bersama soda kalori tubuh mereka tidak akan bertambah, namun hal itu menjadi jauh lebih berbahaya bagi tubuh karena tingginya tingkat konsentrasi alkohol dalam darah,” ujar Marczinski.
Selama studi diketahui bahwa campuran alkohol yang berlaku umum lebih lambat menyebabkan keracunan pada peminumnya. Alkohol diserap tubuh hingga berada di ujung masuk usus kecil. Sementara itu, perut akan memperlakukan gula dalam campuran reguler itu sebagai makanan. Dengan begitu, alkohol tidak bisa segera memasuki usus kecil.
Sementara minuman beralkohol yang dicampur pemanis buatan dari soda, tidak mampu menunda perut berada dalam kondisi kosong. Dengan begitu, alkohol langsung masuk ke usus kecil, tambah Marczinski.
Pada awal penelitian mereka diketahui bahwa pria yang meminum vodka dicampur soda memiliki kadar alkohol dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan kelompok pria yang mengkonsumsi vodka dengan campuran yang umum digunakan. Berdasar pantauan melalui alat ultrasonografi, para peneliti menemukan bahwa minuman campuran reguler menunda proses pengosongan perut, sementara minuman diet seperti soda tidak bisa melakukannya. (Kabar24)
Spoiler for The Embers :
Spoiler for tiada repost diantara kita:

Spoiler for buka aja :
Quote:
berdasarkan info diatas..
menurut saya sebagai TS, kalau minum minuman beralkhohol jangan dicampur soda, tapi kan g enak ya..
ok, klo begitu campur dengan soda, tapi diusahakan jangan yang kelas diet..itu aja sih, gitu aja kok repot
eh iya, di bacaan diatas ada kata soda baik, itu nama merk ya gan
menurut saya sebagai TS, kalau minum minuman beralkhohol jangan dicampur soda, tapi kan g enak ya..
ok, klo begitu campur dengan soda, tapi diusahakan jangan yang kelas diet..itu aja sih, gitu aja kok repot

eh iya, di bacaan diatas ada kata soda baik, itu nama merk ya gan

Spoiler for lanjut gan :
Quote:
klo ada yang bilang kok di taro di lounge, bukan di H&M, klo di SF H&M pastin jarang yg buka, trus jadinya jarang yang dapat info ini 

Diubah oleh attanaya 05-08-2013 17:16
0
38.8K
Kutip
141
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan