To the point aj, Sedikit kesal ada juga orang yang main lempar bata ke ID anS E N S O R. jelas2 w ga menjudge IP jebol menghasilkan perilaku buruk tapi Perilaku buruk mencerminkan kebobrokan tuh orang.
Mohon jika ga berkenan dengan kata2 anS E N S O R. PM AJ (jangan main bata sembunyi tangan ~ ID ga Tulis = ga gentle)!!! Dan jika baca komen .. baca dengan kepala dingin.
Spoiler for SS yang sudah bantu cendolin dari tukang bata:
Trims yaaa bagi yang sudah cendolin balik... bagi yang sudah kasi id.. ane balikin lagi cendol nya (walau masih abu2) .. biar ga ada istilah hutang budi
Atas dasar Kemanusiaan foto nya, saya ga masukin. Jika terulang pasti foto anda tersebar oleh tim busway coz mulai detik ini busway secara langsung akan menyebar foto pengendara bermasalah ke twitter.
Quote:
Jakarta - FPP, mahasiswa jurusan manajemen fakultas Ekonomi Universitas Trisakti akan diganjar sanksi pihak kampus. Apa yang dia lakukan, dengan mengaku anak Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo untuk menakut-nakuti penjaga portal busway dianggap tak pantas.
"Sanksi kampus hanya teguran. Kita tidak bisa memberikan skorsing atau apa karena dia kan waktu melakukan pelanggaran itu tidak menggunakan atribut kampus," kata Wakil Dekan FE Trisakti Yudi Lutfi saat ditemui di Kampus Trisakti, Grogol, Jakbar, Kamis (1/8/2013).
Febri merupakan mahasiswa angkatan 2010. Dia sudah menjalani 39 SKS dengan IPK 1,26. Sedang IP terakhir 1,02. Febri menuliskan alamat rumahnya di kampus di Desa Serua Permai, Tangerang Selatan.
"Kalo sanksinya kita sesuaikan, kalau di sini lebih ke sanksi moral. Nanti seakan-akan anak Trisakti seperti itu semua. Ya memalukan," imbuhnya.
Febri, lanjut Yudi, selama ini tak memiliki masalah dengan perilaku, tapi diakui ada persoalan dengan nilai akademik yang kecil. Karenanya, wajar kalau Febri ikut kelas semester pendek.
"Kita akan dipanggil secepatnya. Tapi kita juga tidak mau buru-buru. Nanti yang memanggil, pertama dari bidang kemahasiswaan, kedua dari pembimbing akademik," imbuhnya.
Nama Febri mencuat setelah pada Selasa (30/7) lalu melakukan aksi arogan. Dia menerobos jalur TransJakarta yang dijaga petugas sambil mengaku anak jenderal. Tak tanggung-tanggung, dia mencatut nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Setelah heboh di media dan situs jejaring sosial, polisi pun melakukan pencarian. Hingga akhirnya, sang ayah, yang tentu saja bukan Kapolri, datang ke Polda Metro dan menjelaskan semuanya. Termasuk meminta maaf.
Perilaku mencerminkan kebobrokan orang....
Ayo yang sebagai teman share perilaku orang ini...
BIkin malu almamater kita!!! ~ Trisakti Ane
For bukti kebenaran sebelum di edit editor, Gokil ternyata Detik langsung edit berita tapi google tak pernah berbohong coz sudah di snap shot:
Berita lain dari tempo (kebetulan ada komen dari Pak lutfi ~ Ane kenal nih orang coz dulu pas bikin acara spernah minta izin beliau)
Spoiler for Berita dari Tempo:
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti, Yudhi Lutfi, mengatakan lelaki yang menerobos jalur busway dan mengaku sebagai anak jenderal adalah mahasiwanya. Dia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas Trisakti dan masuk pada tahun 2010.
Dalam enam semester tersebut, lelaki yang bernama lengkap Febri PPShanya mengambil 39 total satuan kredit semester (SKS). Selain itu, Indeks Prestasi Kumulatif untuk Febri adalah 1,29. "Jadi, nilai IPK berbanding lurus dengan kelakuan dia di luar kampus," ucap Yudhi bernada getir saat ditemui di kantornya pada Kamis, 1 Agustus 2013.
Dia akan segera dipanggil oleh komisi disiplin dekanat untuk melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan Febri. Ini karena pihak kampus Trisakti juga dirugikan akibat citranya yang ikut terpuruk. "Kasus ini membuat image Universitas Trisakti sebagai tempat orang yang arogan dan sombong," kata Yudhi.
Sebelumnya, pada Selasa pagi lalu, di jalur Transjakarta Galur, Senen, Jakarta Pusat, Febri mengintimidasi petugas untuk membuka portal jalur. Dia mengaku sebagai anak jenderal dan sempat mengeluarkan kartu nama untuk menakuti petugas. (Baca juga: Setelah Anak Jenderal, Ibu-ibu Buka Portal Busway)
Kejadian tersebut direkam oleh seorang petugas Transjakarta. Gambar ketika mobil Honda Jazz Febri hendak masuk jalur Transjakarta diunggah ke media sosial Twitter oleh akun @BLUTransjakarta.
Karena inilah orang tua Febri, Devi S, yang merupakan warga Balikpapan, datang ke Jakarta. "Saya datang untuk mengklarifikasi," ujarnya, yang bekerja sebagai wiraswasta. Dia menegaskan mobil itu miliknya per Januari 2013. "Bukan punya anak jenderal," ujarnya.