- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Katyn Massacre "Never forgetten never forgiven"
TS
Camry2004
Katyn Massacre "Never forgetten never forgiven"
Pembantaian Katyn
Gambar gambar nya gan waktu tentara Nazi nemuin tempatnya :
Tragedi Pada Saat Peringatan Katyn
Pada 10 April 2010, pesawat Tupolev Tu-154M yang mengangkut Presiden Polandia Lech Kaczyński, anggota pemerintahan dan dewan legislatif Polandia, dan juga komandan Angkatan Bersenjata Polandia, jatuh di dekat Bandar Udara Smolensk-North, menewaskan semua penumpang di pesawat. Para penumpang awalnya berniat untuk menghadiri peringatan 70 tahun peristiwa pembantaian Katyn.
Beberapa jam setelah kecelakaan terjadi, informasi detail mengenai penyebab kecelakaan masih belum jelas. Beberapa media melaporkan bahwa Tu-154 menabrak pohon.
Beberapa tempat di berbagai negara kemudian dinamai menurut korban dari peristiwa ini
Sumber
Demikian dari TS
TS hanya mengharapkan
Silahkan disimak agan agan
For sumber:
Sumber1
Suumber2
Sumber3
Tepatnya 13 April 1940, sekitar 20.000 orang Polandia yang terdiri dari tentara, cendikiawan, tokoh politik, dan pegawai negeri dibunuh secara masal di lokasi ini. Semua tokoh penting Polandia dibantai di 3 tempat terpisah oleh prajurit komunis Soviet yang kala itu berupaya menyebarkan paham Stalin.
Pembunuhan Katyn sering disebut tragedi Katyn, adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Komite Rakyat Intern Soviet terhadap para tawanan perang, tokoh cendikiawan, polisi dan pejabat negara Polandia lainnya yang ditangkap pada musim semi 1940. Selain menjadi sebutan untuk peristiwa pembantaian terhadap para perwira Polandia di kamp tawanan Perang Kozelsk di Hutan Katyn, juga termasuk pembantaian terhadap tawanan perang yang terjadi di kamp tawanan Perang Sitaluobai dan Ostashkov, serta pembantaian tawanan politik di White Russia barat dan Ukraina barat.
Di antara serangkaian pembantaian ini, skala pembantaian Katyn merupakan yang terbesar. Namun karena adanya peraturan wajib militer di Polandia maka semua siswa tamatan perguruan tinggi diwajibkan mengikuti wamil dan mengikuti pelatihan perwira militer. Artinya komunis Soviet telah membunuh cendikiawan Polandia dalam jumlah besar.
Berawal dari usulan Lavrenti Pavles dze Beria untuk menghabisi seluruh perwira Polandia. Dokumen resmi usulan tersebut akhirnya disetujui dan ditanda-tangani seluruh anggota Dinas Politik Pusat Partai Komunis Soviet (termasuk Stalin dan Beria).
Setelah Soviet mengirim pasukannya ke Polandia pada 17 September 1939, Beria memberi laporan secara rinci mengenai jumlah dan situasi para tawanan di 3 kamp tawanan perang dan penjara lain, termasuk uraian mengenai jabatan militer serta sikap politik para perwira tersebut.
Pada laporan tertulis jelas bahwa mereka semua adalah “musuh bebuyutan” Soviet, oleh karena itu dianjurkan untuk menempuh pengadilan “cara khusus” dengan hukuman terberat ‘tembak mati’. Berdasarkan laporan inilah, pihak penguasa Soviet memberikan kuasa kepada Dinas Rakyat Intern Soviet untuk menembak mati 25.700 orang tawanan yang disebutkan dalam laporan tersebut.
Malam sebelum PD II, pada 23 Agustus 1939, Uni Soviet dan Jerman secara resmi menandatangani kesepakatan “Aturan Tidak Saling Invasi Jerman dan Soviet” di Moskow. Di tahun yang sama Jerman mengirim pasukan ke Polandia, sementara Soviet juga mengirim pasukan dengan dalih “melindungi keselamatan warga Ukraina barat dan White Rusia Barat”.
Pada 18 September 1939, Komandan Utama Tentara Polandia menurunkan perintah bahwa Uni Soviet bukan negara musuh dan meminta untuk tidak melancarkan perlawanan, karena ada 130.242 perwira dan prajurit Polandia menjadi tawanan perang Soviet. Pada 19 September dibangun 8 buah kamp konsentrasi untuk menyekap para tawanan Polandia itu. Selama masa pertukaran tawanan perang antara Jerman dan Soviet, masih tersisa lebih dari 20.000 perwira dan pejabat administratif di kamp konsentrasi.
13 April 1943, tentara NAZI Jerman yang berhasil menyerbu masuk ke dalam perbatasan Soviet mengumumkan bahwa tentara Jerman yang pernah menguasai Kota Smolensk milik Soviet pernah mendapati kuburan masal perwira Polandia yang dibantai oleh militer Soviet di wilayah Hutan Katyn. Setelah hal tersebut diselidiki oleh Komite Internasional yang dibentuk pihak Jerman, dipastikan bahwa para perwira dan prajurit yang mengenakan seragam militer Polandia itu tewas sekitar musim semi 1940 karena dibunuh Uni Soviet.
15 April 1943, Uni Soviet mengeluarkan dokumen resmi yang menyangkal hal ini, dan menyatakan bahwa para tawanan perang Polandia tersebut jatuh ke tangan tentara Jerman setelah Jerman berhasil menyerbu masuk Soviet, dan mereka dibunuh oleh tentara Jerman.
Setelah itu, Soviet dan Jerman masing-masing membentuk tim intel untuk dikirim ke Katyn guna melakukan penyelidikan, namun tidak pernah didapat hasil penyeli-dikan yang jelas.
Setelah PD II, kedua belah pihak baik Jerman maupun Soviet sama-sama tidak punya bukti kuat untuk membuktikan siapakah yang bertanggung jawab atas kejahatan perang tersebut, karena Pengadilan Militer Internasional Nurember tidak bisa mengambil keputusan. Kasus ini pun menjadi misteri tak terpecahkan sejak PD II.
13 April 1990, saat Presiden Polandia, Jaruzelski, berkunjung ke Soviet, Gorbachev mengakui bahwa tragedi kejam itu adalah “dosa paham Stalin
Pembunuhan Katyn sering disebut tragedi Katyn, adalah pembunuhan yang dilakukan oleh Komite Rakyat Intern Soviet terhadap para tawanan perang, tokoh cendikiawan, polisi dan pejabat negara Polandia lainnya yang ditangkap pada musim semi 1940. Selain menjadi sebutan untuk peristiwa pembantaian terhadap para perwira Polandia di kamp tawanan Perang Kozelsk di Hutan Katyn, juga termasuk pembantaian terhadap tawanan perang yang terjadi di kamp tawanan Perang Sitaluobai dan Ostashkov, serta pembantaian tawanan politik di White Russia barat dan Ukraina barat.
Di antara serangkaian pembantaian ini, skala pembantaian Katyn merupakan yang terbesar. Namun karena adanya peraturan wajib militer di Polandia maka semua siswa tamatan perguruan tinggi diwajibkan mengikuti wamil dan mengikuti pelatihan perwira militer. Artinya komunis Soviet telah membunuh cendikiawan Polandia dalam jumlah besar.
Berawal dari usulan Lavrenti Pavles dze Beria untuk menghabisi seluruh perwira Polandia. Dokumen resmi usulan tersebut akhirnya disetujui dan ditanda-tangani seluruh anggota Dinas Politik Pusat Partai Komunis Soviet (termasuk Stalin dan Beria).
Setelah Soviet mengirim pasukannya ke Polandia pada 17 September 1939, Beria memberi laporan secara rinci mengenai jumlah dan situasi para tawanan di 3 kamp tawanan perang dan penjara lain, termasuk uraian mengenai jabatan militer serta sikap politik para perwira tersebut.
Pada laporan tertulis jelas bahwa mereka semua adalah “musuh bebuyutan” Soviet, oleh karena itu dianjurkan untuk menempuh pengadilan “cara khusus” dengan hukuman terberat ‘tembak mati’. Berdasarkan laporan inilah, pihak penguasa Soviet memberikan kuasa kepada Dinas Rakyat Intern Soviet untuk menembak mati 25.700 orang tawanan yang disebutkan dalam laporan tersebut.
Malam sebelum PD II, pada 23 Agustus 1939, Uni Soviet dan Jerman secara resmi menandatangani kesepakatan “Aturan Tidak Saling Invasi Jerman dan Soviet” di Moskow. Di tahun yang sama Jerman mengirim pasukan ke Polandia, sementara Soviet juga mengirim pasukan dengan dalih “melindungi keselamatan warga Ukraina barat dan White Rusia Barat”.
Pada 18 September 1939, Komandan Utama Tentara Polandia menurunkan perintah bahwa Uni Soviet bukan negara musuh dan meminta untuk tidak melancarkan perlawanan, karena ada 130.242 perwira dan prajurit Polandia menjadi tawanan perang Soviet. Pada 19 September dibangun 8 buah kamp konsentrasi untuk menyekap para tawanan Polandia itu. Selama masa pertukaran tawanan perang antara Jerman dan Soviet, masih tersisa lebih dari 20.000 perwira dan pejabat administratif di kamp konsentrasi.
13 April 1943, tentara NAZI Jerman yang berhasil menyerbu masuk ke dalam perbatasan Soviet mengumumkan bahwa tentara Jerman yang pernah menguasai Kota Smolensk milik Soviet pernah mendapati kuburan masal perwira Polandia yang dibantai oleh militer Soviet di wilayah Hutan Katyn. Setelah hal tersebut diselidiki oleh Komite Internasional yang dibentuk pihak Jerman, dipastikan bahwa para perwira dan prajurit yang mengenakan seragam militer Polandia itu tewas sekitar musim semi 1940 karena dibunuh Uni Soviet.
15 April 1943, Uni Soviet mengeluarkan dokumen resmi yang menyangkal hal ini, dan menyatakan bahwa para tawanan perang Polandia tersebut jatuh ke tangan tentara Jerman setelah Jerman berhasil menyerbu masuk Soviet, dan mereka dibunuh oleh tentara Jerman.
Setelah itu, Soviet dan Jerman masing-masing membentuk tim intel untuk dikirim ke Katyn guna melakukan penyelidikan, namun tidak pernah didapat hasil penyeli-dikan yang jelas.
Setelah PD II, kedua belah pihak baik Jerman maupun Soviet sama-sama tidak punya bukti kuat untuk membuktikan siapakah yang bertanggung jawab atas kejahatan perang tersebut, karena Pengadilan Militer Internasional Nurember tidak bisa mengambil keputusan. Kasus ini pun menjadi misteri tak terpecahkan sejak PD II.
13 April 1990, saat Presiden Polandia, Jaruzelski, berkunjung ke Soviet, Gorbachev mengakui bahwa tragedi kejam itu adalah “dosa paham Stalin
Partai Komunis Uni Soviet menyangkal selamanya
Dokumen rahasia pertama presiden Rusia adalah dokumen khusus yang berhubungan dengan kasus Katyn, dokumen tersebut tersimpan di seksi ke-6 Departemen Urusan Umum Pusat PKUS, kemudian data tersebut dipindahkan ke Dinas Politik Pusat PKUS, dan pada musim panas 1990 data dipindahkan lagi ke Gedung Arsip Kepresidenan Uni Soviet, lalu pada 24 Desember 1991 arsip tersebut diambil alih oleh presiden Rusia.
Saat itu, amplop arsip yang tertutup rapat itu bahkan tidak boleh dibuka oleh staf Gedung Arsip Kepresidenan Uni Soviet sekalipun jika memiliki izin khusus. Pada amplop arsip tersebut bahkan sebagian besar diberi stempel larangan “Tidak Dibuka Untuk Selamanya”.
Dalam jilid pertama arsip rahasia itu terdapat 3 dokumen. Dokumen pertama adalah keputusan PKUS Pusat yang ditandatangani 5 Maret 1940 oleh Stalin dan rekan-rekan. Dokumen kedua adalah laporan Beria kepada Stalin tertanggal 5 Maret 1940. Dan dokumen ketiga adalah lapor-an dari kepala KGB, Shelepin tertanggal 3 Maret 1959 kepada Sekjen PKUS, Krushchev.
Laporan tersebut mengesahkan bahwa jumlah korban yang ditembak mati di Katyn sebanyak 21,857 orang. Laporan menekankan bahwa tidak ada perlunya bagi Gedung Arsip untuk terus menyimpan arsip personalia para korban ini baik bagi Uni Soviet sendiri maupun bagi “teman Polandia”. Juga mengatakan bahwa “jika sampai bocor, maka akan membahayakan negara”, sehingga semua arsip tersebut dianjurkan untuk dimusnahkan saja.
Dokumen ini menerangkan, para pemimpin Uni Soviet membiarkan kesalahan ini terjadi, dan terus mendistorsi serta menyembunyikan fakta.
23 Desember 1991, mantan presiden Uni Soviet, Gorbachev saat penyerahan kekuasaan presiden, sempat membaca sebuah dokumen rahasia bersama dengan Yeltsin. Gorbachev setelah membaca dokumen tersebut menyatakan, “Bulu kuduk kami merinding setelah membacanya, kami tidak berhak untuk menutupi fakta ini dari Polandia.”
Hingga saat itulah, kebohongan terbesar para mantan penguasa Uni Soviet terungkap sudah, bahwa Uni Soviet telah membunuh puluhan ribu tawanan perang warga Polandia tanpa sebab yang jelas.
Dokumen rahasia pertama presiden Rusia adalah dokumen khusus yang berhubungan dengan kasus Katyn, dokumen tersebut tersimpan di seksi ke-6 Departemen Urusan Umum Pusat PKUS, kemudian data tersebut dipindahkan ke Dinas Politik Pusat PKUS, dan pada musim panas 1990 data dipindahkan lagi ke Gedung Arsip Kepresidenan Uni Soviet, lalu pada 24 Desember 1991 arsip tersebut diambil alih oleh presiden Rusia.
Saat itu, amplop arsip yang tertutup rapat itu bahkan tidak boleh dibuka oleh staf Gedung Arsip Kepresidenan Uni Soviet sekalipun jika memiliki izin khusus. Pada amplop arsip tersebut bahkan sebagian besar diberi stempel larangan “Tidak Dibuka Untuk Selamanya”.
Dalam jilid pertama arsip rahasia itu terdapat 3 dokumen. Dokumen pertama adalah keputusan PKUS Pusat yang ditandatangani 5 Maret 1940 oleh Stalin dan rekan-rekan. Dokumen kedua adalah laporan Beria kepada Stalin tertanggal 5 Maret 1940. Dan dokumen ketiga adalah lapor-an dari kepala KGB, Shelepin tertanggal 3 Maret 1959 kepada Sekjen PKUS, Krushchev.
Laporan tersebut mengesahkan bahwa jumlah korban yang ditembak mati di Katyn sebanyak 21,857 orang. Laporan menekankan bahwa tidak ada perlunya bagi Gedung Arsip untuk terus menyimpan arsip personalia para korban ini baik bagi Uni Soviet sendiri maupun bagi “teman Polandia”. Juga mengatakan bahwa “jika sampai bocor, maka akan membahayakan negara”, sehingga semua arsip tersebut dianjurkan untuk dimusnahkan saja.
Dokumen ini menerangkan, para pemimpin Uni Soviet membiarkan kesalahan ini terjadi, dan terus mendistorsi serta menyembunyikan fakta.
23 Desember 1991, mantan presiden Uni Soviet, Gorbachev saat penyerahan kekuasaan presiden, sempat membaca sebuah dokumen rahasia bersama dengan Yeltsin. Gorbachev setelah membaca dokumen tersebut menyatakan, “Bulu kuduk kami merinding setelah membacanya, kami tidak berhak untuk menutupi fakta ini dari Polandia.”
Hingga saat itulah, kebohongan terbesar para mantan penguasa Uni Soviet terungkap sudah, bahwa Uni Soviet telah membunuh puluhan ribu tawanan perang warga Polandia tanpa sebab yang jelas.
Akhirnya terungkap
14 Oktober 1992, utusan khusus Yeltsin yang juga ketua Komite Arsip Nasional Rusia, Pihuowa, tiba di Warsawa, dan menyerahkan dua amplop berisi salinan “dokumen rahasia” yang berhubungan dengan tragedi Katyn kepada Presiden Polandia, Walesa.
Di antara dokumen tersebut yang paling penting adalah dokumen yang ditanda tangani oleh Stalin sebagai persetujuan untuk menembak mati para perwira Polandia dan belasan ribu warga Polandia lainnya yang disekap di tahanan. Saat arsip rahasia jilid pertama Rusia tersebut terungkap ke permukaan, fakta itu mengejutkan seluruh negeri Polandia.
Menurut statistik yang tidak lengkap, di antara orang yang dibunuh termasuk 1 orang jenderal AL (Admiral gan) , 2 orang jendral AD, 24 orang kolonel AD, 79 orang letnan kolonel AD, 258 orang mayor, 654 orang kapten AD, 17 orang kapten AL, 3.420 orang perwira bintara (NCO, calon kapten, sersan), 7 orang pendeta militer, 1 orang keluarga bangsawan, 43 orang pejabat, 85 orang prajurit, 131 orang pengungsi. Selain itu, yang menjadi korban termasuk 20 orang dosen (termasuk Stefan Kaczmarz, seorang ahli matematika), 300 orang dokter, dan ratusan pengacara, insinyur, guru, lebih dari 100 orang penulis dan wartawan, serta 200 orang pilot.
Setelah fakta ini terungkap, Gorbachev dan Yeltsin pernah dua kali menyatakan permintaan maaf sebesar-besarnya serta penyesalan mendalam kepada rakyat Polandia. Pada 2007, parlemen Polandia memutuskan 13 April sebagai hari berkabung bagi para korban “Tragedi Katyn”.
14 Oktober 1992, utusan khusus Yeltsin yang juga ketua Komite Arsip Nasional Rusia, Pihuowa, tiba di Warsawa, dan menyerahkan dua amplop berisi salinan “dokumen rahasia” yang berhubungan dengan tragedi Katyn kepada Presiden Polandia, Walesa.
Di antara dokumen tersebut yang paling penting adalah dokumen yang ditanda tangani oleh Stalin sebagai persetujuan untuk menembak mati para perwira Polandia dan belasan ribu warga Polandia lainnya yang disekap di tahanan. Saat arsip rahasia jilid pertama Rusia tersebut terungkap ke permukaan, fakta itu mengejutkan seluruh negeri Polandia.
Menurut statistik yang tidak lengkap, di antara orang yang dibunuh termasuk 1 orang jenderal AL (Admiral gan) , 2 orang jendral AD, 24 orang kolonel AD, 79 orang letnan kolonel AD, 258 orang mayor, 654 orang kapten AD, 17 orang kapten AL, 3.420 orang perwira bintara (NCO, calon kapten, sersan), 7 orang pendeta militer, 1 orang keluarga bangsawan, 43 orang pejabat, 85 orang prajurit, 131 orang pengungsi. Selain itu, yang menjadi korban termasuk 20 orang dosen (termasuk Stefan Kaczmarz, seorang ahli matematika), 300 orang dokter, dan ratusan pengacara, insinyur, guru, lebih dari 100 orang penulis dan wartawan, serta 200 orang pilot.
Setelah fakta ini terungkap, Gorbachev dan Yeltsin pernah dua kali menyatakan permintaan maaf sebesar-besarnya serta penyesalan mendalam kepada rakyat Polandia. Pada 2007, parlemen Polandia memutuskan 13 April sebagai hari berkabung bagi para korban “Tragedi Katyn”.
Gambar gambar nya gan waktu tentara Nazi nemuin tempatnya :
Spoiler for Memo perintah pembataian nya gan:
Spoiler for Berserakan gan :
Spoiler for Numpuk:
Spoiler for Lagi:
Spoiler for Katyn:
Spoiler for Katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for katyn:
Spoiler for Nazi mau otopsi gan:
Spoiler for otopsi:
Spoiler for otopsi:
Spoiler for otopsi:
Spoiler for hasil otopsinya gan:
Spoiler for hasilnya lagi:
Spoiler for Penyebab Kematian gan:
Spoiler for Pangkat pangkat korban gan:
Spoiler for pangkat lagi gan :
Spoiler for Kartu identitas gan:
Tragedi Pada Saat Peringatan Katyn
Pada 10 April 2010, pesawat Tupolev Tu-154M yang mengangkut Presiden Polandia Lech Kaczyński, anggota pemerintahan dan dewan legislatif Polandia, dan juga komandan Angkatan Bersenjata Polandia, jatuh di dekat Bandar Udara Smolensk-North, menewaskan semua penumpang di pesawat. Para penumpang awalnya berniat untuk menghadiri peringatan 70 tahun peristiwa pembantaian Katyn.
Beberapa jam setelah kecelakaan terjadi, informasi detail mengenai penyebab kecelakaan masih belum jelas. Beberapa media melaporkan bahwa Tu-154 menabrak pohon.
Beberapa tempat di berbagai negara kemudian dinamai menurut korban dari peristiwa ini
Sumber
Demikian dari TS
TS hanya mengharapkan

Silahkan disimak agan agan
For sumber:
Sumber1
Suumber2
Sumber3
Diubah oleh Camry2004 02-08-2013 16:48
0
4.7K
28
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan











[/URL]











