Mungkinkah Manusia Gua Pawon adalah Moyang Orang Sunda?
Tulang kaki manusia berusia lebih dari 9500 tahun kembali ditemukan di gua Pawon Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (28/7/2013).
Quote:
BANDUNG, KOMPAS.com — Ekskavasi di Goa Pawon, kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kembali ditemukan tulang manusia goa. Dugaan sementara para arkeolog, manusia goa itu berasal dari masa 9.5000 tahun lalu.
Satu pertanyaan mencuat. Jika terkonfirmasi bahwa manusia goa itu berasal dari masa prasejarah 9.500 tahun lalu, mungkinkah manusia tersebut adalah nenek moyang manusia Sunda modern yang hidup saat ini?
Arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Bandung, Lutfi Yondri, mengatakan, secara kebudayaan memang ada kemiripan antara manusia Goa Pawon dan manusia Sunda modern saat ini. Salah satunya adalah makanan.
Tutut, sejenis olahan makanan berbahan dasar siput sawah kecil yang menjadi salah satu kuliner khas masyarakat Jawa Barat saat ini. Tutut bahkan menjadi salah satu menu wajib di setiap rumah makan atau restoran Sunda.
Pada penggalian Goa Pawon selama beberapa tahun ke belakang, Lutfi selalu menemukan fosil-fosil dari sampah makanan berupa cangkang moluska, seperti siput dan kerang. Hal ini menjadi indikasi bahwa manusia Goa Pawon juga memakan golongan siput dan kerang.
”Kalau makan tutut mungkin saja karena di sini kita menemukan kerang, siput, dan lancipan untuk mengeluarkan isinya. Tapi, orang Sunda makan tutut dengan cara diseruput bukan dicongkel,” tutur Lutfi yang ditemui Kompas.com di sela penggalian, Rabu (31/7/2013).
Lutfi mengaku masih bertanya-tanya tentang kaitan manusia Goa Pawon dan manusia Sunda saat ini. Ia berharap ada bahan perbandingan yang kuat agar bisa membuktikan benar atau tidaknya hal itu.
”Kemarin Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sudah membandingkan bagaimana gigi geraham manusia Pawon dan manusia modern serta seberapa jauh perubahan-perubahannya. Mereka juga melihat keausan tulang rahang. Hasilnya menunjukkan perbedaan dan ada perubahan perilaku masyarakat sekarang dan dahulu,” ujarnya.
Lutfi mengatakan, perlu penelitian berupa sinkronisasi DNA untuk membuktikan apakah manusia prasejarah Goa Pawon memang benar merupakan nenek moyang orang suku Sunda. ”Itu nanti penelitian DNA yang membuktikan. Dari gigi yang cukup kuat bisa diambil DNA dan dirunut garis keturunannya,” kata Lutfi.
Code:
http://sains.kompas.com/read/2013/07/31/2046247/Mungkinkah.Manusia.Gua.Pawon.adalah.Moyang.Orang.Sunda.
Ditemukan, Manusia Goa Pawon Berusia Lebih dari 9.500 Tahun
Quote:
BANDUNG, KOMPAS.com — Ekskavasi lanjutan situs purbakala Goa Pawon yang berlokasi di kawasan karst Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kembali menemukan indikasi keberadaan manusia Goa Pawon.
Menurut ahli arkeologi dari Balai Arkeologi Bandung Luthfi Yondri, tulang manusia Goa Pawon yang ditemukan pada Minggu (29/7/2013) kemarin memiliki usia jauh lebih tua daripada usia kerangka manusia Goa Pawon yang ditemukan utuh pada tahun 2003-2004.
"Yang menarik dari ekskavasi sekarang adalah pada lapisan di bawah manusia berumur 9.500 kita menemukan sisa pembakaran berupa tanah terbakar dan sisa-sisa budaya seperti obsidian dan fragmen tulang binatang. Kita juga mendapatkan indikasi manusia prasejarah lagi di sini yang letak lapisannya di bawah manusia berumur 9.500 tahun,” ujar Lutfi saat ditemui di sela-sela penggalian situs Goa Pawon, Rabu (31/7/2013).
Hingga saat ini, Lutfi mengaku belum dapat mengetahui dengan jelas usia dari manusia Goa Pawon itu. Pasalnya, hingga saat ini tulang kaki dan lepasan jari-jari manusia Goa Pawon itu belum bisa diangkat keluar tanah untuk mencegah kerusakan.
"Kalau kita buka, bagaimana konservasinya? Bisa atau tidak kita lestarikan seperti yang manusia kubur terlipat,” ucapnya.
Dijelaskan Lutfi, beberapa manusia Goa Pawon yang pernah ditemukan sebelumnya selalu berada dalam lapisan tanah yang berbeda-beda. Ia mencontohkan ketika menemukan potongan tulang manusia berusia 6.600 tahun di kedalaman tanah 80 sentimeter.
Kemudian, potongan tulang manusia berusia 7.300 tahun di kedalaman tanah 120 cm, dan kerangka manusia Goa Pawon utuh berusia 9.500 tahun yang saat ini dipatungkan di dalam kompleks penggalian. Potongan itu ditemukan pada kedalaman tanah 143 cm.
"Kemudian pada kedalaman 2,1 meter kita menemukan manusia lagi. Menurut hukum stratigrafi, jika berada pada lapisan paling bawah, bisa dikatakan memiliki usia yang lebih tua," paparnya.
Meski tidak mau berandai-andai, dari beberapa temuan sebelumnya, besar kemungkinan manusia yang ditemukan terakhir ini masih dalam satu ras yang sama.
"Dari manusia yang kita temukan sebelumnya, setelah diteliti dari tautan gigi, perbandingan lebar kepala dari depan, belakang, dan samping, besar kemungkinan berasal dari ras mongoloid," katanya.
Code:
http://regional.kompas.com/read/2013/07/31/1358523/Ditemukan.Manusia.Goa.Pawon.Berusia.Lebih.dari.9.500.Tahun.