1.Tekanan Ban

Tekanan angin pada ban dapat berkurang seiring waktu. Kurangnya tekanan angin pada ban bisa berdampak lebih dari sekedar mengurangi kenyamanan bersepeda. Ban yang kempes juga dapat menggerogoti "kesehatan" rim. Untuk itu, sebelum bersepeda periksalah selalu tekanan ban sepeda.
Kurang dan tidaknya tekanan angin pada ban dapat diketahui menggunakan alat pengukur tekanan ban. Kalau terpaksa, pemeriksaan memanfaatkan ibu jaripun bisa dilakukan. Hanya saja, hasilnya akan kurang presisi.
Mengenai tekanan ban yang ideal berbeda-beda antara pesepeda yang satu dengan yang lain. Semua dipengaruhi bobot si pesepeda. Namun untuk amannya, bisa mengikuti tekanan yang dianjurkan pihak produsen dan tertera pada ban.

2. Rantai

Rantai yang kering dapat memperpendek masa pakai rantai itu sendiri. Disamping itu, dapat pula berimbas pada komponen drive-train lainnya semisal chainring, cassette, dan bahkan pulley kecil di dalam derailleur.
Untuk mengetahui kondisi rantai, ada dua metode yang bisa dipakai, dari pandangan mata, atau memanfaatkan telinga. Khusus teknik yang kedua, putar crank sambil menyimak apakah putaran terdengar lembut atau berdecit. Suara berdencit mengindikasikan rantai kekeringan, dan butuh guyuran pelumas (chain lube).
Soal pemberian pelumas rantai, harus pula memperhatikan faktor iklim. Jika di daerah agan beriklim kering, hindarilah pemberian pelumas terlalu banyak karena akan menarik banyak debu ke rantai.

3. Rem


Pemeriksaan pada rem wajib hukumnya. Sebelum bersepeda, tekan masing-masing rem (depan dan belakang) untuk memastikan keduanya bekerja normal.
Coba juga menekan rem saat sepeda dalam keadaan bergerak guna mengetahui efektifitasnya. Bila setelah tuas rem ditekan sepeda tetap ngeloyor, maka rem perlu penyetelan. Jika menggunakan rem jenis V-brakes, periksa juga bagian pad. Ganti pad jika memang sudah tidak layak pakai.

4. Pedal


Jika agan menggunakan pedal ber-cleat, periksalah bagian tersebut dari kotoran atau kerikil yang menyangkut. Kotoran pada pedal jenis ini dapat menghambat proses pelepasan sepatu. Bayangkan, bagaimana agan harus mendaratkan kaki karena sepeda berhenti mendadak, sementara kaki enggan lepas dari pedal?
Pedal ber-cleat memang cocok digunakan saat bersepeda di medan berpasir, lumpur, dan bebatuan. Namun sebelum melahap medan-medan tersebut, terlebih dahulu biasakan agan menggunakannya. Kalau belum terbiasa sebaiknya menggunakan pedal biasa saja, sehingga kaki bisa segera menjejak ke tanah begitu keadaan memaksa.

5. Bagian Yang Kendur

Seiring tingginya "jam ngenjot", beberapa komponen sepeda akan mengendur. Ini tidak lepas dari getaran-getaran yang diterima selama bersepeda. Untuk itu periksa dengan seksama komponen-komponen yang dikunci dengan baut atau pengencang lainnya seperti pedal, sadel, handle bar, ban dan sebagainya.
Bagian lain yang perlu di cermati adalah quick-release. Umumnya pesepeda gemar membongkar pasang bagian ban atau para pesepeda pemula, kerap lupa mengencangkan bagian ini.

6. Cermati Suara-suara Aneh

Suara-suara aneh dari komponen sepeda menandakan ada yang tidak beres. Untuk itu, waspadai selalu komponen yang mengeluarkan bunyi tidak biasa seperti gemeretak, derik, atau gesekan logam.
jika kesulitan menemukan sumber bunyi, agan masih diperkenankan mengendarai sepeda tersebut. Tapi yang perlu diingat, jika bunyi itu terdengar semakin keras, hentikan sepeda dan untuk amannya, agan dapat menuntunnya ke bengkel terdekat.