APutriRAvatar border
TS
APutriR
[BBM Thread Competition] Bukan Sekedar Maaf dan Memaafkan, Sepenggal Kisah Asrama


Quote:


Spoiler for Kebersamaan di Asrama:


Quote:

Quote:


“Kalian itu, Rek! Kalian itu Brengsek! Tapi aku sayang! Aku gak pernah nyesel kenal kalian! Maaf, Rek kalau selama ini aku punya banyak salah, maaf, ma.. af…” Diakhiri dengan sesenggukan tangis, Daus, seseorang yang dikenal suka bikin onar di asrama, mendadak membuat seisi asrama haru. Hari itu, adalah dua minggu setelah Graduation Day SMAku. Artinya, hari itu adalah hari terakhir siswa siswi kelas 3 yang sudah lulus (termasuk aku) untuk berada di Asrama.

Quote:


Terlihat di halaman parkir, banyak mobil berjejer untuk menjemput satu persatu dari kami, entah itu mobil pribadi, baik mobil travel, rasanya mereka harus menunggu cukup lama untuk memboyong kami pergi meninggalkan asrama. Apa yang dilakukan Daus tadi, dilakukan oleh semua orang termasuk aku, meminta maaf, mengungkapkan kata kata terakhir lewat pengeras suara. Beberapa orang bahkan tak kuasa berkata2, mereka memegang mikrofon, menghela napas, menangis, lalu meletakkan kembali mikrofon itu dan keluar.

Quote:


Hari itu memang hari yang menguras emosi. Bagaimana tidak, keluarga baru terbentuk di asrama. Dalam setahun, kami pulang ke kampung halaman hanya sekitar tiga kali. Selebihnya, 24 jam dalam sehari kami habiskan bersama dengan asrama dan seisinya, termasuk teman teman, house parent, ibu katering, perawat, office boy, bahkan para satpam. Ada banyak cerita bahagia tercipta di asrama ini. Namun semakin lama kami bersama, semakin banyak kesalahan kesalahan yang tak jarang membuat kami tak saling bertegur sapa. Bahkan masalah sepele tentang kebersihan kamar, bisa jadi masalah yang diperdebatkan. Aku juga sadar, kadang tingkahku menjengkelkan. Suka berisik ketika yang lain tidur atau belajar. Bahkan dikala salah satu sahabatku, Feryca, sudah mengantuk, aku datang ke ranjangnya, mencurahkan beberapa cerita sedihku, namun dia menahan rasa kantuknya, untuk sekedar mendengarkanku, menenangkanku, sampai akhirnya aku tertidur di ranjangnya. Ada lagi cerita tentangku dan room mateku, Aku, Andien, Candra, Sharien, Evi, kadang kita berkumpul untuk membayangkan tentang masa depan, namun tak jarang, akhirnya kita malah saling meneteskan air mata, menceritakan sedikit rahasia yang terpendam sebelumnya, tapi kalian memang pendengar yang sangat baik. Maaf jika selama ini aku mengurangi waktu tidurmu.


Sekali lagi, hari itu adalah hari terakhir aku dan teman teman kelas tiga yang lain berada di Asrama. Bapak travel sudah menelponku, menandakan bahwa aku harus segera pergi. Mengikuti yang lain, aku mengangkat mikrofon, diselingi tangis ringan, aku mengucapkan terimakasih kepada semuanya dan permintaan maaf berulang kali. Tidak ada kata lain yang bisa diungkapkan selain ucapan terimakasih atas dedikasi dan kasih sayang mereka, dan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat. Keluar dari ruangan, beberapa teman memberikan peluknya. Bahkan, teman teman laki laki yang terlihat begitu tegar, ketika aku menyapanya untuk terakhir kali sebagai siswi asrama, mereka menjabat tanganku dan memelukku dengan tangis yang juga tak terbendung. Aku yang dipanggil "Adek" di asrama, mendadak merasa menjadi adik yang akan kehilangan banyak sosok.

Bapak travel mungkin sudah geram menungguku, terpaksa aku harus melepas pelukan haru dari mereka semua. Akupun masuk mobil, melambaikan tangan kepada semua nya. Icha, teman yang sedaerah denganku dan menggunakan travel yang sama melakukan hal yang sama denganku. Baru 10 meter aku meninggalkan asrama, aku menerima SMS dari seorang teman, “Maafin aku ya Dek kalau aku banyak salah, nanti harus pinter jaga diri dan kesehatan ya, Sukses buat kita semua!”. Aku pun sontak menelpon dia, di telpon aku mendengar beberapa orang teriak di telpon, “SUKSESSS BUAT KAMU YA! SUKSES BUAT KITA SEMUA”. Temanku melanjutkan, “Udah gak ada lagi yang janggal di hati kita, kita semua sudah saling memaafkan, dengan begitu Insya Allah kita akan sukses bersama, see you!”. Disitu aku tersenyum, menghentikan tangisku, mengusap air mataku. Aku sadar begitu banyak kesalahan hadir selama kita berada di Asrama. Dari mereka, ada hal lebih yang bisa kujadikan pelajaran, bahwa bukan sekedar tentang meminta maaf dan memaafkan, Tapi juga bagaimana setelah maaf dan memaafkan, kita sama sama memberi support untuk terus maju kedepan dengan saling mendoakan. emoticon-angel

Quote:



Quote:


Cerita yang saya posting disini berasal dari pengalaman saya sendiri: AISYAH PUTRI RACHMADANI, tidak melanggar hak cipta pihak manapun dan diperbolehkan untuk dipublikasikan di Forum KASKUS
Diubah oleh APutriR 25-07-2013 08:16
0
1.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan