Bandara Kualanamu Resmi Beroperasi, Pengelola Akui Layanan Belum Maksimal


Jakarta - Hari ini Bandara Internasionall Kualanamu, di Deli Serdang, Sumatera Utara, resmi beroperasi. Seluruh penerbangan dari Polonia dipindah ke bandara tersebut. Meski sudah resmi beroperasi, pelayanan bandara ini diakui masih belum maksimal.

"Service-nya kami akui masih belum optimal, masih banyak pengerjaan, debu-debu di beberapa tempat, banyak orang kerja," ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko ditemui di sela-sela peresmian Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera, Kamis (25/7/2013).

Namun Tri memastikan, akhir tahun ini pelayanan penuh atau alias full service sudah bisa dirasakan masyarakat yang menggunakan bandara ini.

"Akhir tahun kami pastikan semuanya akan mendapatkan service full, nyaman dan aman, kalau saat ini belum lah, kan baru beroperasi," ucapnya.

Seluruh fasilitas seperti navigasi, runway, navigation light, pemadam kebakaran, bahan bakar, imigrasi, bea cukai dan lainnya semuanya sudah siap 100%.

"Semua sistem dan fasilitas operasional suatu bandara sudah siap semua, namun di luar operasi sampai saat ini memang masih belum full, artinya belum maksimal," ungkap Tri.

Menurut Tri, artinya pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan Bandara ini masih belum maksimal,seperti kebersihannya, sirkulasi udara, tenant dan lainnya belum 100% selesai.

"Akhir tahun semuanya baru beroperasi full semua, baik itu service, security, safety semuanya terjamin full," tandas Tri.



(rrd/ang)

Air Asia Menjadi Pesawat Terakhir yang Landing di Bandara Polonia


Medan, - Pesawat Air Asia dari Bandung menjadi pesawat terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan. Pesawat jenis Airbus A 320 itu mendarat di runway bandara sekitar pukul 23.51 WIB, Rabu (24/7/2013).

Pesawat dengan nomor penerbangan QZ 7803 yang membawa sekitar 130 penumpang itu, berhenti persis di depan ruang VIP Bandara Polonia. Pilot dan co pilot yang pertama turun, kemudian diikuti para penumpang.

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan langsung menyambut kedatangan pesawat, berikut crew dan penumpang terakhir ini. Dia mengalungkan bunga kepada mereka, tak lama setelah tarian persembahan usai disajikan kepada mereka.

Pilot Air Asia QZ 7803, Sugio menyatakan, bangga tercatat sebagai pilot yang membawa penerbangan terakhir yang mendarat di Polonia sebagai bandara komersial, sebelum dipindahkan ke Kuala Namu International Airport (KNIA).

“Luar biasa, saya senang,” kata Sugio.

Disebutkan Sugio, cuaca selama penerbangan dari Bandung ke Medan dalam keadaan bagus. Dia juga menyatakan pendaratan sangat baik tadi, dan dia menyukai pemandangan Medan saat malam hari.

Kegembiraan serupa juga disampaikan Lela dan Winda, dua penumpang warga Bandung yang ikut penerbangan ini. Keduanya tidak menyangka akan menjadi bagian dari kelompok penumpang terakhir yang mendarat di Polonia.

“Senang sekali. Tidak menyangka jadi penumpang terakhir, dan dikalungi bunga sama Pak Menteri,” kata Lela.

Operasional Bandara Polonia sebagai bandara komersial berakhir pada malam ini. Terhitung sejak Kamis (25/7/2013) pukul 00.01 WIB, penerbangan dipindahkan ke KNIA yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Polonia selanjutnya menjadi bandara militer.

Sayonara Bandara Polonia Medan


Bisnis.com, MEDAN --Tidak seperti biasanya, tengah malam di Bandara Polonia masih terjadi keriuhan. Keramaian tersebut terjadi karena malam ini adalah malam terakhir Bandara Polonia Medan didarati oleh pesawat sipil dan komersil.

Bandara Internasional Polonia Medan ditutup secara resmi tepat tengah malam, Rabu (24/7/2013). Sebanyak 16 pesawat akan diboyong dalam operasi Boyong Naga Bonar ke Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA).

Tampak dalam keriuhan di Polonia antara lain Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti, Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko, Anggota Komisi I DPR dan para pemangku kebijakan lainnya.

Para pejabat tersebut berkumpul di ruang VIP Bandara Polonia. Wamenhub sempat meninjau persiapan boyongan di Bandara Polonia. Kerumunan wartawan lokal dan nasional tampak berjubel di Bandara Polonia.

Dua pendaratan terakhir di Bandara Polonia adalah maskapai Lion Air JT-218 yang terbang dari Jakarta. Pilot dan seluruh kru diberikan pengalungan karangan bunga dan kain ulos oleh para pejabat yang hadir.

Setelah Lion Air, akan ada pendaratan terakhir di Polonia yakni pesawat AirAsia dengan kode penerbangan QZ-7803 dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menegaskan Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) telah siap beroperasi malam ini, Kamis (25/7/2013 pukul 00.01 WIB.

Bandara ini akan menggantikan Bandara Internasional Polonia yang akan ditutup pada Rabu malam (24/7/2013) pukul 24.00 WIB.

"Malam ini untuk pemindahan sudah bisa dilakukan, kesiapan Kuala Namu untu operasi sesuai pemenuhan standar penerbangan sudah," ujarnya kepada Bisnis, Rabu malam (24/7/2013).

Pada Kamis pagi, penerbangan sudah dilakukan melalui Bandara Kuala Namu. Pesawat yang akan akan terbang perdana dari Kuala Namu adalah Garuda Indonesia pada pukul 05.10 WIB tujuan Jakarta. Begitu pula pendaratan perdana di Kuala Namu pada pukul 06.00 WIB penerbangan dari Jakarta oleh maskapai pelat merah tersebut.

Sediakan Shuttle Bus Khusus, Garuda Siap Lepas Landas dari Kualanamu


Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai besok Kamis (25/7/2013) segera mengoperasikan rute-rute penerbangan baik domestik maupun internasional, dari dan menuju kota Medan dari Kualanamu International Airport (KNIA). Penerbangan perdana dari bandara Kuala Namu dilayani pesawat GA 181 yang akan lepas landas pada pukul 05.00 WIB menuju Jakarta.

Demikian dikatakan VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Demi kenyamanan penumpang dan untuk menghindari keterlambatan penerbangan, Garuda Indonesia menghimbau kepada para penumpang yang akan melakukan penerbangan dari Medan untuk berangkat lebih awal menuju bandara dan tiba di bandara 2 jam sebelum waktu keberangkatan.

"Untuk kemudahan dan kenyamanan pengguna jasa yang melakukan penerbangan di pagi hari, Garuda Indonesia menyediakan fasilitas transportasi gratis berupa 1 (satu) buah shuttle bus selama 30 hari ke depan, yaitu pada periode 25 Juli 2013 hingga 25 Agustus 2013," ungkap Pujobroto.

Bus tersebut disediakan khusus bagi para penumpang Garuda Indonesia yang akan melakukan perjalanan dengan pesawat GA 181 yang lepas landas dari Kualanamu International Airport pada pukul 05.15 WIB. Bus akan berangkat dari kantor Garuda Indonesia di Jalan Wolter Monginsidi No. 34 A, Medan, menuju Kuala Namu International Airport pada pukul 02.30 WIB.

Selain itu, Garuda Indonesia juga akan memberlakukan kebijakan pembebasan biaya “cancellation fee” dan “rebooking fee” bagi penumpang yang melakukan perubahan atau penjadwalan ulang penerbangan akibat terlambat tiba di bandara. Kebijakan tersebut diberlakukan selama 30 hari, pada periode 25 Juli 2013 hingga 25 Agustus 2013. Garuda Indonesia juga memfasilitasi penumpang yang tertinggal pesawat untuk diterbangkan dengan penerbangan selanjutnya yang tersedia.

Medan merupakan hub keempat Garuda Indonesia setelah Jakarta, Denpasar, dan Makassar. Penetapan kota Medan sebagai “hub” dilaksanakan untuk mendukung “national connectivity” di wilayah regional Indonesia Barat sesuai program “Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)”, sekaligus sebagai bagian dari program pengembangan jaringan penerbangan (network), baik domestik maupun internasional, khususnya di kawasan tersebut.

Saat ini, Garuda Indonesia melayani penerbangan Jakarta – Medan (pp) sebanyak 9 kali per hari dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 NG dengan kapasitas 156 penumpang yang terdiri dari 12 penumpang di kelas bisnis dan 150 penumpang di kelas ekonomi. Garuda Indonesia juga melayani penerbangan Medan – Aceh (pp), Medan – Batam (pp), Medan – Pekanbaru (pp), Medan – Padang (pp), Medan – Palembang (pp) dan Medan – Penang (pp), dengan total 20 penerbangan setiap hari, dengan pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen dengan kapasitas 96 kursi, terdiri dari 12 kursi di kelas eksekutif dan 84 kursi di kelas ekonomi.

[YOUTUBE]ucRTf4cAbPI&feature=c4-overview&list=UUmkvMo6BL5GhYgEJeP5_AqQ[/YOUTUBE]

Jika berkenan dan ya gan