Kaskus

Entertainment

arimansonAvatar border
TS
arimanson
Klaim Irit BBM Ternyata Bohong
Klaim Irit BBM Ternyata Bohong



Jakarta - Efisiensi bahan bakar
merupakan isu yang tengah
menjadi sorotan di banyak negara.
Namun, kecurangan untuk mengakali angka efisiensi bahan
bakar ternyata masih terjadi. Data
pun dibuat agar kendaraan seolah-
olah irit.

Kecurangan menulis tingkat
efisiensi bahan bakar menjadi
sorotan di Amerika serikat. Dan itu
ternyata bukan hanya melibatkan
merek-merek Amerika saja. Merek
Eropa pun ternyata ikut 'mengakali'
angka efisiensi bahan bakar ini.
Dalam riset terbaru yang dilakukan
oleh lembaga non-profit
International Council on Clean
Transportation (ICCT) ditemukan
fakta kalau merek Eropa mengakali
tingkat efisiensi bahan bakar
mereka agar seolah irit. Namun
kenyataannya lebih boros 25
persen.

Dan dari sekian banyak merek
Eropa, para pelanggar terburuk
ternyata adalah merek-merek mobil mewah Jerman. Menurut penelitian, kendaraan BMW memuntahkan emisi karbon sekitar 30 persen lebih tingi dari yang dinyatakan oleh merek tersebut. Sementara Audi tidak jauh di belakang BMW dengan 28 persen, diikuti oleh Mercedes-Benz dengan perbedaan 26 persen.

"Ini berarti bahwa konsumsi bahan
bakar yang sebenarnya dialami oleh pengendara rata-rata biasanya 25 persen lebih tinggi dari apa yang tercetak," kata managing director ICCT Eropa Peter Mock.
Dengan kesenjangan data tersebut
maka pengendara bisa
menghabiskan biaya ekstra sekitar
US$ 400 untuk membeli bahan
bakar dalam tahun.
Di Indonesia sendiri kasus
mengenai angka klaim efisiensi
bahan bakar pernah
dipermasalahkan oleh pemilik
Nissan March bernama Ludmilla
Arif yang bahkan kasusnya sampai
ke meja hijau.Klaim Irit BBM
Bohong
Efisiensi bahan bakar merupakan
isu yang tengah menjadi sorotan di
banyak negara. Namun, kecurangan
untuk mengakali angka efisiensi
bahan bakar ternyata masih terjadi.
Data pun dibuat agar kendaraan
seolah-olah irit.
Kecurangan menulis tingkat
efisiensi bahan bakar menjadi
sorotan di Amerika serikat. Dan itu
ternyata bukan hanya melibatkan
merek-merek Amerika saja. Merek
Eropa pun ternyata ikut 'mengakali'
angka efisiensi bahan bakar ini.
Dalam riset terbaru yang dilakukan
oleh lembaga non-profit
International Council on Clean
Transportation (ICCT) ditemukan
fakta kalau merek Eropa mengakali
tingkat efisiensi bahan bakar
mereka agar seolah irit. Namun
kenyataannya lebih boros 25
persen.

Dan dari sekian banyak merek
Eropa, para pelanggar terburuk
ternyata adalah merek-merek mobil mewah Jerman. Menurut penelitian, kendaraan BMW memuntahkan emisi karbon sekitar 30 persen lebih tingi dari yang dinyatakan oleh merek tersebut.

Sementara Audi tidak jauh di
belakang BMW dengan 28 persen,
diikuti oleh Mercedes-Benz dengan
perbedaan 26 persen.

"Ini berarti bahwa konsumsi bahan
bakar yang sebenarnya dialami oleh pengendara rata-rata biasanya 25 persen lebih tinggi dari apa yang tercetak," kata managing director ICCT Eropa Peter Mock.

Dengan kesenjangan data tersebut
maka pengendara bisa menghabiskan biaya ekstra sekitar
US$ 400 untuk membeli bahan
bakar dalam tahun.

Di Indonesia sendiri kasus
mengenai angka klaim efisiensi
bahan bakar pernah dipermasalahkan oleh pemilik
Nissan March bernama Ludmilla
Arif yang bahkan kasusnya sampai
ke meja hijau.
0
2.5K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan