devitapraAvatar border
TS
devitapra
Kelinci Eksotis Sumatra yang Penampakannya Sempet Ilang 28 Tahun!


Kelinci Belang Sumatera (Nesolagus netscheri), juga dikenal sebagai kelinci bertelinga pendek Sumatera atau kelinci Sumatera, adalah spesies kelinci hanya ditemukan di hutan di Pegunungan Barisan di Sumatera Barat dan sekitarnya. Keberadaan satwa ini terancam oleh hilangnya habitat, membuat IUCN (Badan Internasional Konservasi Alam) menempatkan status hewan ini terancam punah.

Kelinci belang Sumatera biasanya berukuran badan sekitar panjang 40 cm, dengan panjang ekor 17mm. Tubuhnya hitam dengan garis-garis coklat, dengan ekor dan pantat merah, dan bagian bawah badan berwarna putih.. Bulu mereka lembut dan padat, dilapisi rambut-rambut yang lebih panjang dan keras.

Keberadaannya di alam sangat jarang, makhluk malam hari ini hanya ditemukan di hutan terpencil Sumatra, hanya sedikit yang bisa diketahui tentang spesies ini. Masyarakat setempat tidak memiliki nama untuk Kelinci sumatera, karena mereka bahkan tidak menyadari keberadaan kelinci belang ini di hutan tempat tinggal mereka. Kelinci ini tinggal di liang hewan lain. Alaminya mereka memakan tangkai dan daun tanaman pendek, sedangkan kelinci Sumatra tangkapan makan biji-bijian, dan buah-buahan.

Spesies ini dikatakan endemik dan asli Pegunungan Barisan di bagian barat Sumatera. Hidup di hutan dengan ketinggian 600-1600 meter dpl. Spesies ini termasuk dalam jenis Kelinci yang memilih untuk tinggal di hutan hujan lebat. Kelinci Sumatera juga lebih memilih hutan pegunungan dengan tanah vulkanik

Ancaman terbesar kelinci belang adalah makin menyusutnya hutan yang menjadi habitatnya untuk perkebunan kayu, teh dan kopi, dan pemukiman. Gelombang imigran yang datang dari pulau Jawa juga telah meningkatkan laju hilangnya habitat spesies ini.

Setelah penampakan kelinci ini pertama kali pada tahun 1972, tidak ada lagi laporan ditemkannya kelinci belang Sumatera ini sampai seekor kelinci difoto pada tahun 2000. Sejak saat itu ada tiga laporan spesies ini, semua dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Pada bulan Januari 2007 seekor kelinci belang difoto dengan kamera perangkap, pada bulan September 2008 yang difoto oleh seorang ilmuwan WWF, dan pada bulan Juni 2009 seekor kelinci diteliti. Pada tahun 2011 terdapat sampel terfoto di alam liar oleh peneliti menggunakan kamera perangkap di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Kerinci Seblat.



TKP


Quote:
Diubah oleh devitapra 24-07-2013 12:54
0
12.2K
97
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan