Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tataodehAvatar border
TS
tataodeh
MAEMUNAH , saksi hidup peristiwa 1883
Spoiler for maemunah:

Pernah membayangkan ada manusia berumur 145 tahun? Rasanya mustahil. Namun, tidak bagi anak-cucu Nenek Maemunah, warga Cimanuk,Pandeglang, Banten. Dia meninggal tahun lalu pada usia 145 tahun.maemunah

Sedikit beruban, ingatan yang segar, dan masih tegap berjalan. Itulah kenangankeluarga Maemunah terhadap sang nenek sebelum meninggal. Maemunah membuat paradokter dan petugas Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyensusnya tiga tahunlalu tercengang. Penampilannya seperti nenek 80 tahun. Tidak bungkuk seperti beberapa orangsepuh. Kesehatannya pun masih terjaga dengan baik hingga dia meninggal pada 9Mei 2012. Maemunah meninggal tiga hari setelah berulang tahun ke-145 pada 6 Mei2012. Dia tercatat di Dispendukcapil Kabupaten Pandeglang sebagai warga kelahiran 6Mei 1867. Tanggal lahir itu tercantum di KTP yang diterbitkan pada 2007. Darisegi administrasi, dialah manusia tertua di Indonesia yang masih hidup hinggaMei 2012. Usia Maemunah kemudian diverifikasi BPS Pandeglang saat sensus penduduk 2010.Pihak BPS meminta bantuan dokter untuk memverifikasi usia Maemunah. Hasilnya,mereka meyakini bahwa usia sang nenek memang benar 143 tahun kala itu. Bukti lain bahwa Maemunah berumur panjang adalah ingatannya seputar peristiwaletusan Gunung Krakatau pada 1883. "Saat itu nenek berusia 16 atau 17tahun," terang Enung Nuraini, cucu Maemunah dari anak terakhir. Maemunah pernah bercerita bahwa Krakatau meletus selepas isya atau sekitarpukul 20.00. Kala itu Maemunah yang sedang bersantai di beranda rumah merasakangempa yang hebat. "Gunung di laut ngabeledug (meletus)," begitulah kabar yangdidapatkan Maemunah tidak lama setelah letusan. Sesaat seusai gempa, terjadihujan abu bercampur pasir yang berlangsung terus-menerus selama seminggu. Setelah hujan abu dan pasir mereda, giliran hujan es melanda kawasan sekitarkediaman Maemunah di Kampung Jaha Girang, Desa Kadudodol, Cimanuk. Langit gelapgulita, tidak menyisakan celah untuk matahari bersinar karena tertutup awanhasil letusan dahsyat Krakatau. Perempuan yang memiliki sepuluh anak itu juga masih ingat masa pembangunan relkereta api di Rangkasbitung pada akhir 1800-an. Sebelum rel tersebut dibangun,dia biasa bepergian ke Jakarta dengan berjalan kaki. Tujuannya adalah kawasanyang kini menjadi Pasar Tanah Abang. Fenomena lain yang sempat membuat dokter geleng-geleng kepala adalah faktaseputar kesehatan Maemunah. Anak bungsunya, Sanawati, lahir pada 1952. Artinya,Maemunah melahirkan saat berusia 85 tahun! Meski dianggap mustahil, nyatanya dokter telah membuktikan sendiri bahwakondisi rahim Maemunah sangat baik. Dokter juga menyatakan bahwa Maemunah masihdimungkinkan untuk mengandung lagi setelah melahirkan anak kesepuluh. Namun,takdir berkata lain. Sang suami Sajamin meninggal pada usia 90 tahun. Enung mengungkapkan, pada 2004 Maemunah mengalami gangguan pencernaan dan harusdirawat di RSUD Pandeglang. Itu merupakan kali pertama Maemunah dirawat di RS.Sebelumnya dia tidak pernah mengalami sakit yang membuatnya harus dirawat diluar rumah. Beberapa saat seusai pemeriksaan, dokter memberi tahu Enung bahwa neneknyasangat beruntung bisa hidup lebih dari 100 tahun. Tentu saja Enung heran."Kami saat itu belum bilang ke pihak rumah sakit bahwa usia nenek lebihdari 100 tahun," ucapnya. Penasaran, Enung pun bertanya berapa usia Maemunah menurut sang dokter. Doktermengatakan, berdasar sampel darah, diperkirakan usia Maemunah sudah lebih dari125 tahun. Darahnya pun dinyatakan bersih, tidak terkontaminasi racun sedikitpun. Karena itu, tidak heran lima anak dan beberapa cucu Maemunah meninggal terlebihdahulu. Saat ini hanya lima putra Maemunah yang masih hidup. Yakni; Saripin,anak kelima; Agus, anak keenam; Darwati, anak ketujuh; Samarudin, anakkesembilan; dan Sanawati, anak kesepuluh. Dari putra pertamanya, Sarman, yang meninggal pada 1984 di usia 85 tahun,Maemunah kini telah memiliki generasi ketujuh. "Kalau ditotal, semua anakdan cucunya mungkin lebih dari 250 orang," lanjut Enung. Apa yang membuat Maemunah bisa hidup begitu lama? Kuncinya ada pada pola hidup.Semasa hidup Maemunah selalu mengonsumsi makanan yang direbus atau dibakar.Kalaupun makan makanan yang digoreng, dia membuat minyaknya sendiri darikelapa. Itu pun jarang. Semua makanannya selalu sehat. Makanan-makanan itu berasal dari kebun atauhutan di sekitar lingkungannya. Meskipun, sebenarnya kondisi tersebut terjadigara-gara kemiskinan yang dialami Maemunah sejak kecil akibat kolonialismeBelanda. Dalam hal bumbu masakan pun, Maemunah sangat selektif. Dia sama sekali tidak maumakanannya dibubuhi bumbu masak instan, apa pun bentuk dan mereknya. Diamemilih menggunakan bumbu-bumbu alami. Cara memasaknya pun tampak asal-asalan.Namun, setelah hasilnya dicicip, terasa enak. Satu hal yang unik pada pola makannya adalah durian. Sejak dulu hinggamenjelang kematiannya, Maemunah sangat gemar menyantap durian. Di usia senja,dia mampu melahap satu durian montong yang besar sendirian. Karena menyantapdurian tidak berefek apa pun pada tubuh Maemunah, akhirnya anak dan cucunyamembiarkan Maemunah menikmati buah kegemarannya itu sering-sering. Beberapa tahun terakhir Maemunah juga gemar mengonsumsi permen lolipop. Sekalimakan, dia bisa menghabiskan lima permen. Satu pak permen pun dia habiskandalam dua hari. Dia juga suka minum susu. Selain makan makanan sehat, Maemunah selalu menjaga kondisi psikisnya denganbaik. "Nenek tidak pernah berpikiran buruk terhadap siapa pun selamahidupnya. Beliau juga tidak pernah marah," tutur perempuan 35 tahun itu. Aktivitas Maemunah setiap hari diawali bangun sekitar pukul 03.30 untuk salatmalam. Dia tidak tidur hingga menjelang subuh. Seusai salat Subuh, dia pergi kesungai untuk mandi dan mencuci sebelum ada kamar mandi di kediamannya.Siang dia merawat kebunnya, lalu bersantai di dalam rumah atau beranda. Maemunah juga tidur lebih awal. Dia biasa tidur selepas isya. Alhasil, kondisifisik dan mentalnya selalu terkontrol. Dalam hal spiritual, Maemunah termasukorang yang rajin berzikir dan berdoa. Setiap kali hendak melangkahkan kaki keluar rumah, dia selalu membaca syahadat dan berdoa. Setiap kali cucu-cucunya berkumpul, dia selalu mendoakan mereka. Satu doa yangsering dipinta Maemunah kepada Tuhan adalah usia yang panjang agar bisamenyaksikan cucu-cucunya menikah dan berbahagia. Tidak banyak firasat menjelang meninggalnya Maemunah. Hanya, satu bulan sebelummeninggal dia lebih sering berdiam diri di rumah. "Nenek bilang suami danorang tuanya datang menjemput. Itu saja yang dikatakan berulang-ulang,"kenang Enung. Menjelang kematian Maemunah, sejumlah anak, cucu, dan cicitnya datangmenjenguk. Meski tubuh Maemunah sudah lemah, rupanya ingatannya masih sangatprima. Dia memanggil nama cucu dan cicitnya tanpa salah satu pun. Selain itu,hanya sebagian rambutnya yang mulai beruban. "Pada 2002, saat saya nikah,rambut nenek masih hitam, tidak ada uban," katanya. Ada satu hal yang dipesan sang nenek kepada Enung. Yakni, Enung jangan sampailepas dari air wudu. Hal itu mengindikasikan Maemunah ingin anak dan cucunyasenantiasa rajin beribadah.(LLJ)


Spoiler for sumber:

0
4.5K
37
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan