Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fx1academyAvatar border
TS
fx1academy
Tiga Alasan Dollar Melemah di Minggu Ini
Tiga Alasan Melemahnya Dollar Minggu ini

Sebagai trader, selalu baik untuk memahami sentimen dominan di pasar.
Minggu ini, tiga tema berita utama menyelimuti dunia berita ekonomi dimana semuanya berkontribusi terhadap melemahnya dolar:
1) Abe Menang
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dari Partai Demokrat Liberal dan mitra koalisinya memenangkan mayoritas kursi majelis tinggi selama akhir pekan, meningkatkan peluangnya untuk menstimulasi perekonomian lebih lanjut. Hasilnya dipandang positif bagi yen dan ekuitas Jepang. Pada pembukaan pasar pagi ini, yen menguat terhadap dolar AS sebesar 0,6 persen.
Partai Demokrat Liberal Abe dan sekutu Komeito Barunya akan memiliki mayoritas setidaknya 133 dari 242 kursi majelis tinggi, menurut perkiraan kantor berita negara NHK. PDL diatur untuk memenangkan setidaknya 64 kursi, menurut NHK, totalnya menjadi 114. Komeito Baru diproyeksikan untuk memenangkan setidaknya 10 kursi, untuk minimal 19.
Yen telah menurun lebih dari 10 persen tahun ini, paling besar di antara 10 mata uang yang berkembang di pasar dilcatat oleh Indeks Bobot Korelasi Bloomberg (Bloomberg Correlation-Weighted Indexes). Namun, berita pemilu mengizinkan yen untuk mengalami kerugian dan kembali menurun.
2) Pernyataan Bernanke
Bernanke, dalam dua hari kesaksian di kongres pekan lalu saat ia mempresentasikan laporan tengah-tahunan tentang kebijakan moneter, mengatakan bank sentral tidak akan memperlambat program pembelian obligasi bulanan kecuali kondisi ekonomi menjamin.
Pasar sudah diposisikan untuk penguatan dolar, sehingga setiap data ekonomi yang mengecewakan dari AS atau komentar yang melemahkan dari para pembuat kebijakan dapat melemahkan dolar AS. Pernyataan yang melemahkan dari Bernanke telah membuat pasar terkejut dan menyebabkan penguatan harga obligasi dan suku bunga jatuh.
Bill Gross dari Pacific Investment Management Co., manajer dana obligasi terbesar dunia, mengatakan ia mengharapkan Federal Reserve tidak akan memperketat kebijakan sebelum 2016. Pernyataan ini dibuktikan dengan proporsi Gross pada utang pemerintah AS dalam Total Pengembalian, dana obligasi terbesar di dunia, naik menjadi 38 persen pada bulan Juni, dari 37 persen di bulan Mei.
3) Pendapatan Kuartal ke 2 AS (US Q2 Earnings)
Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, sekitar 53 persen dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartal kedua mengalahkan proyeksi pendapatan. Hal ini telah menyebabkan dolar AS melemah atau lebih berisiko seperti dolar Australia dan dolar New Zealand. Bahkan pada indeks lokal seperti S&P, harga telah mencapai rekor tertinggi melampaui 1694.
Berita Utama Minggu Ini
Australia: CPI q/q. Rabu, 24 Juli, 09:30 pagi (GMT+8).
Saya memprediksikan angka pada 0,5% (angka sebelumnya adalah 0,4%).
Amerika Serikat: New Home Sales. Rabu, 24 Juli, 22:00 pagi (GMT+8).
Saya memprediksikan angka pada 485K (angka sebelumnya adalah 476K).
Sinyal Trading

Beli AUD/USD pada 0,9236
Pada grafik M15, AUD/USD bergerak secara stabil dengan membuat tingkat high dan low yang meninggi. Karena pandangan untuk dolar AS lemah untuk minggu ini, saya melihat pasangan mata uang beresiko AUD/USD bergerak menuju ke atas. Pandangan ini selanjutnya didukung oleh gerakan tren naik (uptrend) dari emas dan perak dalam beberapa hari terakhir.
Kita akan mengambil posisi beli setelah harga mencapai level high pada 0,9236. Stop loss 35 pip ditetapkan di bawah harga terendah sebelumnya dan kita akan memiliki dua sasaran pada perdagangan ini. Posisi pertama akan keluar di 0,9271 dan posisi kedua di 0,9306.
Harga Entri = 0,9236
Stop Loss = 0,9201
Profit 1 = 0,9271
Profit 2 = 0,9306

0
953
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan