1. Ada teman2 yg menanyakan kenapa FPI tidak menggerebek atau satroni tempat maksiat besar (diskotek, pub, spa, dst) ..kenapa?

2. Jawabannya mudah banget : karena tempat2 yg usaha dianggap maksiat besar itu memiliki IZIN RESMI dari berbagai instansi berwenang

3. Kenapa tempat “maksiat” bisa dapat izin ? Tanya pemerintah donk sbg pemberi izin hehehe

4. Namun, analisa atau dasar pemikiran pemerintah memberikan izin utk tempat usaha “maksiat” adalah cukup kuat dan logis

5. Tempat atau Usaha seperti tadi tersebut memang ada perlunya tetap diberi izin dlm jumlah terbatas dan skala tertentu ..tujuaanya?

6. Tujuannya adalah untuk sebagai “shockbreaker” atau kanal dari perilaku2 tertentu dari sebagian kelompok masyarakat yg tdk bisa “ditahan”

7. Tempat2 usaha resmi seperti itu, dimaksudkan sebagai solusi penyaluran dari “kehendak” sebagian masyarakat tadi

8. Jika “saluran utk kehendak” tsb ditutup (tdk ada sama sekali), maka terjadi “akumulasi kehendak” yg kian lama kian besar : Meledak !

9. Ledakan “hasrat/kehendak” tsb akan disalurkan melalui pemaksaan (pemerkosaan dll) yg merupakan kriminalitas berat dan resahkan rakyat

10. Tingkat kriminalitas akan semakin tinggi jika saluran2 tsb tersumbat. Pemerintah perlu “menyediakan wadahnya” dgn pertimbangan khusus

11. Selain itu, pemerintah melalui izin2 resmi tsb dapat mengontrol dan membatasi peredaran narkoba, minuman keras dst ..

12. Dengan memberikan izin khusus utk tempat2 “maksiat” tsb, apalagi yg dikonsentrasikan pada daerah/lokasi tertentu, pemerintah mudah awasi

13. Untuk “tempat2 maksiat yg resmi” seperti itu, tentu saja FPI tidak boleh melakukan kontrol sosial (menggerebek/satroni). Itu pelanggaran

14. Perjudian, pramuriaan, penjualan minuman keras dan narkoba dst yg dilakukan di tempat tanpa izin resmi sangat berbahaya & resahkan rakyat

15. Selain tdk dapat dikontrol oleh pemerintah, dampak negatifnya sangat luas karena bersinggungan langsung dgn komunitas masyarakat

16. “Tempat2 usaha maksiat” yg tak berizin itulah yg sasaran serangan FPI, meski sy yakin, tempat maksiat itu sdh diperingatkan sebelumnya

17. Saya juga yakin bhw FPI sdh melaporkan penyimpangan2 atau praktek tempat maksiat tak berizin itu ke yg berwajib sebelum satroni mereka

18. Jika FPI tidak peringatkan sebelumnya dan belum laporkan ke yg berwajib ttg usaha2 maksiat itu, FPI wajib kita persalahkan

19. Tetapi jika sdh diperingatkan dan dilaporkan ke polisi tapi ga ada reaksi, penyatronan FPI ke tempat maksiat tsb “dapat dimaklumi”

20. Bahkan tindakan FPI menyatroni tempat2 maksiat itu dalam konteks agama islam : wajib hukumnya , amar maruf nahi mungkar

21. Namun, dlm konteks hukum positif (ius contitutum), tindakan FPI tsb dapat dikategorikan sbg “main hakim” sendiri..

22. Bgmnkah sikap kita sebaiknya dalam menyikapi aksi2 FPI ? Saran saya : proporsional dan objektif. Nilai mudharat/ manfaatnya bagi warga.

selebihnya ane serahin ke ente yg mao n monggo, yg kasih juga gak maksa
sumber : http://www.undergroundtauhid.com/obr...empat-maksiat/