- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aleppo , Sabun bersejarah yang terancam punah karena perang


TS
putraddicted
Aleppo , Sabun bersejarah yang terancam punah karena perang
Haalo agan agan sekalian 
ane mau bahas sabun yang penuh sejarah nih. tapi terancam punah karena perang saudara
yuk langsung aja

ane mau bahas sabun yang penuh sejarah nih. tapi terancam punah karena perang saudara

yuk langsung aja
Spoiler for mudah2an nggak repsol:
Quote:
Spoiler for aleppo:

Sabun Aleppo. Inilah produk kebanggaan Kota Aleppo, Suriah. Di balik bentuknya yang sangat sederhana, sabun ini menyimpan kekayaan sejarah yang amat panjang. Sabun yang kondang di seantero Timur Tengah dan berbagai belahan dunia itu diyakini sebagai sabun tertua di dunia.
Sabun ini pertama kali diperkenalkan kepada tentara Perang Salib di Eropa pada abad ke-11. Meski demikian, sabun Aleppo bisa jadi telah ada jauh sebelum itu. Sebab, Aleppo menjadi pusat pembuatan sabun sejak sebelum zaman Nabi Isa AS.
Spoiler for alat:
Berbeda dengan sabun mandi pada umumnya, sabun Aleppo hanya dibuat dari bahan-bahan alami, yaitu minyak zaitun, minyak pohon bay (laurel), air, dan soda. Minyak zaitun berfungsi sebagai pelembab, sedangkan minyak laurel sebagai pembersih. “Kami tidak mengubah sedikit pun resep sabun kuno ini,” kata Nabil Andoura, seorang yang mewarisi bisnis sabun kuno itu secara turun-temurun dari keluarganya.
Spoiler for gudang aleppo:

Selain keluarga Andoura, terdapat belasan keluarga lain yang menjalankan bisnis sabun secara turun-temurun. Ada keluarga Fansa, Zanabilly, dan lain-lain. Di pabriknya, Andoura memproduksi sabun dengan komposisi minyak zaitun 88 persen dan 12 persen minyak laurel.
Selain bahan-bahannya yang serba alami, cara pembuatan sabun ini pun sangat istimewa. Bayangkan, dibutuhkan waktu hampir satu tahun untuk membuat sabun ini. Andoura, pria asli Aleppo yang berusia 56 tahun,bercerita, setelah adonan sabun mengeras, kemudian dipotong-potong dan dibiarkan kering selama enam bulan hingga satu tahun, bahkan bisa sampai tiga tahun supaya awet.
Spoiler for alepppo:

Tak seperti sabun batangan masa kini yang tampil dengan potongan-potongan yang halus dan rapi, sabun Aleppo tampil sangat apa adanya. Potongannya kasar dengan bentuk kotak seberat masing-masing seperempat kilogram. Itulah ciri khasnya.
Spoiler for aleppo pack:

Selama berabad-abad, sabun alami nan sederhana ini menjadi bisnis andalan Kota Aleppo. Sebagian besar produksi sabun kota itu diekspor ke luar negeri, seperti negara-negara Timur Tengah, Eropa, Korea Selatan, dan Jepang. Ratusan ton sabun dikirim ke negara-negara tersebut untuk memenuhi permintaan konsumen yang menginginkan produk-produk alami untuk kecantikan kulit mereka.
Julia Gonnella, kurator dari Museum Seni Islam di Berlin, membenarkan bahwa sabun merupakan industri penting di Aleppo. “Aleppo merupakan kota dagang. Di sana, sabun, sutra, dan kuningan dijual di berbagai sudut kota,” kata dia.
Sayang sekali, cerita indah itu kini tinggal kenangan. Perang saudara yang mengoyak Suriah sejak Maret 2011, menghancurkan wanginya industri sabun Aleppo. Aroma wangi dari minyak zaitun dan laurel tak lagi memenuhi udara Aleppo. Tak terlihat lagi pria-pria kekar menjemur sabun di pelataran rumah atau bengkel kerja yang berada di kiri-kanan jalan labirin berusia 2.000 tahun di kota tersebut.
Spoiler for syria chaos:

Bahkan, April lalu Andoura terpaksa meninggalkan Aleppo karena kota indah dan bersejarah itu telah berubah menjadi ajang pertempuran antara pasukan Pemerintah Suriah dan oposisi. “Situasinya sangat berbahaya. Saya harus rela kehilangan segalanya, hasil kerja keras saya selama bertahun-tahun. Hilang pula warisan sejarah kota ini.”
Memulai bisnis sabun 17 tahun lalu, Andoura membeli minyak laurel dari desa-desa di sekitar Aleppo. Ketika permintaan pasar kian meningkat, dia memburu minyak laurel hingga ke Latakia di pinggiran Laut Tengah dan Antakya di Turki. Sedangkan, minyak zaitun masih bisa dipenuhi oleh para petani di Aleppo.
Pada 2010 dia memproduksi 500 ton sabun, namun terus menurun di tahun-tahun berikutnya. Pada musim panas 2011, ketika amuk peperangan kian sengit, bisnisnya mulai oleng. Andoura mulai sulit memasok sabun ke toko-toko di Damaskus lantaran kondisi di jalan yang sangat berbahaya. Begitu pun aktivitas ekspor, sulit dilakukan. Puncaknya, pada 2012 pabriknya di pinggiran Aleppo berhenti berproduksi. Karyawannya yang berjumlah 75 orang tercerai berai mencari selamat dari amuk perang.
Spoiler for syria:

Meski demikian, masih tersisa asa di benak Andoura. “Kami harus berhenti saling membunuh. Dan, saya yakin, suatu saat rakyat Suriah akan menyudahi peperangan ini untuk bangkit dan membangun diri kembali.”
0
7.1K
Kutip
50
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan