- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kartu SIM Berhasil Diretas, Jutaan Ponsel Terancam


TS
m310n
Kartu SIM Berhasil Diretas, Jutaan Ponsel Terancam
Misi gan siang" gini cuman mao share aja aku

Seorang kriptografer (ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data) bernama Karsten Nohl(foto di atas) mengklaim telah memecahkan standar enkripsi yang digunakan beberapa jenis kartu SIM. Peretasan ini dapat memungkinkan sebuah virus terunggah dan melakukan penipuan sistem pembayaran, melakukan perekaman dan redirect panggilan dan masih banyak lagi.
Nohl mengatakan bahwa kartu SIM yang terkena bervariasi berdasarkan negara dan operator, karena standar enkripsi antar negara berbeda-beda. Menurut perkiraannya sekitar seperdelapan dari kartu SIM yang ada di seluruh dunia bisa terpengaruh, atau dengan kata lain sekitar setengah miliar perangkat.
Ini menandai pertama kalinya kartu SIM bisa dibajak. Sejak tahun 1970-an, enkripsi keamanan Standar Data Encryption (DES) baru kali ini bisa diretas. Empat operator terbesar di Jerman. Nohl mengklaim standar keamanan yang sudah jadul serta kode Java Card yang diimplementasikan secara buruk memungkinkan pria asal Jerman ini untuk membuka kunci enkripsi karu SIM tertentu hanya dalam waktu kurang semenit.
Nohl telah membagikan temuannya ke berbagai operator dan GSMA dalam usaha untuk membantu menutup eksploitasi tersebut sebelum dapat digunakan secara luas oleh para penjahat cyber. Nohl akan membagikan temuannya di konvensi keamanan Black Hat, Las Vegas, 31 Juli mendatang.
KOMPAS.com — Kartu Subscriber Identity Module (SIM) ternyata rentan terhadap program jahat dan pembajakan. Ahli keamanan digital dari Security Research Labs di Berlin, Jerman, Karsten Nohl, berhasil mengindentifikasi cacat dalam teknologi enkripsi kartu SIM.
Celah keamanan tersebut bisa dimanfaatkan penjahat cyber untuk membongkar kunci keamanan kartu SIM yang terdiri dari 56 digit angka.
Setelah berhasil menyusup, si penjahat cyber dapat menguping pembicaraan dalam panggilan telepon, melakukan pembelian, sampai meniru identitas si pemilik resmi.
Nohl mengatakan kepada The New York Times bahwa aksi peretasan itu dapat dilakukan dalam waktu kurang dari dua menit.
"Kami dapat memata-matai Anda. Kami mengetahui kunci enkripsi untuk melakukan panggilan. Kami juga bisa baca SMS Anda. Lebih dari sekadar memata-matai, kami bisa mencuri data dari kartu SIM, identitas Anda, dan membebankannya ke akun Anda," kata Nohl.
Ia menjelaskan, celah keamanan itu ditemukan pada kartu SIM yang menggunakan Data Encryption Standard (DES), sebuah metode enkripsi "jadul" yang dikembangkan perusahaan IBM pada 1970. Teknologi lawas ini masih digunakan oleh 3 miliar ponsel yang terhubung dengan kartu SIM.
Dari penelitian yang dilakukan Nohl dan timnya, diperkirakan ada 1.000 kartu SIM di Eropa dan Amerika Utara yang menunjukan tanda-tanda cacat teknologi. Nohl memperkirakan terdapat 750 juta ponsel yang rentan terhadap serangan karena masih banyak operator yang mempertahankan SIM dengan metode keamanan DES.
Nohl dan tim telah membagikan hasil penelitian dua tahunnya kepada GSM Association, sebuah kelompok dagang yang mewakiliki industri ponsel global. Nohl juga berencana mempresentasikan temuannya dalam konferensi Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Agustus mendatang.
Juru Bicara GSM Association, Claire Cranton, mengatakan, organisasi masih mengandalkan standar teknologi enkripsi yang lama. "Kami akan mempertimbangkan implikasi dan memberi bimbingan kepada para operator seluler dan vendor SIM yang mungkin terkena dampak," tutur Cranton
cuman ngarepin
buat berita ini

Spoiler for Beritanya:
Seorang kriptografer (ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data) bernama Karsten Nohl(foto di atas) mengklaim telah memecahkan standar enkripsi yang digunakan beberapa jenis kartu SIM. Peretasan ini dapat memungkinkan sebuah virus terunggah dan melakukan penipuan sistem pembayaran, melakukan perekaman dan redirect panggilan dan masih banyak lagi.
Nohl mengatakan bahwa kartu SIM yang terkena bervariasi berdasarkan negara dan operator, karena standar enkripsi antar negara berbeda-beda. Menurut perkiraannya sekitar seperdelapan dari kartu SIM yang ada di seluruh dunia bisa terpengaruh, atau dengan kata lain sekitar setengah miliar perangkat.
Ini menandai pertama kalinya kartu SIM bisa dibajak. Sejak tahun 1970-an, enkripsi keamanan Standar Data Encryption (DES) baru kali ini bisa diretas. Empat operator terbesar di Jerman. Nohl mengklaim standar keamanan yang sudah jadul serta kode Java Card yang diimplementasikan secara buruk memungkinkan pria asal Jerman ini untuk membuka kunci enkripsi karu SIM tertentu hanya dalam waktu kurang semenit.
Nohl telah membagikan temuannya ke berbagai operator dan GSMA dalam usaha untuk membantu menutup eksploitasi tersebut sebelum dapat digunakan secara luas oleh para penjahat cyber. Nohl akan membagikan temuannya di konvensi keamanan Black Hat, Las Vegas, 31 Juli mendatang.
Spoiler for Berita dri yang lainnya:
KOMPAS.com — Kartu Subscriber Identity Module (SIM) ternyata rentan terhadap program jahat dan pembajakan. Ahli keamanan digital dari Security Research Labs di Berlin, Jerman, Karsten Nohl, berhasil mengindentifikasi cacat dalam teknologi enkripsi kartu SIM.
Celah keamanan tersebut bisa dimanfaatkan penjahat cyber untuk membongkar kunci keamanan kartu SIM yang terdiri dari 56 digit angka.
Setelah berhasil menyusup, si penjahat cyber dapat menguping pembicaraan dalam panggilan telepon, melakukan pembelian, sampai meniru identitas si pemilik resmi.
Nohl mengatakan kepada The New York Times bahwa aksi peretasan itu dapat dilakukan dalam waktu kurang dari dua menit.
"Kami dapat memata-matai Anda. Kami mengetahui kunci enkripsi untuk melakukan panggilan. Kami juga bisa baca SMS Anda. Lebih dari sekadar memata-matai, kami bisa mencuri data dari kartu SIM, identitas Anda, dan membebankannya ke akun Anda," kata Nohl.
Ia menjelaskan, celah keamanan itu ditemukan pada kartu SIM yang menggunakan Data Encryption Standard (DES), sebuah metode enkripsi "jadul" yang dikembangkan perusahaan IBM pada 1970. Teknologi lawas ini masih digunakan oleh 3 miliar ponsel yang terhubung dengan kartu SIM.
Dari penelitian yang dilakukan Nohl dan timnya, diperkirakan ada 1.000 kartu SIM di Eropa dan Amerika Utara yang menunjukan tanda-tanda cacat teknologi. Nohl memperkirakan terdapat 750 juta ponsel yang rentan terhadap serangan karena masih banyak operator yang mempertahankan SIM dengan metode keamanan DES.
Nohl dan tim telah membagikan hasil penelitian dua tahunnya kepada GSM Association, sebuah kelompok dagang yang mewakiliki industri ponsel global. Nohl juga berencana mempresentasikan temuannya dalam konferensi Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Agustus mendatang.
Juru Bicara GSM Association, Claire Cranton, mengatakan, organisasi masih mengandalkan standar teknologi enkripsi yang lama. "Kami akan mempertimbangkan implikasi dan memberi bimbingan kepada para operator seluler dan vendor SIM yang mungkin terkena dampak," tutur Cranton
cuman ngarepin

Diubah oleh m310n 23-07-2013 13:07
0
2.8K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan