Medan - Ribuan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta merasakan betul bagaimana menjadi 'penguasa' penjara tersebut. Selama tiga hari ini mereka bebas berkeliaran di seluruh penjuru penjara.

Kerusuhan di penjara ini terjadi sejak pukul 18.00 WIB, Kamis (11/7) kemarin. Kebakaran serta aksi saling lempar mewarnai kejadian di saat itu.

Keesokan harinya, secara berangsur-angsur situasi mulai kondusif. Namun tetap saja petugas keamanan belum bisa masuk ke dalam lapas.

Hanya tentara saja yang diperbolehkan masuk. Itu pun tidak bisa masuk ke lapangan penjara.

Tak pelak, kondisi ini 'dimanfaatkan' betul oleh para warga binaan itu. Segala sisi lapas dikuasai oleh mereka.

Ruang administrasi yang terbakar juga mereka kuasai. Bahkan para napi ini bisa bersentuhan dengan keluarga atau warga sekitar. Pasalnya ruangan ini merupakan sisi terluar lapas.

Tak hanya itu, tower-tower yang digunakan khusus untuk memantau aktivitas lapas tak pelak juga mereka kuasai. Dengan bertelanjang dada, sebagian dari mereka dengan bebas bisa nongkrong di kawasan itu.

Namun sejak malam Jumat (12/7), ratusan TNI-AD sudah mulai bisa menguasai lapas. Para napi memang masih bisa berkeliaran di seluruh sisi. Tapi setelah salah tarawih, mereka inisiatif kembali ke sel masing-masing.

Sejumlah anggota TNI sekitar pukul 22.00 WIB berpatroli mengecek satu per satu sel mereka. Dan situasi pun mulai kembali ke kondisi normal