- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[JUST SHARE] Arti Bacaan Sholat, Agar Sholat Kita Semakin Khusyuk


TS
undecided97
[JUST SHARE] Arti Bacaan Sholat, Agar Sholat Kita Semakin Khusyuk
Assalaamu‘alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh




Kali ini ane pingin share tentang bacaan sholat gan, agar sholat kita semakin khusyuk.
Kalo berkenan minta
dan 
Maaf kalo
Berikut Bacaan Beserta Artinya:
Tambahan:
ni doa sebelum salam biasanya, agar terhindar dari fitnah dajjal
Sekian dari ane, maaf kalo threadnya berantakan
Wassalaamu‘alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


![[JUST SHARE] Arti Bacaan Sholat, Agar Sholat Kita Semakin Khusyuk](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-dux3AGdmq34/UNAj79OlcZI/AAAAAAAABXc/lVmnGgLSPd8/s200/shalat.jpg)


Kali ini ane pingin share tentang bacaan sholat gan, agar sholat kita semakin khusyuk.
Kalo berkenan minta


Maaf kalo

Berikut Bacaan Beserta Artinya:
Quote:
Takbir
Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
(Allah Maha Besar)
Iftitah
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah
Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam)
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin
(Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an ".
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa :
“Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya."
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
“Apabila imam mengucapkan "sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.
Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii
wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i.
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
(Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan).
Assalaamu ‘alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya).
Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh).
Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
(Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).
Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu.
(Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu ‘alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).
Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa, aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, shallayta, ‘alaa ibrahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Wa ‘barikh alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, baarakta, ‘ala ibraahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid.
(Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
(Allah Maha Besar)
Iftitah
Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).
Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).
Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah
Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)
(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam)
Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)
Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin
(Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim
(Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka)
Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin.
(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)
Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an ".
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)
Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa :
“Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya."
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
“Apabila imam mengucapkan "sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.
Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du
(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.
Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)
Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii
wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)
Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).
Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i.
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan :
Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)
Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.
(Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan).
Assalaamu ‘alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya).
Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh).
Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
(Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).
Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu.
(Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu ‘alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).
Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.
Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa, aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, shallayta, ‘alaa ibrahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Wa ‘barikh alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad.
(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad)
Kamaa, baarakta, ‘ala ibraahiim, wa ‘alaa, aali ibraahiiim.
(Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).
Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid.
(Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
Tambahan:
ni doa sebelum salam biasanya, agar terhindar dari fitnah dajjal
Quote:
"Allahumma innii a'uudzu bika min adzaabi jahannama wa min adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjal."
artinya: " Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari buruknya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
artinya: " Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari buruknya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
Spoiler for request agan witwicky27 :
DOA dan DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU SESUAI SUNNAH RASULULLAH
1. DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU
1.a)
أستغفر الله
“Astaghfirulloh.”(3 X)
Artinya:
“Aku mohon ampunan-Mu ya Alloh.” (3 X)
1.b)
اللهُم أَنْتَ السلاَمُ وَمِنْكَ السلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Alloohumma Antas salaamu, wa mingkas salaamu, tabaarokta dzal jalaali wal ikroomi.”
Artinya:
“Ya Alloh Engkau lah As-Salaam (Yang memberi keselamatan), dari-Mu lah keselamatan, dan keberkahan dari-Mu yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Tsaubaan)
1.c)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
1.d)
اللهُم لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَد مِنْكَ الْجَد
“Alloohumma laa maani’a lima a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jadi minkal jaddu.”
Artinya:
“Ya Alloh tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi terhadap orang yang Engkau halangi, dan tanpa izin-Mu pemilik manfaat tidak dapat memberikan manfaat.”
(HR Muslim dari Mu’aawiyah)
1.e)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” Artinya: Lihat 1.c)
1.f)
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوةَ إِلا بِاللهِ
“Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi.”
Artinya:
“Tidak ada daya, tidak ada kekuatan kecuali dari Alloh.”
1.g)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلا إِياهُ لَهُ النعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثنَاءُ الْحَسَنُ
“Laa ilaaha illalloohu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya. Hanya milik Alloh segala nikmat, segala keutamaan, dan segala pujian yang baik”
1.h)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Laa ilaaha illaalloohu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruuna”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, dalam keadaan tulus, hanya untuk-Nya dien ini, walaupun orang-orang kafir membenci.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Ibnuz Zubair)
1.i)
اللهم أعني على ذكرك وشكرك، وحسن عبادتك
“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika’”
Artinya:
”Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu”
(HR. An Nasa’i [1303] dan Ahmad [21614] Sahih Sunan Abu Dawud)
1.j)
سبحان الله
“Subhaanalloohu.” (33 X) Artinya: “Maha Suci Allooh” (33 X)
الحمد لله
“Al hamdu lillaahi.” (33 X)Artinya: “Segala puji hanya bagi Alloh” (33 X)
ألله أكبر
“Allohu Akbar.” (33 X) Artinya:“Alloh Maha Besar” (33 X)
1.k)
(1x)لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (1 X)
Artinya : Lihat 1.c)
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)
1.l) Membaca Al-Ikhlas, Al- Falaq dan An-Naas 3X.
(HR. Abu Dawud 4/322, Tirmidzi 5/567).
1.m) Membaca ayat kursi (QS. Albaqarah 255)
اللهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَي الْقَيومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيهُ السمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِي الْعَظِيمُ
“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznihii, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai im min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi walaa ya uuduhu hifdzuhuma wahuwal ‘aliyyul ‘adziimu.”
Artinya:
“Alloh tdk ada yg berhak diibadahi kecuali Dia yg Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Alloh tdk mengantuk dan tidaklah tidur. MilikNya apa-apa yg ada dilangit dan dibumi. Tdk ada yg dpt memberi syafa’at di sisi Alloh kecuali dgn izin-Nya. Alloh Maha Mengetahui apa yg di hadapan dan belakang mereka. Mereka tdk mengetahui sedikit pun dari ilmuNya kecuali dgn apa yg Alloh kehendaki. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi dan Alloh tdk lah berat dalam memelihara keduanya dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Agung”.(HR. Nasaa-i)
Untuk shalat dhuhur, ashar dan isya, setelah doa ini, silahkan berdoa bebas sesuai kebutuhan.
Namun khusus untuk shalat shubuh dan maghrib ada tambahan doa sebelum berdoa bebas.
2. TAMBAHAN DOA KHUSUS SETELAH SHALAT SHUBUH & MAGHRIB:
Adapun ba’da sholat shubuh dan maghrib, Rosulullah Saw mencontohkan pada kita dengan dzikir dan do’a tambahan, yaitu :
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (10 X)
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Alloh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (10 X)
(Hadits Shohiih Riwayat Imam At Turmudzi dari Abu ‘Umaaroh bin Syabiib Ath Thobroony dan Abu Umaamah)
Doa diatas adalah tambahan Khusus setelah shalat shubuh dan maghrib, lalu setelah membaca doa ini, silahkan membaca doa bebas apa saja sesuai kebutuhan.
----------
Alhamdulillah selesai sudah semua "DOA & DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU" sesuai sunnah Rasulullah Saw.
Jadi setelah salam jangan beranjak dahulu, tapi duduklah sejenak, lalu bacalah doa dan dzikir ini dengan khusyu seluruhnya sesuai urutannnya, dan hanya memakan waktu 2 menit saja.
Untuk setelah shalat dhuhur, ashar dan isya, baca doa no. 1.a) s/d 1.m) lalu doa bebas.
Untuk setelah shalat shubuh dan maghrib, baca doa no. 1.a) s/d 1.m) + doa no. 2 lalu doa bebas.
Salam!
Dicopas dari Daarul Arqom Bandung
1. DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU
1.a)
أستغفر الله
“Astaghfirulloh.”(3 X)
Artinya:
“Aku mohon ampunan-Mu ya Alloh.” (3 X)
1.b)
اللهُم أَنْتَ السلاَمُ وَمِنْكَ السلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
“Alloohumma Antas salaamu, wa mingkas salaamu, tabaarokta dzal jalaali wal ikroomi.”
Artinya:
“Ya Alloh Engkau lah As-Salaam (Yang memberi keselamatan), dari-Mu lah keselamatan, dan keberkahan dari-Mu yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Tsaubaan)
1.c)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Allooh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
1.d)
اللهُم لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَد مِنْكَ الْجَد
“Alloohumma laa maani’a lima a’thoita, wa laa mu’thiya lima mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jadi minkal jaddu.”
Artinya:
“Ya Alloh tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada yang dapat memberi terhadap orang yang Engkau halangi, dan tanpa izin-Mu pemilik manfaat tidak dapat memberikan manfaat.”
(HR Muslim dari Mu’aawiyah)
1.e)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” Artinya: Lihat 1.c)
1.f)
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوةَ إِلا بِاللهِ
“Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi.”
Artinya:
“Tidak ada daya, tidak ada kekuatan kecuali dari Alloh.”
1.g)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلا إِياهُ لَهُ النعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثنَاءُ الْحَسَنُ
“Laa ilaaha illalloohu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan.”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, kami tidak beribadah kecuali hanya kepada-Nya. Hanya milik Alloh segala nikmat, segala keutamaan, dan segala pujian yang baik”
1.h)
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Laa ilaaha illaalloohu mukhlishiina lahud diina wa lau karihal kaafiruuna”
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, dalam keadaan tulus, hanya untuk-Nya dien ini, walaupun orang-orang kafir membenci.”
(Hadits Riwayat Imam Muslim dari Ibnuz Zubair)
1.i)
اللهم أعني على ذكرك وشكرك، وحسن عبادتك
“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika’”
Artinya:
”Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu”
(HR. An Nasa’i [1303] dan Ahmad [21614] Sahih Sunan Abu Dawud)
1.j)
سبحان الله
“Subhaanalloohu.” (33 X) Artinya: “Maha Suci Allooh” (33 X)
الحمد لله
“Al hamdu lillaahi.” (33 X)Artinya: “Segala puji hanya bagi Alloh” (33 X)
ألله أكبر
“Allohu Akbar.” (33 X) Artinya:“Alloh Maha Besar” (33 X)
1.k)
(1x)لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (1 X)
Artinya : Lihat 1.c)
(HR. Muslim dari Abu Hurairah)
1.l) Membaca Al-Ikhlas, Al- Falaq dan An-Naas 3X.
(HR. Abu Dawud 4/322, Tirmidzi 5/567).
1.m) Membaca ayat kursi (QS. Albaqarah 255)
اللهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَي الْقَيومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيهُ السمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِي الْعَظِيمُ
“Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu, laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum, lahu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi mandzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznihii, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai im min ‘ilmihi illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardhi walaa ya uuduhu hifdzuhuma wahuwal ‘aliyyul ‘adziimu.”
Artinya:
“Alloh tdk ada yg berhak diibadahi kecuali Dia yg Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri. Alloh tdk mengantuk dan tidaklah tidur. MilikNya apa-apa yg ada dilangit dan dibumi. Tdk ada yg dpt memberi syafa’at di sisi Alloh kecuali dgn izin-Nya. Alloh Maha Mengetahui apa yg di hadapan dan belakang mereka. Mereka tdk mengetahui sedikit pun dari ilmuNya kecuali dgn apa yg Alloh kehendaki. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi dan Alloh tdk lah berat dalam memelihara keduanya dan Alloh Maha Tinggi lagi Maha Agung”.(HR. Nasaa-i)
Untuk shalat dhuhur, ashar dan isya, setelah doa ini, silahkan berdoa bebas sesuai kebutuhan.
Namun khusus untuk shalat shubuh dan maghrib ada tambahan doa sebelum berdoa bebas.
2. TAMBAHAN DOA KHUSUS SETELAH SHALAT SHUBUH & MAGHRIB:
Adapun ba’da sholat shubuh dan maghrib, Rosulullah Saw mencontohkan pada kita dengan dzikir dan do’a tambahan, yaitu :
لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُل شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai ing qodiir.” (10 X)
Artinya:
“Tidak ada yang berhak diibadahi dengan sebenarnya kecuali Alloh, satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan, segala pujian dan Alloh Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (10 X)
(Hadits Shohiih Riwayat Imam At Turmudzi dari Abu ‘Umaaroh bin Syabiib Ath Thobroony dan Abu Umaamah)
Doa diatas adalah tambahan Khusus setelah shalat shubuh dan maghrib, lalu setelah membaca doa ini, silahkan membaca doa bebas apa saja sesuai kebutuhan.
----------
Alhamdulillah selesai sudah semua "DOA & DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU" sesuai sunnah Rasulullah Saw.
Jadi setelah salam jangan beranjak dahulu, tapi duduklah sejenak, lalu bacalah doa dan dzikir ini dengan khusyu seluruhnya sesuai urutannnya, dan hanya memakan waktu 2 menit saja.
Untuk setelah shalat dhuhur, ashar dan isya, baca doa no. 1.a) s/d 1.m) lalu doa bebas.
Untuk setelah shalat shubuh dan maghrib, baca doa no. 1.a) s/d 1.m) + doa no. 2 lalu doa bebas.
Salam!
Dicopas dari Daarul Arqom Bandung
Spoiler for Tambahan:
Quote:
Original Posted By fh4djh4r►Nambahin lagi gan, ane pernah baca Rosul selalu doa setelah bacaan Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. pada tahiyat akhir sebanyak 3kali.
Ini doa nya..
Taro pejwan klo berkenan, Alhamdulillah saling mengingatkan
Ini doa nya..
« يَا مُقَلبَ الْقُلُوبِ ثَبتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ »
“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik”
artinya ‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’
(HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shohihul Jami’)
“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik”
artinya ‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’
(HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shohihul Jami’)
Taro pejwan klo berkenan, Alhamdulillah saling mengingatkan

Sekian dari ane, maaf kalo threadnya berantakan
Wassalaamu‘alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Spoiler for SUMBER:
Diubah oleh undecided97 12-01-2014 13:46
0
16K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan