- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Setelah 3 Jam Sport Jantung, 2 Relawan Indo Ini Berhasil Lolos Dari Tentara Turki
TS
essolia
Setelah 3 Jam Sport Jantung, 2 Relawan Indo Ini Berhasil Lolos Dari Tentara Turki
Sebelumnya
Update, di bawah gan. post ke 2
Lagi gan
Siapa dr. Muhammad Mushlih hafizhahullah? PNS gan
Ini, LIST perlengkapan yang di bawa relawan
Laporan Donasi Misi Medis Suriah
Akun FB Orang-orang yang bersangkutan
Mohon untuk di ya gan
Quote:
Update, di bawah gan. post ke 2
Quote:
Langsung dari bumi Syam, laporan pandangan mata relawan kita Musa Attamimy hafizhahullah ta'ala.
Jangan lupa, minimal doa. Barakallahu fiykum.
------------------------------------------------------
Suasana malam semakin mencekam, tubuh kami bersatu dengan batu-batu cadas di pegunungan ini. sudah tak terhitung lagi berapa banyak duri-duri yang menembus baju kami.
Tiba-tiba Khaled Abo Ammar berbisik tegas di telinga ana, "Tolong dengar baik-baik ! Laa saamahallah, laa qaddarallah, kalau nanti pasukan perbatasan sini mengetahui keberadaan kita, kalian harus kabur sebisa mungkin ! Jatuhkan dan lepaskan apapun, pokoknya jangan sampai kalian serahkan diri kalian ! faham ?!!."
Jujur bulu kami bergidik mendapat instruksi seperti ini. Tapi, melihat 6 anak muda di depan kami yang hanya ber-kaos oblong ini, rasa cemas kami mulai menghilang.
mereka adalah guide-guide dadakan yang biasa 'nyelundupin' para relawan dan mujahidin untuk menembus garis perbatasan ke suriah.
terkadang kami harus menunduk, mendaki, menuruni tebing curam, bertiarap, meloncat dan sebagainya. ga cukup disitu, ancaman sebenarnya adalah pasukan perbatasn Turki yang setiap saat bisa saja muncul secara tiba-tiba. kalau udah kaya gitu, senapan mereka bisa saja yang 'berbicara', maklum ini kondisi perang pak !
Yang ga habis fikir,mereka semua ini rela nantang maut dengan hanya dibayar 50 Lira/orang ( sekitar Rp.230.000,-), Sarap !
Alhamdulillah, setelah 3 jam sport jantung, akhirnya kami berhasil masuk Suriah. Allahu akbar !
sesuai recana, beberapa mujahidin dari katiibah 'Al 'izzatu lillah' yang diketuai oleh akh Muhammad Abu yaasin datang dengan sebuah truk untuk menjemput kami.
Singkat cerita, setelah bermalam di rumah Muhammad Abu yaasin, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Idlib.
Siang hari kemarin 17 juli, kami sampai di markas mujahidin harokah Ahroorus Syaam.
Alhamdulillah ikhwan ikhwan mujahidin menyambut kami begitu hangat, "ini rumah kalian", kata mereka.
di sana juga kami dikenalkan dengan salah satu mujahidin garis depan, akh Ahmad Abdeen Abu Haqqan hafidzahullah. Beliau yang menjamu kami selama di sini padahal beliau sendiri sedang terluka cukup parah. belum lama kemarin perutnya terkena pecahan bom dari tank-tank Syabbihah.
Dari informasi yang kami terima, peperangan di pusat kota Idlib sedang panas panasnya selama 3 hari ini. banyak korban dan mujahidin yang terluka di sana.
insyAllah hari ini kami, tim misi medis akan segera mengemas barang untuk segera berangkat ke rumah sakit lapangan di dekat pusat pertempuran.
Doakan selalu mujahidin di sini kawan2..insyAllah kemenangan sudah di depan mata.
bantu sebarkan status ini.jangan lupa sampaikan donasi antum semua ke rekening rekening ini :
- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)
- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi).
SUMBER, FB tersangka.
Jangan lupa, minimal doa. Barakallahu fiykum.
------------------------------------------------------
Suasana malam semakin mencekam, tubuh kami bersatu dengan batu-batu cadas di pegunungan ini. sudah tak terhitung lagi berapa banyak duri-duri yang menembus baju kami.
Tiba-tiba Khaled Abo Ammar berbisik tegas di telinga ana, "Tolong dengar baik-baik ! Laa saamahallah, laa qaddarallah, kalau nanti pasukan perbatasan sini mengetahui keberadaan kita, kalian harus kabur sebisa mungkin ! Jatuhkan dan lepaskan apapun, pokoknya jangan sampai kalian serahkan diri kalian ! faham ?!!."
Jujur bulu kami bergidik mendapat instruksi seperti ini. Tapi, melihat 6 anak muda di depan kami yang hanya ber-kaos oblong ini, rasa cemas kami mulai menghilang.
mereka adalah guide-guide dadakan yang biasa 'nyelundupin' para relawan dan mujahidin untuk menembus garis perbatasan ke suriah.
terkadang kami harus menunduk, mendaki, menuruni tebing curam, bertiarap, meloncat dan sebagainya. ga cukup disitu, ancaman sebenarnya adalah pasukan perbatasn Turki yang setiap saat bisa saja muncul secara tiba-tiba. kalau udah kaya gitu, senapan mereka bisa saja yang 'berbicara', maklum ini kondisi perang pak !
Yang ga habis fikir,mereka semua ini rela nantang maut dengan hanya dibayar 50 Lira/orang ( sekitar Rp.230.000,-), Sarap !
Alhamdulillah, setelah 3 jam sport jantung, akhirnya kami berhasil masuk Suriah. Allahu akbar !
sesuai recana, beberapa mujahidin dari katiibah 'Al 'izzatu lillah' yang diketuai oleh akh Muhammad Abu yaasin datang dengan sebuah truk untuk menjemput kami.
Singkat cerita, setelah bermalam di rumah Muhammad Abu yaasin, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Idlib.
Siang hari kemarin 17 juli, kami sampai di markas mujahidin harokah Ahroorus Syaam.
Alhamdulillah ikhwan ikhwan mujahidin menyambut kami begitu hangat, "ini rumah kalian", kata mereka.
di sana juga kami dikenalkan dengan salah satu mujahidin garis depan, akh Ahmad Abdeen Abu Haqqan hafidzahullah. Beliau yang menjamu kami selama di sini padahal beliau sendiri sedang terluka cukup parah. belum lama kemarin perutnya terkena pecahan bom dari tank-tank Syabbihah.
Dari informasi yang kami terima, peperangan di pusat kota Idlib sedang panas panasnya selama 3 hari ini. banyak korban dan mujahidin yang terluka di sana.
insyAllah hari ini kami, tim misi medis akan segera mengemas barang untuk segera berangkat ke rumah sakit lapangan di dekat pusat pertempuran.
Doakan selalu mujahidin di sini kawan2..insyAllah kemenangan sudah di depan mata.
bantu sebarkan status ini.jangan lupa sampaikan donasi antum semua ke rekening rekening ini :
- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)
- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi).
SUMBER, FB tersangka.
Quote:
Ini akun facebook tersangka
Quote:
Quote:
Nah, ini ane ambil dari Gema islam. Cekidot gan
Spoiler for BUKA:
JAKARTA (gemaislam) – Banyaknya kaum muslimin yang meninggal dan luka-luka dalam perang Suriah membuat hati Musa At Tamimi terketuk. Pemuda berusia 20 tahunan ini berangkat ke medan Jihad Suriah sebagai relawan medis bersama dengan seorang dokter asal Semarang, dr. Muhammad Mushlih.
Senin (15/7) kemarin kedua relawan sampai ke Turki dan dengan diantar oleh guide dan seorang Mujahidin, kini mereka telah sampai di kota Idlib, Suriah.
Keduanya bergegas menuju rumah sakit lapangan yang terdapat didalamnya para korban kebengisan pasukan tentara Syi’ah Basyar Al Assad. Dentuman bom dan suara bising roket menjadi suguhan beruntun pada telinga mereka. Berikut ini penuturan Musa At Tamimi dalam rilisnya hari ini;
“Suasana malam semakin mencekam,tubuh kami bersatu dengan batu-batu cadas di pegunungan ini. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak duri-duri yang menembus baju kami.
Tiba-tiba Khaled Abo Ammar (salah seorang mujahidin Suriah –red) berbisik tegas di telinga saya, "Tolong dengar baik-baik! Laa saamahallah,laa qaddarallah,kalau nanti pasukan perbatasan sini mengetahui keberadaan kita,kalian harus kabur sebisa mungkin !.Jatuhkan dan lepaskan apapun,pokoknya jangan sampai kalian serahkan diri kalian ! faham!!."
Jujur bulu kami bergidik mendapat instruksi seperti ini. Tapi,melihat 6 anak muda di depan kami yang hanya berkaos oblong ini, rasa cemas kami mulai menghilang.
Mereka adalah guide-guide dadakan yang biasa 'nyelundupin' para relawan dan mujahidin untuk menembus garis perbatasan ke Suriah.
Terkadang kami harus menunduk, mendaki, menuruni tebing curam, bertiarap, meloncat dan sebagainya. Tak cukup disitu, ancaman sebenarnya adalah pasukan perbatasn Turki yang setiap saat bisa saja muncul secara tiba-tiba. Jika seperti itu, senapan mereka bisa saja yang 'berbicara', maklum ini kondisi perang pak!.
Yang tak habis fikir,mereka semua ini rela nantang maut dengan hanya dibayar 50 Lira perorang (sekitar Rp.230.000,-).
Alhamdulillah, setelah 3 jam spot jantung, akhirnya kami berhasil masuk Suriah. Allahu akbar !
Sesuai rencana, beberapa mujahidin dari brigade 'Al 'izzatu lillah' yang diketuai oleh saudara Muhammad Abu yaasin datang dengan sebuah truk untuk menjemput kami.
Singkat cerita,setelah bermalam di rumah Muhammad Abu yaasin, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Idlib.
Siang hari kemarin 17 Juli, kami sampai di markas mujahidin harokah Ahroorus Syaam.
Alhamdulillah ikhwan ikhwan mujahidin menyambut kami begitu hangat, "ini rumah kalian",kata mereka.
Disana juga kami dikenalkan dengan salah satu mujahidin garis depan, saudara Ahmad Abdeen Abu Haqqan hafidzahullah. Beliau yang menjamu kami selama di sini padahal beliau sendiri sedang terluka cukup parah. Belum lama kemarin perutnya terkena pecahan bom dari tank-tank Syabihah.
Dari informasi yang kami terima, peperangan di pusat kota Idlib sedang panas panasnya selama 3 hari ini. Banyak korban dan mujahidin yang terluka di sana.
Insya Allah hari ini kami,tim misi medis akan segera mengemas barang untuk segera berangkat ke rumah sakit lapangan didekat pusat pertempuran.
Doakan selalu mujahidin di sini kawan2. Insya Allah kemenangan sudah di depan mata.” (bms)
-
Senin (15/7) kemarin kedua relawan sampai ke Turki dan dengan diantar oleh guide dan seorang Mujahidin, kini mereka telah sampai di kota Idlib, Suriah.
Keduanya bergegas menuju rumah sakit lapangan yang terdapat didalamnya para korban kebengisan pasukan tentara Syi’ah Basyar Al Assad. Dentuman bom dan suara bising roket menjadi suguhan beruntun pada telinga mereka. Berikut ini penuturan Musa At Tamimi dalam rilisnya hari ini;
“Suasana malam semakin mencekam,tubuh kami bersatu dengan batu-batu cadas di pegunungan ini. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak duri-duri yang menembus baju kami.
Tiba-tiba Khaled Abo Ammar (salah seorang mujahidin Suriah –red) berbisik tegas di telinga saya, "Tolong dengar baik-baik! Laa saamahallah,laa qaddarallah,kalau nanti pasukan perbatasan sini mengetahui keberadaan kita,kalian harus kabur sebisa mungkin !.Jatuhkan dan lepaskan apapun,pokoknya jangan sampai kalian serahkan diri kalian ! faham!!."
Jujur bulu kami bergidik mendapat instruksi seperti ini. Tapi,melihat 6 anak muda di depan kami yang hanya berkaos oblong ini, rasa cemas kami mulai menghilang.
Mereka adalah guide-guide dadakan yang biasa 'nyelundupin' para relawan dan mujahidin untuk menembus garis perbatasan ke Suriah.
Terkadang kami harus menunduk, mendaki, menuruni tebing curam, bertiarap, meloncat dan sebagainya. Tak cukup disitu, ancaman sebenarnya adalah pasukan perbatasn Turki yang setiap saat bisa saja muncul secara tiba-tiba. Jika seperti itu, senapan mereka bisa saja yang 'berbicara', maklum ini kondisi perang pak!.
Yang tak habis fikir,mereka semua ini rela nantang maut dengan hanya dibayar 50 Lira perorang (sekitar Rp.230.000,-).
Alhamdulillah, setelah 3 jam spot jantung, akhirnya kami berhasil masuk Suriah. Allahu akbar !
Sesuai rencana, beberapa mujahidin dari brigade 'Al 'izzatu lillah' yang diketuai oleh saudara Muhammad Abu yaasin datang dengan sebuah truk untuk menjemput kami.
Singkat cerita,setelah bermalam di rumah Muhammad Abu yaasin, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Idlib.
Siang hari kemarin 17 Juli, kami sampai di markas mujahidin harokah Ahroorus Syaam.
Alhamdulillah ikhwan ikhwan mujahidin menyambut kami begitu hangat, "ini rumah kalian",kata mereka.
Disana juga kami dikenalkan dengan salah satu mujahidin garis depan, saudara Ahmad Abdeen Abu Haqqan hafidzahullah. Beliau yang menjamu kami selama di sini padahal beliau sendiri sedang terluka cukup parah. Belum lama kemarin perutnya terkena pecahan bom dari tank-tank Syabihah.
Dari informasi yang kami terima, peperangan di pusat kota Idlib sedang panas panasnya selama 3 hari ini. Banyak korban dan mujahidin yang terluka di sana.
Insya Allah hari ini kami,tim misi medis akan segera mengemas barang untuk segera berangkat ke rumah sakit lapangan didekat pusat pertempuran.
Doakan selalu mujahidin di sini kawan2. Insya Allah kemenangan sudah di depan mata.” (bms)
-
Lagi gan
Quote:
Berita terbaru Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih
Allahu Akbar ! Allahu Akbar !
2 relawan kita di Suriah, dr. Ahmad Sarju dan ustadz Musa Attamimy sekarang berada di sebuah Rumah Sakit Lapangan di Idlib yang hanya berjarak 3 km dari garis depan pertempuran ! Arus korban luka dan tewas terus mengalir kedalam pos mereka, Bahkan dr. Muhammad Mushlih berniat membatalkan puasanya bila kondisi memang semakin bertambah gawat !
Baku tembak terus terjadi, Roket hilir mudik menghantam lokasi-lokasi didekat mereka, Dan asap mengepul dimana-mana ! Doa kalian ya ikhwan ! Bagi rakyat Suriah dan kedua relawan pemberani kita tersebut !
Allahul musta'aan...! Allahu Yahfadzuhum ! Allahu Yahfadzuhum !
Obat dan alat medis di pos mereka relatif mencukupi, Tenaga medis saja yang kurang, Sebab itu insyaAllah tim kedua secepat mungkin kita berangkatkan !
Donasi antum sangat membantu bagi pengiriman relawan medis untuk menolong korban perang Suriah
Donasi dapat disalurkan pada rekening berikut :
- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)
- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi)
JazzakumUllah khairal Jaza
Allah Yubaarik fiikum !
Info harian dapat diperoleh pada akun kedua relawan tersebut, Kemudian akun ustadz Abu Muhammad Herman, Serta pada akun ini
Silakan disebarluaskan, Di copy paste, Dijadikan artikel, Dsb
via Fathi Attamimi
Allahu Akbar ! Allahu Akbar !
2 relawan kita di Suriah, dr. Ahmad Sarju dan ustadz Musa Attamimy sekarang berada di sebuah Rumah Sakit Lapangan di Idlib yang hanya berjarak 3 km dari garis depan pertempuran ! Arus korban luka dan tewas terus mengalir kedalam pos mereka, Bahkan dr. Muhammad Mushlih berniat membatalkan puasanya bila kondisi memang semakin bertambah gawat !
Baku tembak terus terjadi, Roket hilir mudik menghantam lokasi-lokasi didekat mereka, Dan asap mengepul dimana-mana ! Doa kalian ya ikhwan ! Bagi rakyat Suriah dan kedua relawan pemberani kita tersebut !
Allahul musta'aan...! Allahu Yahfadzuhum ! Allahu Yahfadzuhum !
Obat dan alat medis di pos mereka relatif mencukupi, Tenaga medis saja yang kurang, Sebab itu insyaAllah tim kedua secepat mungkin kita berangkatkan !
Donasi antum sangat membantu bagi pengiriman relawan medis untuk menolong korban perang Suriah
Donasi dapat disalurkan pada rekening berikut :
- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)
- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi)
JazzakumUllah khairal Jaza
Allah Yubaarik fiikum !
Info harian dapat diperoleh pada akun kedua relawan tersebut, Kemudian akun ustadz Abu Muhammad Herman, Serta pada akun ini
Silakan disebarluaskan, Di copy paste, Dijadikan artikel, Dsb
via Fathi Attamimi
Quote:
Quote:
Berita terbaru Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih
Resiko bertambah lagi dengan ketatnya penjagaan dari tentara perbatasan Turki yang semakin waspada sejak kasus pengeboman camp pengungsian Reyhanli oleh milisi Syi'ah Turki
- Dari dr. Muhammad Mushlih alias Ahmad Sarju
"Alhamdulillah, Setelah kemaren ditolak mentah-mentah oleh petugas perbatasan Bab Al-Hawa, Akhirnya kami memutuskan untuk masuk lewat jalur tikus. Lucunya dalam perjalanan dari Bab Al-Hawa mobil yang kami tumpangi mogok di jalan. Penyebabnya karena sopirnya keasyikan ngebut jadi lupa ngisi gas. Jadilah kami bertiga dengan syeikh Khaled Abo Ammar mendorong mobil mogok tersebut dalam jarak yang cukup jauh dalam kondisi panas terik dan sedang berpuasa. Karena mobil Mercy yg kami tumpangi ini berbahan bakar gas jadi tidak bisa beli eceran pakai jerigen. Allahul mustaan...
Akhirnya setelah iftar dan sholat magrib jama' qosor dengan Isya kami berkemas untuk perjalanan menembus perbatasan melalui jalur "tikus"
Pada awal perjalanan kami bertiga (Saya, Musa Attamimy dan Khaled Abo Amar) naik mobil dengan seorang sopir yang bisa mengantar kami. Kami singgah ditempat saudara Khaled untuk menitipkan istri beliau yang sedang hamil 2 bulan dan mengajak saudara laki-laki dari istri Khaled untuk menyertai kami dalam perjalanan
Kami sempat ngobrol dan minum teh ditempat ini sambil mencari keberadaan posisi tentara perbatasan Turki. Dari informasi kurir yang telah kami sewa 100 Lira Turki mereka mengatakan jalur yang biasa mereka lewati sekarang ini tidak aman karena sudah dijaga oleh tentara Turki, Terpaksa kami harus mencari jalur alternatif yang memutar cukup jauh untuk menghindari kemungkinan tertangkap tentara Turki"
(bersambung)
InsyaAllah tim kedua segera menyusul tim pertama ini
Resiko bertambah lagi dengan ketatnya penjagaan dari tentara perbatasan Turki yang semakin waspada sejak kasus pengeboman camp pengungsian Reyhanli oleh milisi Syi'ah Turki
- Dari dr. Muhammad Mushlih alias Ahmad Sarju
"Alhamdulillah, Setelah kemaren ditolak mentah-mentah oleh petugas perbatasan Bab Al-Hawa, Akhirnya kami memutuskan untuk masuk lewat jalur tikus. Lucunya dalam perjalanan dari Bab Al-Hawa mobil yang kami tumpangi mogok di jalan. Penyebabnya karena sopirnya keasyikan ngebut jadi lupa ngisi gas. Jadilah kami bertiga dengan syeikh Khaled Abo Ammar mendorong mobil mogok tersebut dalam jarak yang cukup jauh dalam kondisi panas terik dan sedang berpuasa. Karena mobil Mercy yg kami tumpangi ini berbahan bakar gas jadi tidak bisa beli eceran pakai jerigen. Allahul mustaan...
Akhirnya setelah iftar dan sholat magrib jama' qosor dengan Isya kami berkemas untuk perjalanan menembus perbatasan melalui jalur "tikus"
Pada awal perjalanan kami bertiga (Saya, Musa Attamimy dan Khaled Abo Amar) naik mobil dengan seorang sopir yang bisa mengantar kami. Kami singgah ditempat saudara Khaled untuk menitipkan istri beliau yang sedang hamil 2 bulan dan mengajak saudara laki-laki dari istri Khaled untuk menyertai kami dalam perjalanan
Kami sempat ngobrol dan minum teh ditempat ini sambil mencari keberadaan posisi tentara perbatasan Turki. Dari informasi kurir yang telah kami sewa 100 Lira Turki mereka mengatakan jalur yang biasa mereka lewati sekarang ini tidak aman karena sudah dijaga oleh tentara Turki, Terpaksa kami harus mencari jalur alternatif yang memutar cukup jauh untuk menghindari kemungkinan tertangkap tentara Turki"
(bersambung)
InsyaAllah tim kedua segera menyusul tim pertama ini
Quote:
Setelah mununggu lama dalam kecemasan, akhirnya kurir yang kami sewa memutuskan bahwa kita harus mengambil jalur alternatif yang memutar cukup jauh. Namun untuk mencapai kaki bukit tersebut dan untuk menghemat tenaga kami diantar dengan sebuah truk kecil dengan membayar 50 lira turki.
Akhirnya truk yg kami tumpangi berhenti dikaki sebuah bukit dan mesin mobil segera dimatikan. Kami segera turun dan kurir/ pengawal segera mendahului untuk mendaki bukit dan memeriksa bahwa jalur dalam kondisi aman. Setelah dipastikan aman menurut mereka, akhirnya kami segera dipanggil untuk segera menyusul mereka berjalan menyusuri jalan setapak dalam balutan cahaya bulan sabit yang sesekali tertutup awan. Kami tidak dapat melihat jalur kami berjalan dengan jelas, meskipun kami sebenarnya membawa senter dan lampu kepala. Tetapi kilauan cahaya senter sedikit saja akan sangat berbahaya karena posisi kita akan mudah diketahui. Sesekali tersandung batu atau potongan batang kayu, terperosok kedalam lubang atau bahkan jatuh terpelanting karena terpeleset pasir. Kami berjalan agak cepat dan dalam kondisi selalu wadpada karena tentara perbatasan turki bisa bersembunyi dimana saja.
Kami berjalan dengan posisi pengawal berada 10 - 15 meter berada didepan kami. Sesekali kami diminta berhenti ketika mereka memeriksa jalur tempat biasanya tentara berjaga. Setelah dipastikan aman kami akan dipanggil untuk segera menyusul mereka.
Jalur yang panjang dan terjal menanjak dengan dikelilingi semak berduri cukup menguras tenaga karena kami juga menggendong tas bawaan kurang lebih 15 kg. Benar-benar pinggang terasa seolah mau patah karena beratnya medan dan kami harus tetap menjaga ritme jalan agak cepat.
Dalam suasana waspada penuh, badan basah karena keringat, jantung berdebar kencang dan nafas ngos-ngosan kami berusaha selalu berdzikir dan berdo'a mohon pertolongan Allah swt.
Sesampainya dipuncak bukit, kami diminta berhenti cukup lama ketika empat orang pengawal -juga pemuda setempat yang kami sewa 100 US dolar- memeriksa jalur mendatar dipuncak bukit kurang lebih 200 meter sebelum pagar perbatasan. Disana tempat biasanya tentara turki berjaga. Suasana hening dalam gelap ini berlangsung cukup lama. Akhi khaled menarik kami untuk bersembunyi ditepi jalan sambil mengingatkan supaya banyak berdzikir.
Menunggu begitu lama para pengawal tak juga kembali, membuat kami tambah deg-degan. Apalagi akhi khaled berkata bahwa jika nanti qodarulloh posisi kami diketahui oleh tentara perbatasan turki, kami dipesan supaya jangan sampai tertangkap bagaimanapun caranya. Termasuk membuang semua tas bawaan dan berlari sekencang-kencangnya atau bahkan jika harus melompat kejurang dibelakang kami.
Kami terus berdzikir dan berdoa semoga semoga Allah swt memudahkan jalan yang kami tempuh.
Sekian lama menunggu akhirnya mereka kembali menghampiri kami. "Semoga kabar baik yang mereka bawa" pikirku.
Benar. Akhirnya mereka menyuruh kami untuk segera bergegas mempercepat langkah menuju perbatasan. Bahkan ketika mendekati 50 meter terakhir kami diminta berlari melopat menerobos pagar berduri perbatasan yang telah rusak berlubang...
Akhirnya truk yg kami tumpangi berhenti dikaki sebuah bukit dan mesin mobil segera dimatikan. Kami segera turun dan kurir/ pengawal segera mendahului untuk mendaki bukit dan memeriksa bahwa jalur dalam kondisi aman. Setelah dipastikan aman menurut mereka, akhirnya kami segera dipanggil untuk segera menyusul mereka berjalan menyusuri jalan setapak dalam balutan cahaya bulan sabit yang sesekali tertutup awan. Kami tidak dapat melihat jalur kami berjalan dengan jelas, meskipun kami sebenarnya membawa senter dan lampu kepala. Tetapi kilauan cahaya senter sedikit saja akan sangat berbahaya karena posisi kita akan mudah diketahui. Sesekali tersandung batu atau potongan batang kayu, terperosok kedalam lubang atau bahkan jatuh terpelanting karena terpeleset pasir. Kami berjalan agak cepat dan dalam kondisi selalu wadpada karena tentara perbatasan turki bisa bersembunyi dimana saja.
Kami berjalan dengan posisi pengawal berada 10 - 15 meter berada didepan kami. Sesekali kami diminta berhenti ketika mereka memeriksa jalur tempat biasanya tentara berjaga. Setelah dipastikan aman kami akan dipanggil untuk segera menyusul mereka.
Jalur yang panjang dan terjal menanjak dengan dikelilingi semak berduri cukup menguras tenaga karena kami juga menggendong tas bawaan kurang lebih 15 kg. Benar-benar pinggang terasa seolah mau patah karena beratnya medan dan kami harus tetap menjaga ritme jalan agak cepat.
Dalam suasana waspada penuh, badan basah karena keringat, jantung berdebar kencang dan nafas ngos-ngosan kami berusaha selalu berdzikir dan berdo'a mohon pertolongan Allah swt.
Sesampainya dipuncak bukit, kami diminta berhenti cukup lama ketika empat orang pengawal -juga pemuda setempat yang kami sewa 100 US dolar- memeriksa jalur mendatar dipuncak bukit kurang lebih 200 meter sebelum pagar perbatasan. Disana tempat biasanya tentara turki berjaga. Suasana hening dalam gelap ini berlangsung cukup lama. Akhi khaled menarik kami untuk bersembunyi ditepi jalan sambil mengingatkan supaya banyak berdzikir.
Menunggu begitu lama para pengawal tak juga kembali, membuat kami tambah deg-degan. Apalagi akhi khaled berkata bahwa jika nanti qodarulloh posisi kami diketahui oleh tentara perbatasan turki, kami dipesan supaya jangan sampai tertangkap bagaimanapun caranya. Termasuk membuang semua tas bawaan dan berlari sekencang-kencangnya atau bahkan jika harus melompat kejurang dibelakang kami.
Kami terus berdzikir dan berdoa semoga semoga Allah swt memudahkan jalan yang kami tempuh.
Sekian lama menunggu akhirnya mereka kembali menghampiri kami. "Semoga kabar baik yang mereka bawa" pikirku.
Benar. Akhirnya mereka menyuruh kami untuk segera bergegas mempercepat langkah menuju perbatasan. Bahkan ketika mendekati 50 meter terakhir kami diminta berlari melopat menerobos pagar berduri perbatasan yang telah rusak berlubang...
Quote:
Update berita Misi Kemanusiaan dr. Muhammad Mushlih (Ahmad sarju) hafizhahullah:
Hari ketiga di Suriah
Allahu Akbar! Akhirnya setelah berhasil menyusup ke dalam Suriah melalui gunung-gunung dengan menghadapi ancaman roket dan pencegatan musuh, dua relawan kita yaitu dr. Muhammad Mushlih dan Ustadz Musa Attamimy hafizhahullah, telah berhasil sampai di markas besar mujahidin Ahrarusy Syam di Idlib!
Beberapa hari ke depan, mereka akan mencari Rumah Sakit Lapangan yang membutuhkan tim medis untuk penempatan tim kedua dari Indonesia, serta mencari beberapa lokasi yang insya Allah akan didirikan Rumah Sakit Lapangan (RSL) Indonesia di Suriah untuk menambah jumlah lokasi medis di sana.
Bantuan antum sekalian insya Allah akan memudahkan misi kaum muslimin Indonesia ini, yang bertujuan untuk menguatkan ukhuwah Islamiyah di antara kaum Muslimin.
Hari ketiga di Suriah
Allahu Akbar! Akhirnya setelah berhasil menyusup ke dalam Suriah melalui gunung-gunung dengan menghadapi ancaman roket dan pencegatan musuh, dua relawan kita yaitu dr. Muhammad Mushlih dan Ustadz Musa Attamimy hafizhahullah, telah berhasil sampai di markas besar mujahidin Ahrarusy Syam di Idlib!
Beberapa hari ke depan, mereka akan mencari Rumah Sakit Lapangan yang membutuhkan tim medis untuk penempatan tim kedua dari Indonesia, serta mencari beberapa lokasi yang insya Allah akan didirikan Rumah Sakit Lapangan (RSL) Indonesia di Suriah untuk menambah jumlah lokasi medis di sana.
Bantuan antum sekalian insya Allah akan memudahkan misi kaum muslimin Indonesia ini, yang bertujuan untuk menguatkan ukhuwah Islamiyah di antara kaum Muslimin.
Siapa dr. Muhammad Mushlih hafizhahullah? PNS gan
Spoiler for dr. Muhammad mushlih:
Alhamdulillah, hasil penggalangan dana Facebooker Ahlussunnah Peduli Suriah yang dipelopori ustadz Fathi Yazid Attamimi hafizhullah ta'ala, telah sampai tahap pemberangkatan dua relawan:
1. dr. Muhammad Mushlih hafizhahullah, seorang dokter Ahlus Sunnah
2. Musa Attamimy hafizhahullah, mahasiswa Ahlus Sunnah di Universitas Islam Madinah, juga sebagai pelatih bela diri Thifan di sana.
Yang menarik adalah penamaan misi kali ini, yaitu Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih.
Bukan sembarangan mengapa misi kali ini dinamakan dengan nama salah seorang relawan. Berikut alasannnya, dibajak langsung dari kronologi sang pelopor misi kemanusiaan
-------------------------------------------------------------------
Fathi Yazid Attamimi
Kemarin jam 15:01 melalui BlackBerry
Kenapa Misi kali ini kami namakan Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih ?
Karena beliau mengorbankan karir PNS nya untuk membantu muslimin Suriah
Beliau terancam dipecat sebab permohonan izinnya untuk tidak kerja selama 1 bulan ditolak
Semangat dan kepedihan hati beliau melihat penderitaan rakyat Suriah mengalahkan kecintaannya pada dunia
Tolong sebut nama beliau pada doa antum minimal 1 kali selama Ramadhan ini
1. dr. Muhammad Mushlih hafizhahullah, seorang dokter Ahlus Sunnah
2. Musa Attamimy hafizhahullah, mahasiswa Ahlus Sunnah di Universitas Islam Madinah, juga sebagai pelatih bela diri Thifan di sana.
Yang menarik adalah penamaan misi kali ini, yaitu Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih.
Bukan sembarangan mengapa misi kali ini dinamakan dengan nama salah seorang relawan. Berikut alasannnya, dibajak langsung dari kronologi sang pelopor misi kemanusiaan
-------------------------------------------------------------------
Fathi Yazid Attamimi
Kemarin jam 15:01 melalui BlackBerry
Kenapa Misi kali ini kami namakan Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih ?
Karena beliau mengorbankan karir PNS nya untuk membantu muslimin Suriah
Beliau terancam dipecat sebab permohonan izinnya untuk tidak kerja selama 1 bulan ditolak
Semangat dan kepedihan hati beliau melihat penderitaan rakyat Suriah mengalahkan kecintaannya pada dunia
Tolong sebut nama beliau pada doa antum minimal 1 kali selama Ramadhan ini
Ini, LIST perlengkapan yang di bawa relawan
Spoiler for List:
List perlengkapan yang kami sediakan untuk tim Misi Medis Suriah dr. Muhammad Mushlih dengan relawan dr. Ahmad Sarju dan Musa Attamimy. Semoga bisa jadi panduan bagi siapapun yang hendak kesana. Mohon koreksi dan masukannya :
- Tas ransel 40 ltr merk Eiger
- Coverbag Eiger
- Matras
- Sleeping bag kecil REI
- Sepatu boot Trekking
- Kaus kaki TNI
- Sweater Respiro
- Raincoat AXIO / ASRIO
- Topi rimba
- Headlamp Energizer (Murah cuma 78rb dengan kualitas setara merk mahal)
- Baterai cadangan headlamp 6 bh
- Kamera pocket Olympus Tought
- Baterai cadangan kamera
- Memory cadangan kamera
- Tripod mini Excel
- Pisau lipat
- Laptop Lenovo
- Hardisk external 1 GB Toshiba
- Gunting kuku
- Perlengkapan MCK
- Peredam telinga
- Kacamata jenis google
- Masker
- Powerbank 11250
- Celana PDL tanpa sambungan
- Botol air minum 1.2 ltr
- Panduan misi dalam bentuk print
- Sarung tangan kulit
- Deodorant (Bakalnya jarang mandi disana, Susah air !)
- Al-Qur'an saku
- Gunting besar
- Pisau cutter
- Slayer
- Sorban
- Dan terakhir : Doa dari banyak kaum muslimin semoga mereka mendapatkan yang terbaik di medan jihad
InsyaAllah tim kedua segera menyusul tim pertama ini
Salurkan donasi antum pada rekening berikut :
- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)
- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi)
JazzakumUllah khairal Jaza
Allah Yubaarik fiikum !
Info harian dapat diperoleh pada akun kedua relawan tersebut, Kemudian akun ustadz Abu Muhammad Herman, Serta pada akun ini
Silakan disebarluaskan, Di copy paste, Dijadikan artikel, Dsb
- Tas ransel 40 ltr merk Eiger
- Coverbag Eiger
- Matras
- Sleeping bag kecil REI
- Sepatu boot Trekking
- Kaus kaki TNI
- Sweater Respiro
- Raincoat AXIO / ASRIO
- Topi rimba
- Headlamp Energizer (Murah cuma 78rb dengan kualitas setara merk mahal)
- Baterai cadangan headlamp 6 bh
- Kamera pocket Olympus Tought
- Baterai cadangan kamera
- Memory cadangan kamera
- Tripod mini Excel
- Pisau lipat
- Laptop Lenovo
- Hardisk external 1 GB Toshiba
- Gunting kuku
- Perlengkapan MCK
- Peredam telinga
- Kacamata jenis google
- Masker
- Powerbank 11250
- Celana PDL tanpa sambungan
- Botol air minum 1.2 ltr
- Panduan misi dalam bentuk print
- Sarung tangan kulit
- Deodorant (Bakalnya jarang mandi disana, Susah air !)
- Al-Qur'an saku
- Gunting besar
- Pisau cutter
- Slayer
- Sorban
- Dan terakhir : Doa dari banyak kaum muslimin semoga mereka mendapatkan yang terbaik di medan jihad
InsyaAllah tim kedua segera menyusul tim pertama ini
Salurkan donasi antum pada rekening berikut :
- BCA an Ikrimah 1691967749
Konfirmasi 0817.40.9691 (Boleh konfirmasi, Boleh juga tidak)
- Bank MANDIRI KCP Kelapa Gading Boulevard Jakarta an Siti Ana Ravita Laksmi (istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Konfirmasi 0813.1490.9000 (Sebaiknya konfirmasi)
JazzakumUllah khairal Jaza
Allah Yubaarik fiikum !
Info harian dapat diperoleh pada akun kedua relawan tersebut, Kemudian akun ustadz Abu Muhammad Herman, Serta pada akun ini
Silakan disebarluaskan, Di copy paste, Dijadikan artikel, Dsb
Quote:
UPDATE LAGII
Bismillah, ikut melaporkan update informasi dari relawan Misi Medis Suriah
Tim dr. Muhammad Mushlih
Dari Akhina dr. Muhammad Muslih (Ahmad Sarju)
19 Juli 2012
03:20 WIB
Update:
Suara dentuman bom berkali2 terdengar disusul suara tembakan membuat kami kaget. Namun anehnya anak2 tetap asyik bermain. Mungkin karena sudah saking biasanya mereka menyaksikan hal ini. Namun ibu2 tetap mengingatkan supaya mereka berdzikir.
Ya Alloh, lindungilah saudara kami ahlussunnah di bumi syam..
-------------------------------
Allahu yusahhil umuurakum ya akhi dr. Muhammad Muslih (Ahmad Sarju)
La'allahu yaj'alakum min ahli jannatihil firdaus !
In tanshurullah yanshurukum wa yutsabbit aqdaamakum!
(pen.) — bersama Fathi Yazid Attamimi dan Musa Attamimy.
Bismillah, ikut melaporkan update informasi dari relawan Misi Medis Suriah
Tim dr. Muhammad Mushlih
Dari Akhina dr. Muhammad Muslih (Ahmad Sarju)
19 Juli 2012
03:20 WIB
Update:
Suara dentuman bom berkali2 terdengar disusul suara tembakan membuat kami kaget. Namun anehnya anak2 tetap asyik bermain. Mungkin karena sudah saking biasanya mereka menyaksikan hal ini. Namun ibu2 tetap mengingatkan supaya mereka berdzikir.
Ya Alloh, lindungilah saudara kami ahlussunnah di bumi syam..
-------------------------------
Allahu yusahhil umuurakum ya akhi dr. Muhammad Muslih (Ahmad Sarju)
La'allahu yaj'alakum min ahli jannatihil firdaus !
In tanshurullah yanshurukum wa yutsabbit aqdaamakum!
(pen.) — bersama Fathi Yazid Attamimi dan Musa Attamimy.
Laporan Donasi Misi Medis Suriah
Quote:
Laporan donasi Misi Medis Suriah
AlhamdulIllah sampai dengan tadi ba'da tarawih, Uang yang ada di rekening BCA an Ikrimah 1691967749 mencapa Rp.78 .214.000.- (Tujuh puluh delapan juta dua ratus empat belas ribu rupiah)
Jumlah tersebut adalah sisa dari penggalangan dana yang diadakan satu bulan lalu
Jumlah tersebut belum termasuk dengan pemasukan pada rekening MANDIRI an Siti Ana Ravita Laksmi (Istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Kami berencana mengadakan penggalangan dana offline di masjid-masjid atau tempat-tempat lainnya, Bagi ikhwah sekalian yang berniat mengundang relawan-relawan kami yang pernah bertugas di Suriah untuk menceritakan pengalamannya disana, Bisa menghubungi inbox akun ini atau via no 0817.40.9691
JazakumUllah khairal jaza bagi para muhsinin dan yang telah menyumbangkan tenaga, Pikiran serta hartanya, Dan terus membagikan status-status pada akun ini, Akun ustadz Abu Muhammad Herman, Akun relawan dr. Muhammad Mushlih Ahmad Sarju), Dan akun ustadz Musa Attamimy yang kedua beliau sedang bertugas di Suriah
Semoga amal ibadah kita semua dihitung sebagai amal jihad fi sabilIllah !
AlhamdulIllah sampai dengan tadi ba'da tarawih, Uang yang ada di rekening BCA an Ikrimah 1691967749 mencapa Rp.78 .214.000.- (Tujuh puluh delapan juta dua ratus empat belas ribu rupiah)
Jumlah tersebut adalah sisa dari penggalangan dana yang diadakan satu bulan lalu
Jumlah tersebut belum termasuk dengan pemasukan pada rekening MANDIRI an Siti Ana Ravita Laksmi (Istri dari ustadz Abu Muhammad Herman) 1250019692011
Kami berencana mengadakan penggalangan dana offline di masjid-masjid atau tempat-tempat lainnya, Bagi ikhwah sekalian yang berniat mengundang relawan-relawan kami yang pernah bertugas di Suriah untuk menceritakan pengalamannya disana, Bisa menghubungi inbox akun ini atau via no 0817.40.9691
JazakumUllah khairal jaza bagi para muhsinin dan yang telah menyumbangkan tenaga, Pikiran serta hartanya, Dan terus membagikan status-status pada akun ini, Akun ustadz Abu Muhammad Herman, Akun relawan dr. Muhammad Mushlih Ahmad Sarju), Dan akun ustadz Musa Attamimy yang kedua beliau sedang bertugas di Suriah
Semoga amal ibadah kita semua dihitung sebagai amal jihad fi sabilIllah !
Akun FB Orang-orang yang bersangkutan
Quote:
Quote:
Sekian dari ane gan, Tunggu update nya
Mohon untuk di ya gan
Diubah oleh essolia 20-07-2013 14:38
0
8.1K
Kutip
40
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan