Di beberapa SMP/SMA baru saja selesai dilaksanakan MOS/Mabis/apapun namanya. Tingkat Universitas pun akan melaksanakannya pada bulan Agustus-September besok. Diantara Anda mungkin masih sering berpikir, kenapa model MOS/ospek seperti itu masih dipertahankan? Dan kebanyakan seniornya hanya mengakatan ini sudah tradisi dan agar Anda punya kenangan di hari tua nanti. Jika Anda masih berpikir model MOS/Ospek ini tidak manusiawi dan tidak mencetak pemimpin, tolong baca ini. Saya punya jawaban filosofisnya. Semoga membuka pandangan baru.
Mengapa kami harus datang pagi-pagi?
+ Karena kami ingin Anda terbiasa menang sebelum berperang. Jika Anda calon pemimpin, tepat waktu adalah terlambat! Kebiasaan bangun pagi tidak bisa diajarkan secara teori, Anda harus mempraktekannya, minimal 3 hari ini.
Mengapa kami harus membawa barang2 yang tidak masuk akal dan ribet semacam pete, dot, ikat pinggang lonceng, kaos kaki sebelah, dan digundul? Kenapa harus tas kresek/karung tepung padahal kami punya yg lebih baik?
+ Pertama, karena kami ingin mengajarkan Anda untuk meninggalkan semua Ego. Kami tak ingin Anda meletakkan harga diri dan kualitas diri pada Tas bagus, Gadget, Perhiasan dan Sepatu impor. Yang jika semua itu hilang, maka hilanglah semua harga diri Anda. Jika Anda calon pemimpin, kualitas diri itu harusnya ada ada Iman, Ketakwaan, Skill, dan Akhlak. Sehingga tak perlu risau dengan apapun yang Anda pakai. Anda tetap berharga dan dihargai!
+ Kedua, khusus Anda yang terbiasa hidup enak di rumah dan segalanya dipenuhi, ketahuilah akan ada saatnya berbalik. Entah orang tua Anda meninggal, di-PHK atau bangkrut. Bersiaplah dengan segala kemungkinan yang tak pernah Anda bayangkan sekarang!
+ Ketiga, sebagai calon pemimpin masa depan, Anda harus terbiasa merasakan apa yg dirasakan rakyat Anda. Merasakan penderitaan itu tidak bisa diresap jika hanya lewat seminar, Anda harus menjadi mereka! Setidaknya dalam 3 hari.
Mengapa kami dicacimaki walau tidak melakukan kesalahan? Seakan senior hanya mencari-cari kesalahan?
+ Karena kami ingin memberitahu Anda, bahwa hidup itu keras dek!! Di dunia kerja atau usaha nanti, Anda PASTI mengalami hal yang sama. Dimarahi bos, dicacimaki costumer, bekerja dibawah tekanan, dll. Anda akan lebih banyak merasakan hal yang TIDAK Anda inginkan, maka kami memberikan “simulasi” ini sejak Anda muda. Dimarahi/Kegagalan dan Kesuksesan/Pujian ibarat 2 sisi koin yang sama. Jika Anda takut dimarahi, maka sebenarnya Anda juga tidak pantas sukses. Gagal itu pasti, tapi bangkit itu pilihan. Dan bangkit dari kegagalan itu tidak bisa diajarkan dari workshop saja, Anda harus merasakannya!
Ini hanya 3 hari, kawan. Sedangkan Anda mungkin akan hidup selama 70 tahun. Pemimpin besar kelas dunia merasakan yang lebih parah dari ini. Dipenjara, diludahi, diasingkan, ditembak peluru nyasar, diteror, dan perlakuan kasar lain. Jika Anda baru digertak sedikit saja sudah memble, sebaiknya Anda minta dimasukkan ke dalam perut ibu Anda lagi saja. Jadi ingat moto Paskibra “Takut Mati Jangan Hidup. Takut Hidup MATI SEKALIAN!!”
Anda yang hanya ingin dapat banyak tapi tak mau mengambil resiko, tak mau bersusah payah, berarti cocok jadi KORUPTOR di masa depan. Guru terbaik membentuk pemimpin yang berkarakter adalah pengalaman. Tak ada pelaut tangguh yang dilahirkan dari laut yang tenang. Jadi, nikmati saja semua proses ini. Gondoklah saat ini, tapi suatu saat Anda akan berterima kasih pada senior2 Anda dulu.
Percaya itu.
*Share jika Anda mendapatkan manfaat dari tulisan ini
robbani.alfan@gmail.com
originally by Robbani Alfan (sumber)
Barusan aja salah satu Sumber yang ane baca melaporkan tentang meninggalnya seorang peserta MOS karena dihukum sekuat jump
Aninda Puspita (16), siswi SMK 1 Pandak Kabupaten Bantul, DIY yang baru mengikuti masa orientasi siswa (MOS) tewas usai menjalani hukuman yang diberikan mahasiswa. Korban dihukum sekuat jam karena tidak mematuhi aturan.
Korban yang merupakan warga Dusun Daleman, Kabupaten Bantul, DIY ini sempat dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, saat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Bantul, nyawanya tak berhasil diselamatkan.
"Sekitar pukul 15.00 WIB seluruh siswa baru yang mengikuti MOS hari ke-5 dikumpulkan untuk latihan baris-berbaris. Setelah semua siswa baru masuk dalam barisan, dilakukan pemeriksaan kelengkapan untuk latihan baris berbaris. Ditemukan sekitar 20 siswa yang tidak mematuhi aturan yang ditertibkan, yaitu menggunakan baju T-Shirt," jelas Risky Sandi, salah satu panitia MOS SMK 1 Pandak sekaligus anggota OSIS di Bantul, Jumat (19/7).
Risky menceritakan, ke-20 siswa termasuk korban dihukum sekuat jam sebanyak 10 kali. Belum sampai hitungan ke-10, seluruh peserta diminta kembali ke barisan. Saat masuk ke dalam barisan korban tiba-tiba terjatuh dan pingsan.
"Saya sendiri yang menghukum korban dan belasan temannya untuk sekuat jam," aku Risky
Melihat kondisi itu, beberapa rekan korban dan panitia membawa korban ke ruang UKS dan melarikannya ke RS PKU Muhammadiyah Bantul. "Habis dibawa ke RS PKU Muhammadiyah saya tidak tahu apa yang terjadi. Namun beberapa saat ada kabar bahwa korban meninggal dunia," jelasnya.
Guru Olah Raga SMK 1 Pandak, Edi Sutoro mengatakan melihat korban pingsan dan dikerumuni temannya untuk ditolong. Edi mengaku belum mengetahui penyebab pasti pingsannya korban.
"Saya hanya lihat dari kejauhan saja ketika korban terjatuh dan langsung ditolong oleh beberapa temannya," ujarnya.
Ane pribadi sebenernya gak kontra-kontra amat sama yang namanya MOS/OSPEK karena jika ditinjau dari maksud dan tujuannya, kegiatan tersebut memiliki banyak manfaat.
Namun pada prakterknya banyak oknum (senior) yang berlebihan, dan pada akhirnya meninggalkan banyak cerita gak enak soal agenda kegiatan ini.