- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Mitos mengenai software bajakan


TS
Eka343
5 Mitos mengenai software bajakan



Spoiler for :
Banyak yang menggunakan bajakan dengan berbagai alasan. Beberapa diantaranya jadi dipercayai yang lain dan menjadi ‘mitos’. Beberapa yang sering saya dengar, saya tulisan di bawah ini.
Quote:
Quote:
Software bajakan mencerdaskan bangsa
Hampir semua pembuat software memiliki license atau harga khusus untuk edukasi. Banyak diantaranya dibagikan secara gratis. Artinya, jika anda pelajar atau dosen yang ingin menggunakannya untuk proses belajar mengajar, dapat menggunakannya secara gratis. Tanpa bajakanpun anda bisa mencerdaskan bangsa.
Ada beberapa yang beralasan bahwa license edukasi sulit didapat. Hanya untuk yang sekolah/kuliah saja. Alasan utamanya adalah software profesional butuh perlakuan yang khusus. Di sekolah punya kurikulum dan tenaga pengajar untuk belajar software tersebut. Kita tidak bisa begitu saja membeli NASTRAN di ITC misalnya, lalu belajar dalam 3 hari dan mengaku pakar simulasi FEA. Untuk mahir sebuah software profesional, anda butuh waktu yang panjang. Mulai dari pengetahuannya, kemampuan penguasaan software, dan pengambilan keputusan.
Dari sisi pengembang software, saya rasa mereka juga tidak ingin ada yang mencoba-coba software dengan mudah tanpa dibimbing tenaga profesional. Banyak diantara mereka ini akan mengambil keputusan software itu jelek. Padahal mereka yang tidak mempelajarinya dengan benar.
Bajakan tidak mencerdaskan bangsa!
Dengan alasan di atas, menurut saya kita bisa bilang ini hanya mitos. Bahkan menurut saya bisa memperbodoh.
Seorang yang hanya dibekali software AutoCAD misalnya, akan berusaha mengoptimalkan software itu. Karena ia tidak dibekali 3ds Max, Photoshop, dan beberapa software pelengkap lain.
Berbeda yang biasa pakai bajakan. Dia akan menginstall semua software populer di komputernya. Lalu mengerjakan di AutoCAD, setelah itu di render di 3ds Max, lalu di Photoshop, dan seterusnya. Biasanya yang terakhir hanya bisa sedikit ini-itu, dan tidak pernah benar-benar ahli di satu software.
Jadi jika ada yang menulis di resume ahli menggunakan software sampai belasan, kalau dia bukan alien kemungkinan besar dia hanya ‘merasa’ ahli.
Spoiler for :

Quote:
Quote:
Software legal itu mahal
Software legal tidak mahal. Ada yang gratis malah. Yang jadi masalah adalah, banyak yang ingin pakainya software ‘A’ atau ‘B’. Padahal banyak yang bisa anda dapatkan dengan gratis atau murah. Misalnya Libre Office sebagai pengganti Microsoft Office. DraftSight sebagai alternatif AutoCAD.
Yang lebih terjangkau misalnya Corel CAD, ProgeCAD, dll.
Software legal itu tidak mahal
Software legal dianggap mahal karena kita belum melihatnya sebagai investasi yang layak. Padahal kita bisa mengeluarkan uang untuk beli ponsel atau laptop dari harga 5-15 juta dengan mudah. Umur hardware paling-paling 2-3 tahun. Setelah itu keliatan jadul atau sudah rusak.
Untuk harga software dengan kisaran itu, banyak yang keberatan padahal umurnya seumur hidup.
Seandainya software tidak bisa dibajak, apakah anda akan memilih mesin ketik daripada beli Microsoft Word? Apakah anda akan memilih meja gambar ketimbang AutoCAD?
Spoiler for :
Quote:
Quote:
Semua pakai bajakan, gak apa-apa kok
Ah, si itu pakai bajakan gak pernah kena razia tuh. Perusahaan itu aman-aman aja. Apalagi perorangan.
Sebetulnya pakai bajakan selalu beresiko. Razia tidak hanya dilakukan untuk memaksa anda beli software asli, tapi bisa juga untuk shock therapy. Kalau ada razia software bajakan ke tetangga anda, minggu besoknya mungkin satu RT atau satu kelurahan akan segera beli software asli dan membuang yang gak perlu bukan? Tentunya anda tidak ingin anda yang kena razia itu…
Quote:
Quote:
Gak ada ruginya pakai software bajakan
Apakah anda pernah menggunakan key gen atau sejenisnya? Kalau anda menginstall anti virus yang cukup bagus, biasanya file itu di blok atau malah dihapus. Kalau anda mengirim ke Gmail, maka akan block Google.
Karena file tersebut memang biasanya berbahaya. Mereka tidak menyebarkan software itu dengan gratis tanpa mengharapkan imbalan apapun bukan?
Biasanya software-software itu berisikan malware, yang bisa mengambil data sensitif di komputer anda. Mulai dari email, file, sampai transaksi perbankan.
Selain itu, negara kita termasuk buruk ratingnya dalam pembajakan. Karena itu seringkali diblokir oleh beberapa penyedia layanan online. Misalnya NetFlix dan Spotify, tidak mau melayani Indonesia. Banyak layanan dan pengembang software yang enggan merilis produk mereka di Indonesia.
Sebaliknya untuk hardware, di Indonesia dijual BlackBerry, iPhone, mobil, motor dan semua yang gak bisa di ‘krack’. Sebetulnya menyedihkan kalau gara-gara ini Indonesia dibuat selalu jadi bangsa konsumtif. Dan dibatasi aksesnya ke software produktif.
Spoiler for :
Quote:
Quote:
Beli software cuma memperkaya kapitalis saja
Saya pernah dengar alasan ini. Ada yang tidak terima dan menganggap harga software kemahalan dan hanya memperkaya golongan tertentu saja. Secara logis, setiap perusahaan pasti berusaha mencari profit. Termasuk jika anda membeli smartphone, tablet, atau laptop. Saya tidak mempertanyakan atau menentang logika ini. Mungkin ia memang mempercayainya. Tapi kalau itu alasannya, mestinya ia tidak membeli barang-barang konsumtif dan gadget juga bukan?
Sebenarnya, software sampai terinstall di komputer anda punya jalan yang cukup panjang. Dan banyak yang terlibat di sana. Di perusahaan pengembang software sendiri ada CEO, developer, engineer, marketing, sampai Office Boy dan Cleaning Service. Setelah itu ada distributor atau partner di berbagai negara. Di sana juga ada dari direktur, sales, teknikal sampai driver dan office boy.
Banyak perusahaan dan badan lain yang tidak langsung juga terlibat. Seperti humas (PR), shipping company, storage, pajak dan semua proses diantara developer dan komputer anda.
Artinya membeli software legal juga menghidupi semua orang-orang di atas. Dan menggunakan bajakan memutus rejeki mereka.
Quote:
Quote:
Penutup
Apa yang saya tulis di atas adalah murni pendapat pribadi pemilik blog yang dibaca TS. Tentu tidak semua setuju dengan pendapat tersebut.
Bagi yang ingin berdiskusi dan sharing pengalaman soal menggunakan software bajakan, silahkan kita diskusikan. Lebih baik kalau diskusi ini berkembang menjadi sesuatu yang positif dan dapat berguna bagi semua.
Mungkin saya dan teman-teman lain bisa bantu bagaimana agar anda bisa menggunakan software legal. Alternatif apa saja yang tersedia, dan sebagainya.
Sumber
Spoiler for +:
Bagi yang merasa Thread ini bermanfaat saya minta kesediaan agan untuk komen, agar teman-teman yang lain bisa membacanya.
Kalau berkenan saya tidak menolak
dan
Kalau berkenan saya tidak menolak


Polling
0 suara
Apakah software agan bajakan?
0
5.1K
Kutip
60
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan