Masuk Tanah Abang, Dirjen Pajak Akui Aparat Pajak Takut Preman

Jakarta - Penerapan pajak penghasilan (PPh) 1% untuk pedagang beromzet maksimal Rp 4,8 miliar/tahun akan disosialisasikan oleh aparat pajak ke para pedagang di pusat-pusat perbelanjaan. Namun aparat pajak takut akan adanya preman atau beking para pedagang.

Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengeluh, keberadaan preman atau beking ini menghambat kinerja aparatnya dalam melakukan sosialisasi pajak ini.

"Kalau anak-anak di lapangan sih takut (preman)," ujar Fuad ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jumat (19/7/2013) menjawab apakah para aparatnya tidak takut dengan preman di sentra perbelanjaan tersebut.

Untuk itu, lanjut Fuad, pihaknya akan menggandeng instansi penegak hukum guna menjaga keamanan. "Itu susah deh tapi kan banyak instansi penegak hukum yang harus mendukung kita. Tapi operasionalnya kita belum bicara. Ini masih sosialisasi dulu. Waktu pelaksanaan kita butuh bantuan penegak hukum," jelasnya.

Namun, Fuad menyatakan, sosialisasi ini belum bisa dilakukan karena harus mempersiapkan timnya terlebih dahulu. Dia pun menyatakan pihaknya tidak memaksa para pedagang untuk menyetorkan pajaknya pada awal Agustus meski pajak UKM ini sudah mulai terhitung Juli 2013 ini.

"Belum, timnya masih kita bentuk dulu, mestinya sudah harus jalan, tapi ini kan bentuknya voluntary, sukarela, self assesment. Jadi jangan dibilang orang pajak datengin, tidak karena ini self assesment, nggak ada bedanya sama perusahaan besar," tandasnya.

Aturan PPh 1% untuk pedagang beromzet maksimal Rp 4,8 miliar/tahun ini diatur dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan berlaku mulai 1 Juli 2013 ini.

(nia/dnl)

[url]http://finance.detik..com/read/2013/07/19/130653/2307965/4/masuk-tanah-abang-dirjen-pajak-akui-aparat-pajak-takut-preman[/url]

jia,aparat pajak kalah brani sama preman.preman uda biasa jadi debt collector sih...kacian....ahahaha
pasang cctv dong / laen kali ditemenin provost/pm dah