Pelatih, manajer klub serta para staff lainnya masih kurang berpengalaman atau pun jika berpengalaman tetapi tidak didukung. Lihat saja Fisioterapis untuk Timnas Indonesia yang untuk membeli perlengkapan Fisio untuk pemain saja harus merogoh kocek sendiri, dan bahkan masih ada klub di liga Indonesia sekarang yang masih menggunakan jasa tukang urut untuk menangani pemainnya.

Salahnya disini adalah, para Petinggi menanggap sebuah Motivasi bisa di tumbuhkan dengan uang. Uang memang salah satu faktor motivasi untuk pemain. Tetapi ada hal yang lain yang tentu akan membangkitkan motivasi. Seprang pelatih yang cerdas tentu akan meningkatkan motivasi pemain untuk berprestasi lebih tinggi.

Tentu agan agan masih ingat kekalahan Indonesia 7 gol tanpa balas atas Arsenal. Walaupun hanya dalam ajang pertandingan persahabatan. Tetapi harusnya pemain Indonesia bermain sebagai seorang fans, dilapangan pemain seharusnya mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bertanding. Kenyataannya ?? Pemain justru bermain mengecewakan, padahal jika dilihat dari segi kekuatan fisik, seharusnya Indonesia tidak kalah. dan juga kita selalu memaklumi kekalahan kekalahan kecil, yang justru itu adalah kelemahan yang akan menyebar terus menerus.

Kita malah sangat berbangga jika pemain asing bermain diliga Indonesia. Justru kita harusnya bertanya kenapa mereka bermain di liga kita ? padahal kita sadar liga kita sangat berantakan. Tentu secara tidak langsung kita bisa menilai skill dari pemain asing tersebut dong dengan kenyataan yang ada ?. Harusnya setiap klub di Indonesia lebih fokus ke pemain Indonesia asli / Pemain Keturunan Indonesia.

Kenapa kita melihat lautan manusia ini hanya ketika timnas bertanding ? Kenapa kita bisa rukun ketika mendukung timnas bertanding ? Tetapi ketika Klub Liga Indonesia bertanding jarang sekali dukungan yang ada. Dukungan dana untuk klub liga Indonesia juga tidak besar, jadi jika pemasukan dari tiket tidak ada, sponsor juga tidak ada, bagaimana sebuah klub sepakbola bisa mengembangkan klubnya ?

Pembinaan pemain muda di Indonesia justru dilakukan dengan tidak merata, di kota A memiliki sumber daya pemain bola yang bagus, tetapi di kota B tidak punya sumber daya yang mumpuni. Tentu ini adalah sebuah masalah. Dari penduduk lebih dari 200 juta kita justru kesulitan untuk mencari pemain sepakbola. Kita tidak butuh 11 pemain. kita butuh sebanyak banyaknya pemain sepakbola berkualitas untuk Indonesia.
Contoh Spanyol, Torres,Xavi,Iniesta sampai pemain Argentina Messi dididik dari mereka usia remaja, bahkan dari spanyol belum sekuat sekarang sepakbolanya. Hasilnya ? Justru mereka petik dalam 20tahun, mereka bisa juara dunia, juara eropa, klub di liganya menguasai eropa, hasil didikannya menjadi pemain terbaik dunia. Itu lah hasil dari pembinaan pemain muda yang dikelola dengan baik.

Fasilitas sepakbola Indonesia sangat dibawah standar. Bahkan mantan pemain liga inggris yang sempat bermain di LPI mengatakan lapangan sepakbola Indonesia Seperti lapangan Divisi 4 di Negaranya. Sangat disayangkan tentu pernyataannya.
Tapi tak bisa dipungkiri, mulai dari Fasilitas berlatih ,fasilitas kesehatan serta lainnya sepakbola Indonesia masih bisa dikatakan primitif.
Seharusnya semua sadar perbaikan fasilitas ini akan menghasilkan sesuatu yang manis untuk sepakbola Indonesia di masa depan.