

TS
ARFA86
Pengakuan Baru Serda Ucok Soal Eksekusi yang Tak Seharusnya Terjadi

Bantul - Terdakwa utama kasus penyerangan LP Cebongan, Serda Ucok Tigor Simbolon, mengaku awalnya tak berniat mengeksekusi Dicky Cs. Ia menyatakan jika dipertemukan dengan Dicky secara baik-baik, penembakan itu tak akan terjadi.
"Kenapa menembak Dicky?" kata hakim Letkol Faridah Faisal di Pengadilan Militer Yogyakarta, Jl Ringroad Timur Banguntapan Bantul, Selasa (16/7/2013).
"Awalnya, saya mengaku sebagai anggota Polda DIY. Saya mau bertemu Dicky untuk mencari informasi tentang Marcel," jawab Ucok.
Marcel adalah pelaku penganiayaan anggota Kodim Yogyakarta yang juga mantan anggota Kopassus, Sertu Sriyono. Ucok sangat dekat dengan Sriyono karena sama-sama menempuh pendidikan Kopassus di Bandung. Selain itu, Ucok pernah diselamatkan Sriyono saat bertugas di Aceh. Ucok merasa berhutang budi sehingga terbakar emosinya saat Sriyono dianiaya Marcel cs.
Jumat (22/4) malam, Ucok dan rombongan meluncur ke Yogyakarta. Berdasarkan informasi warga, ada pelaku penganiayaan yang dibawa ke LP Cebongan. Mereka kelompok Dicky Cs. Ucok berniat meminta info dari Dicky soal keberadaan Marcel.
"Tapi setelah di dalam (lapas) sepertinya mereka tahu penyamaran kami," lanjut Ucok.
Ucok kian panik manakala posisi Dicky cs tak kunjung ditemukan. Padahal ia sudah mondar-mandir di sejumlah sel sambil meneriakkan nama Dicky. Kemudian, ia melihat temannya menuju satu ruang sel.
Ucok tidak serta merta masuk ke sel. Ia mengaku sempat khawatir akan keselamatan dirinya jika memaksakan diri masuk. Kemudian, ia masuk dalam posisi siaga. Saat berada di dalam sel dengan kondisi penerangan yang tak memadai, ia mengaku melihat benda melayang ke arahnya.
Merasa mendapat ancaman, Ucok secara refleks mengarahkan moncong senjata AK yang ditentengnya ke orang yang diduga melemparkan sesuatu dan menarik picunya. Dor..dor!
Tembakan refleks Ucok mengenai Hendrik Benyamin Sahetapi alias Dicky, Adrianus Candra Galaja alias Dedi, dan Yohanes Juan Manbait alias Juan. Seorang yang sempat bersembunyi, Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, dieksekusi setelah Ucok mengganti magasin senjatanya yang sempat macet.
"Andai dipertemukan dengan Dicky atau Dicky dibawa keluar (LP), maka penembakan itu tak akan terjadi," jelasnya.
Keterangan ini disampaikan saat Ucok menjadi saksi untuk berkas perkara II dengan terdakwa Sertu Heru Juwanto, Sertu Anjar Rahmanto, Sertu Martinus Robert Paulus Benani, Sertu Suprapto dan Sertu Herman Siswoyo. Sidang lanjutan akan digelar Rabu (17/7) besok.
Spoiler for sumber:
============================
bold: Mencurigakan

0
16.3K
45
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan