Tino Ridwan (Deddy Mizwar) menginginkan anaknya jujur dan penurut. Untuk itu dia menanamkan disiplin keras. Cara ini berakibat buruk. Ketiga anaknya adalah hasil perkimpoiannya dengan istri pertama yang diceraikannya. Kehidupan ekonomi cukup menghimpit. Anak-anak dititipkan pada orang tua. Setelah sedikit demi sedikit memiliki uang dan punya pekerjaan, Tino yang hidup bersama pacarnya, Santi (Joice Erna), menjemput anak-anaknya.
Suatu hari Santi menemukan sejumlah uang dalam tas sekolah Arie. Tino heran dari mana Arie (Yan Cherry Budiono) mendapatkan uang sebanyak itu, padahal Tino tidak pernah memberikannya. Tino berkesimpulan, Arie mencuri. Padahal uang itu adalah pemberian orang yang ditemukan dompetnya. Maka Tino dan Santi menghukum Arie. Di luar dugaan, hukuman yang terlalu berat bagi Arie berakibat fatal. Arie meninggal dunia. Tino sangat menyesal, tetapi terlambat. Tino Ridwan, 36 tahun, lelaki dibawa ke pengadilan untuk bertanggung jawab atas perbuatannya dan dihukum. Dia dituduh menyiksa anak kandung sendiri. Kisah disajikan secara sorot balik.
Kisah ini diambil dari kejadian sesungguhnya tahun 1984 di Jakarta, yang mendapat perhatian masyarakat luas dan liputan ramai di surat kabar. Film terlaris I di Jakarta, 1986, dengan 382.708 penonton, menurut data Perfin.
Quote:
Spoiler for :
Quote:
Film ini sangat mencengangkan banyak orang saat itu, sungguh sedih dan tragis nasib seorang anak tiri yang dilakukan oleh ibu tirinya. Film ini membuat ikon pada masyarakat kasih sayang ibu tiri akan berakhir seperti ini. Banyak orang yang tersugesti akan kekejaman ibu tiri. Sehingga image ibu tiri sangat kejam dan menakutkan bagi anak tiri didalam satu atap dengan ibu tirinya. Si bapak kandung yang tidak perhatian dan sebaginya.
Film pertama Ratapan anak tiri ini sukses besar, maka di buat lagi lanjutannya Ratapan Anak Tiri 2 dan 3 nya. Tidak heran film ini mendapat penghargaan khusus dari FFI 1974 di Surabaya untuk film terlaris