Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zainiachmadAvatar border
TS
zainiachmad
Anda Telah Ditipu Pengemis.
Benarkah para pengemis yang setiap hari lalu lalang itu hidup menderita? Ternyata tidak semua. Berdasarkan data Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, ternyata dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. Wow, jika ditotal sebulan bisa 20-30 juta rupiah. Kalah gaji seorang manajer oleh pengemis yang hanya bermodal muka memelas, menadahkan tangan dan tampil dengan pelengkap penderitaan, seperti anggota tubuh yang tak lengkap, atau membawa bayi mungil yang dekil dalam gendongan. Gaji seorang manajer di Jakarta mungkin antara Rp 15-25 juta. Itupun baru bisa diperoleh setelah bekerja keras selama bertahun-tahun. Tidak heran jika dikampung halamannya para pengemis yang rata-rata dari daerah luar Jakarta ini memiliki rumah yang bagus lengkap dengan perabot ala keluarga menengah di ibukota.

Dugaan kita rang-orang yang disebut pengemis tentu tak punya banyak uang alias miskin. Dari pakaian dan penampilan mereka yang serba lusuh, kumal, kotor, bau, compang-camping, kita bisa menilai orang itu sebagai pengemis. Mereka biasa meminta-minta uang kepada orang yang mereka temui sehari-hari di jalanan. Cara kerja mereka biasanya mangkal di emper-emper toko sambil menengadahkan tangan atau menghampiri mobil dan motor di lampu merah. Namun rupanya yang namanya pengemis tidak selamanya miskin alias kere. Jangankan di dalam negeri, ternyata di luar negeri juga banyak pengemis yang bisa mendapat penghasilan cukup bahkan berlebih hingga mereka layak disebut orang kaya.

Dengan penampilan mengenaskan para pengemis dengan mudah mengundang iba, maka seribu atau dua ribu rupiah dengan ikhlas direlakan para dermawan untuk mereka. Pendapatan Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta itu, menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda, biasanya diterima oleh pengemis dengan tingkat "kekasihanan" sangat-sangat kasihan. Masuk katagori ini seperti pengemis kakek-kakek, nenek-nenek, ibu-ibu yang membawa anak bayi dalam gendongan atau membawa anak balita.

Ada juga pengemis dengan tingkat "kekasihanan" yang standar, dimana dalam sehari mereka bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu. masuk katagori ini seperti anak-anak yang mengandalkan muka memelas. Luar biasa, pengemis anak-anak saja dalam sehari bisa mengumpulkan uang sebesar itu. Jika digabungkan dengan penghasilan orang tua mereka yang juga mengemis dilokasi sama atau berbeda, maka anda bisa bayangkan berapa puluh juta rupiah penghasilan mereka setiap bulannya. Inilah yang kemudian menjadi masalah sosial yang tidak kunjung selesai. Dengan pendapatan yang terbilang fantastis para pengemis meskipun telah ditangkap satpol PP dan dinas sosial, kemudian diberi pembinaan sampai dipulangkan kedaerah mereka masing, tetap saja mereka enggan beralih profesi. Ketrampilan yang mereka butuhkan cukup sederhana, hanya bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka bisa dapat uang banyak dengan mudah.

Nah, inipun akhirnya dijadikan ladang bisnis oleh sekelompok orang yang mencoba menikmati juga keuntungan dari para pengemis ini. Sekarang ada sebagian operasi para pengemis ini terorganisir atau ada sindikat dan mafianya. Mereka kerap mendrop para pengemis ini di suatu tempat untuk kemudian 'beroperasi' di wilayah yang telah ditentukan.

Memang tidak ada yang menyalahkan anda untuk kasihan dan memberikan selembar seribuan, dua ribuan, lima ribuan, sepuluh ribuan, atau mungkin ada yang memberikan dua puluh atau lima puluh ribuan. Andapun mungkin tidak peduli atau memikirkan apakah uang anda berikan itu sudah ke orang yang berhak menerimanya? Memang tidak semuanya pengemis seperti itu, tapi sudah hampir sebagian besar operasi mereka memang suah sebgai profesi yang menguntungkan atau sudah terorganisir untuk menarik keuntungan dari para dermawan yang murah hati. Jadi tidak salah jika dikatakan bahwa anda "telah ditipu pengemis". Pemerintah sebenarnya sudah sering mengimbau masyarakat yang ingin memberikan sumbangan untuk menyalurkan ke tempat yang tepat atau lembaga yang tepat.

Nah ini Berikut ini modus-modus pengemis untuk menarik simpati masyarakat dan menipu anda :
[list=1]
[*]Koreng dikasih terasi : Mereka membuat luka bohongan di bagian tubuhnya guna mendapat iba pengendara di jalan. Agar terkesan busuk, koreng bohong itu dipakaikan terasi. Terasi bertujuan untuk mengundang lalat ke arah 'koreng' buatan mereka. Supaya terkesan luka sudah busuk dan butuh biaya untuk berobat. Biasanya ada juga yang ditambahi obat merah agar koreng bohongan tersebut terkesan berdarah.
[*]Pura-pura hamil : Biasanya pengemis wanita yang pura-pura hamil ini beraksi di perempatan lampu merah. Padahal yang ada di balik bajunya adalah bantal. Mereka meminta belas kasihan dengan alasannya untuk biaya melahirkan.
[*]Tangan pura-pura buntung : Modus lainnya yakni dengan berpura-pura tangannya buntung, karena ternyata tangannya dilipat menggunakan tali ke belakang. Talinya dililit ke perut supaya tangannya tidak pegal.
[*]Orangtua menyuruh anak mengemis : Anak kecil menjadi cara ampuh bagi pengemis untuk mendulang rupiah. Dengan membawa anak-anak masyarakat akan semakin iba sehingga dengan ikhlas akan memberikan uang. Cara seperti ini sengaja digunakan oleh para orang dengan mendandani anaknya semiris mungkin, lalu disuruh mengemis. Parahnya, jika si anak tidak membawa hasil yang memuaskan kepada orang tuanya, mereka kerap mendapat makian hingga kekerasan fisik.
[*]Dorong nenek sakit : Cara lain yang kerap digunakan adalah dengan membawa nenek saat mengemis. Agar lebih dramatis, sang nenek ditampilkan dalam kondisi tidak sehat.
[*]Luka didramatisir : Ada pengemis yang memang memiliki cacat dari kecil. Kemudian cacat permanen itu didramatisir dengan cara saat mengemis mereka menunjukkan bekas luka tersebut. Dan seolah-olah luka itu baru didapat.

Hebat kan, mereka telah menipu anda mentah-mentah. Tanpa sadar kita mungkin telah membuat mereka kaya dengan cara yang tidak terpuji, mendidik mereka menjadi pemalas, dan secara tidak langsung ikut andil menumbuhkan sindikat pengemis yang memiliki daerah operasi lebih luas dan mungkin pendapatan lebih besar jika dibandingkan pengemis solo karir. Tidak hanya di Indonesia pengemis-pengemis seperti mengeruk keuntungan dari para dermawan, tapi juga ada di negara lain, seperti Cina, Inggris, Malaysia, dan negara lain yang boleh dibilang tingkat kehidupan masyarakatnya rata-rata masuk dalam katagori makmur. Semuanya tergantung anda, apakah anda sudah merasa ditipu oleh para pengemis, sehingga kedepannya akan menyumbangkan atau menyedekahkan uang atau harta anda ke lembaga-lembaga resmi. Agar apa yang anda sedekahkan dari keringat anda diterima oleh orang-orang yang berhak.

Contohnya para pengemis di Kota Nanking, China, bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 8 hingga Rp 15,8 juta dalam sebulan. Angka itu kira-kira setara dengan gaji Presiden Xi Jinping yang dibayar Rp 15,9 juta sebulan. Mereka mengemis selama delapan jam sehari dan biasa terlihat di stasiun kereta, seperti dilansir situs asiaone.com. Surat kabar Sin Chew mengabarkan mereka biasa membayar Rp 3.000 hingga Rp 6.000 untuk ongkos tiket kereta saban hari. Lebih parah lagi ternya Petugas kepolisian menemukan fakta ternyata sekitar 80 persen dari pengemis itu sebetulnya tidak miskin. Seorang pengemis muda bahkan mengaku punya dua rumah.

Di Kota Johor Baru, Malaysia, Polisi menemukan seorang pengemis perempuan berusia 73 tahun ternyata memiliki tiga rekening bank berisi ribuan ringgit. Pengemis itu juga diketahui mempunyai sertifikat saham senilai Rp 16,1 juta di Amanah Saham Bumiputra dan nilai tabungannya terus bertambah tiap pekan.

Sementara seorang pengemis di Ibu Kota London, Inggris, bernama Simon Wright memiliki tempat tinggal senilai Rp 4,5 miliar di sebelah barat London. Situs asiaone.com melaporkan, orang-orang yang memberinya uang tidak menyadari bahwa Simon bisa meraup uang sekitar Rp 762 juta saban tahunnya dari mengemis. Simon kerap terlihat secara teratur mendatangi tempat perjudian dan hiburan untuk menukarkan uang koin yang dia dapat. Terkadang, di banyak kesempatan, tempat-tempat ini menambahkan uang hingga Rp 3,1 juta sampai Rp 4,5 juta kepada Simon. Namun, aksi Simon akhirnya ketahuan. Dia mendapat dua tahun tuntutan sipil, yang melarang dirinya mengemis di seantero London.

Lain lagi dengan yang dilakukan seorang pengemis asal Thailand bernama Aiam Cambhiranon ini mungkin akan membuat banyak orang tidak percaya. Ini lantaran dia dikabarkan telah menyumbang Rp 333 juta ke sebuah kuil di dekat Ibu Kota Bangkok. Menurut surat kabar Nanyang Siang Pau, Aiam yang sudah mengemis di Kuil Rai King selama 34 tahun belakangan ini, mendonasikan uangnya itu pada April lalu. Aiam mengatakan saat hari kerja dia bisa mendapat uang antara Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta dari hasil mengemis. Sedangkan pada akhir pekan, dia bisa mendapat Rp 6,6 juta sampai Rp 13 juta.

Para pengemis di Kota Mumbai, India, dikenal cukup punya banyak uang. Seorang lelaki bernama Massu atau Malana, 60, bisa mendapat penghasilan Rp 400 ribu dalam sehari dari hasil mengemis, seperti dilansir boldsky.com. Dia dilaporkan sering mengemis di luar restoran mewah yang sering dikunjungi bintang film atau bintang televisi di Lokhandwala. Dia mengemis saban hari dari jam 08.00 hingga pukul 15.00. Malana tinggal di apartemen bersama istri, kedua putranya, dan seorang menantu perempuan di sebelah barat Mumbai. Dia bahkan punya investasi berupa bangunan properti senilai Rp 500 juta.

Pemerintah baik pusat maupun daerah sebenarnya telah berupaya mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengurangi angka gelandangan dan pengemis. Namun ironisnya jumlah gelandangan dan pengemis di kota-kota besar justru bertambah. Sehingga usaha pemerintah seperti sia-sia dan tidak pernah ada habisnya untuk mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis khususnya di perkotaan. Semuanya tergantung anda, apakah anda sudah merasa ditipu oleh para pengemis, sehingga kedepannya akan menyumbangkan atau menyedekahkan uang atau harta anda ke lembaga-lembaga resmi. Agar apa yang anda sedekahkan dari keringat anda diterima oleh orang-orang yang berhak.
0
7.8K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan