Sindonews.com - Di tengah pembahasan alot soal kesiapan penyelenggaraan Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS), anggota Komisi IX DPR RI, Wirianingsih melontarkan pandangan berbeda.

Menurut dia, tidak seharusnya pemerintah memberikan fasilitas obat gratis kepada perokok, pengidap HIV/AIDS, dan pengguna narkoba.

"Ada penyakit seperti HIV/AIDS kok malah dapat obat gratis? Harusnya mereka ada semacam punishment (sanksi) karena kesalahan mereka sendiri tidak menerapkan pola hidup sehat," kata Wirianingsih di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2013).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan, seharusnya orang-orang atau kelompok orang yang menerapkan pola hidup sehat, yang berhak menerima obat gratis.

"Masyarakat yang menerapkan pola hidup sehat itu yang berhak dapat obat gratis. Jadi, sebaiknya pemerintah terapkan punishment atau sanksi bagi mereka yang kena HIV/AIDS itu", sambung dia

Terkait kesiapan penyelenggaraan BPJS, PKS sebelumnya mendorong pembentukan panitia kerja (Panja), dengan tujuan memastikan kesiapan setiap komponen untuk mendukung penyelenggaraan BPJS tersebut.

Dengan adanya Panja BPJS diharapkan ada kepastian bahwa BPJS diselenggarakan dengan kesiapan, baik dari sisi perundang-undangan maupun dari tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam pemberian pelayanan pada saat BPJS dilaksanakan kelak.

SUMBER : http://nasional.sindonews.com/read/2...at-obat-gratis



Setelah semalaman di bully , sepertinya bu Wir ini memiliki alasan kuat mengapa beliau sampai melontarkan pernyataan yang secara langsung menyinggung banyak pihak ini. Saya sih hanya menebak-nebak saja kemungkinan-kemungkinan yang mendasari statement tidak berperi kemanusian dari ibu anggota DPR ini. Apa saja kemungkinannya? Simak yuk!

1. Sibuk membuat anak

Seperti yang tertulis di bio twitter dan blognya, bu Wir adalah seorang istri dan ibu bagi 10 anak. Iya, bukan satu atau dua saja tapi 10 anak. Sepertinya beliau dan suaminya sangat produktif untuk membuat anak. Proses pembuatan anak untuk orang sekelas beliau yang notabene nya seorang politikus tentu memakan banyak waktu. Dimana beliau harus membagi waktu untuk berpolitisi dan menaikkan giarah suami yang akan melakukan pembuahan pada beliau. Jadi sangat wajar untuk ibu Wir ini tidak sempat googling untuk mecari tahu apa saja penyebab penularan penyakit HIV. Mungkin lho yaaa…

Btw bu, apa bu Wir yakin suaminya cuman have sex sama bu Wir? Melihat dari jumlah anak, kayaknya beliau cukup gampang horny deh kayaknya. Kayaknya lhoo yaaa…

2. Sibuk mengurus anak

Melanjutkan kesibukan beliau selain berpolitisi dan membuat anak, sepertinya mengurus anak juga menjadi daftar kesibukan si ibu ini deh. Bayangkan saja, punya satu anak saja sudah cukup merepotkan, apalagi 10 anak. Logikanya sih, kali satu anak satu kerepotan, ini sepuluh anak berarti jadi sepuluh kali lipat kerepotannya. Ribet? Amat sangat pastinya. Makanya, wajarin aja kalau beliau nggak sempet belajar atau mencari tahu apa saja penyebab penularan HIV, baru mau buka leptop anaknya nangis, baru mau googling di blackberry atau iPhone anaknya ngompol. Yah, walaupun saya belum punya anak saya kebayang kok gimana sibuknya hari-hari bu Wir ini. Mungkin tapi lho yaaa…

3. Dari Fraksi PKS

Alasan selanjutnya cukup simple sih, karena beliau dari fraksi PKS aja. Yaaa, kita semua tahu lah kemampuan orang-orang PKS kaya apa. Ada yang anggota dewannya ketauan nonton bokep, ada yang ketangkap basah lagi check in sama cewek bayaran pake duit korupsi sama ada juga yang nikahin anak SMA. See, semuanya nggak jauh-jauh dari urusan selangkangan. Makanya, pengetahuan bu Wir juga nggak jauh-jauh dari urusan kelamin, apalagi emang bener sih salah satu penyebab penularan HIV dari hubungan seks yang berganti-ganti pasangan. Yah, mungkin beliau melihat dari temen-temen separtainya yang memang gemar main kelamin. Mungkin lho yaaa…

Btw, saran saya sih buat bu Wir, sebelum ngomong di media kalau penyebaran HIV karena pola hidup yang tidak sehat, mending bu Wir kasih tau Fatonah sama Lutfi deh kalau main cewek juga bisa bikin kena HIV.

4. Mau gantiin Tuhan

Melihat timeline bu Wir yang sangat religious, berbeda sekali dengan timeline saya yang penuh kata-kata busuk jelas terlihat kalau yang terhormat bu Wir sangat dekat dengan Tuhan. Mungkin saking dekatnya dengan Tuhan, bu Wir yang sangat taat pada Tuhan ini kemudian merasa beban Tuhan terhadap umatnya terlalu berat. Bagaimana tidak, selain menciptakan, merawat, mengabulkan, melindungi dan menghakimi umatnya, Tuhan juga masih harus merawat tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Makanya, untuk meringankan tugas dan kemahaa-an Tuhan bu Wir terpanggil untuk membantu meringankan tugas Tuhan dengan mengambil alih salah satu tugas Tuhan yaitu menghakimi manusia. Makanya, beliau kemudian nggak ragu-ragu buat menghakimi sesamanya yang tertular HIV. Sungguh mulia tujuan bu Wir ini. Mungkin lho yaaa…

5. Biar terkenal

Sebenernya mungkin bu Wir ini tau semua cara penularan HIV, nggak hanya karena hubungan seksual tapi semuanya. Sedetail-detailnya. Karena mungkin beliau udah nanya ke dokter atau cari tahu lewat internet, secara gajinya sebagai anggota DPR kan gede tuh, pasti gadgetnya banyak. Nah, alasan beliau ngomong kayak gitu biar twitter rame aja, biar followernya banyak, biar yang mention dia juga banyak. Biar bu Wir dipilih lagi, secara dia kan mau nyaleg lagi tuh. Atau mungkin juga selama ini gadgetnya jarang ada notification, jadi beliau sengaja biar orang-orang pada pengen mention beliau. Atau siapa tahu beliau pengen jadi trending topic kayak fatonah cuman belom berani bayar brondong aja. Mungkin lho yaaa…

Nah, kelima poin tadi mungkin saja menjadi alasan bu Wirianingsih untuk mengucapkan statement-statement yang sangat menyayat hati tadi. Yah, semoga saja jangan sampai ada salah satu anggota keluarga bu Wir, atau malah bu Wir sendiri yang tertular penyakit HIV, karena saya amat sangat yakin kalau bu Wir tidak mungkin tidak berpola hidup sehat.