sebelumnya ane mintak maav Thread Pertama ane berantakan
Lagi Browsing-browsing malem2 sambil nunggu sahur, tiba-tba ke inget acara Sahur jaman dulu ga, Yah sekitar tahun 2000an lah. waktu itu ane masii SD mungkin gan. Ada acara sahur jaman dulu yang sering di stel bokap ama nyokap ane kalo sahur gan.
Ada satu acara Sahur yang paling ane inget.
SAHUR KITA
Ni ada artikel yang ane browsing tentang Sahur kita gan : mudah2an acara sahur sekarang bisa kayak ini. g' cuman lawakan2 yang g' berkualitas, apalagi Temanya tentang Agama.
Spoiler for Artikel Sahur Kita:
PADA 1999, SCTV membuat perubahan. Acara sahur yang biasanya didominasi para dai, diganti pelawak. Eksperimen tim Sahur Kita, nama acara itu, berbuah manis. Masih ingat Sahur Kita? Nyam nyam nyam….
Sahur Kita yang ber-tagline “nyam nyam..” ini langsung meraih sukses di tayangan perdana. Dua pemandunya, Eko Patrio dan Ulfa Dwi Yanthi, membuat suasana sahur jadi meriah. Acara yang berformat radio variety ini memang unik.
Ada live interactive di dalam studio. Ada obrolan dengan artis dan ulama, salam sahur untuk mencari jodoh, pilihan lagu, pantun, kuis, dll. Sangat berbeda dengan acara sahur sebelumnya.
SCTV memilih Eko dan Ulfa lantaran keduanya sudah lama malang-melintang di dunia radio. Dan, tak lama setelah Sahur Kita mengudara, layar televisi di jam sahur didominasi acara yang mengundang tawa. Ada Sahur Bareng di RCTI, lalu Yuk Sahur Yuk di Trans TV, Salam Sahur di TV 7. Sampai sekarang, setelah lebih dari 10 tahun sejak Sahur Kita tayang, acara yang mengandalkan pelawak tetap jadi jagoan di hampir semua stasiun televisi di jam sahur.
Saat pertama memandu Sahur Kita, Eko Patrio masih bujangan, sementara Ulfa tengah menjanda dan sedang dalam rencana menikah dengan pria Belanda. “Lewat acara ini, saya juga ingin menunjukkan kepada pasangan, inilah saya. Selama ini 'kan dia tahunya saya seorang yang berprofesi sebagai entertain yang akrab dengan kehidupan malam dan glamor,” kata Ulfa saat diwawancara tabloid Bintang.
“Namanya, awalnya Muhammad aja. Selebihnya, tidak boleh tahu. Bagi saya, siapapun orangnya dan dari negara mana pun, kalau cocok, kenapa tidak. Walau bule, dia sangat care. Yang pasti saya ingin memperbaiki keturunan. Hahaha,” tambah Ulfa lagi tentang calon suaminya yang bule dari Belanda.
Kalau Ulfa tengah dalam rencana menikah lagi, saat itu Eko Patrio masih bujangan. “Sebagai pemandu acara yang juga memandu acara gosip, saya berusaha memberi batas-batas. Sebenarnya lebih mudah memandu acara gosip. Di gosip saya bisa bebas ke mana-mana. Yang pasti, di acara ini (Sahur Kita) saya lebih cerewet,” jelas Eko yang diwawancara pada kesempatan yang sama.
Karena Eko masih bujangan (dia menikah tahun 2001), pertanyaan pun melebar ke soal pacar. Dan ini jawaban Eko kala itu. “Sekarang saya tidak punya pacar. Sungguh saya tidak punya pacar. Kalau punya, pasti sudah saya ajak menikah. Saya tidak mau pacaran lama-lama. Tidak punya waktu. Orangtua saya sering menanyakan, kapan saya menikah. Tapi bagaimana bisa menikah, pacar saja tidak punya.”
Pada laporan utama yang menampilkan Sahur Kita, tabloid Bintang juga mewawancarai Endah Wulandari, yang saat itu menjabat sebagai Koordinator Program/Produser di SCTV. “Awalnya kami sempat ragu dengan konsep Sahur Kita. Soalnya beda sekali dengan acara sejenis di stasiun televisi lain. Saya sempat berpikir, apakah pemirsa dapat menerima?" tutur Endah.
Setelah berpikir panjang, Endah dan tim memberanikan diri. "Selama ini memang ada yang pro dan kontra. Bahkan ada yang mengkritik acara ini. Kami mengambil jalan tengahnya saja. Bagi yang ingin menikmati acara sahur yang lebih serius, bisa memilih acara lain. Tapi bagi yang butuh hiburan, penyegaran dan silaturahmi, bisa pilih Sahur Kita. Alhamdulillah, sampai hari puasa ke-8, tanggapan pemirsa bagus sekali,” tambah Endah.
Karena formatnya radio variety, maka presenter-nya harus orang yang benar-benar tahu tentang seluk beluk radio. "Kami memutuskan Ulfa Dwiyanti dan Eko Patrio dengan pertimbangan mereka sudah pernah bertemu dalam satu acara radio. Mereka 'kan orang radio yang tak perlu diragukan kekompakannya. Ulfa juga 'kan jebolan pesantren. Sedangkan Eko, selama ini kredibilitasnya bagus. Itu semua yang meyakinkan saya acara ini akan sukses. Untuk mendukung, kami menghadirkan 3 ulama: KH. Miftah Farid, KH. Manarul Hidayat dan KH. Toto Tasmara."
Sahur Kita pertama kali on air dari pukul 03.00 WIB sampai sebelum adzan subuh. Karena banyak permintaan pemirsa, durasi diperpanjang sampai selesai adzan subuh. Sampai empat tahun sejak tayang pada 1999, Sahur Kita masih tetap diminati, sebelum akhirnya kalah pamor dengan acara sahur yang isinya full banyolan.
Duh, jadi kangen acara sahur yang tak sekadar membanyol dan saling cerca fisik...
mungkin kalo ada agan2 tentang acara sahur jaman dulu yang bagus, bisa di tambah di bawah, ntar ane taro pejwan. hehe.
Ane pikir2 ga' ada yang inget mungkin karena waktu itu ane masi kecil banget gan