- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Profil Firman Abadi ( DIBO PISS )


TS
khezor
Profil Firman Abadi ( DIBO PISS )
Tak banyak orang mengenal Firman Abadi. Pria sederhana ini memang bukan siapa-siapa. Bukan pula anak pejabat ataupun anak konglomerat. Namun, kepedulian dia kepada nasib masyarakat, terutama keluarga tidak mampu, melebihi kepedulian Firman kepada dirinya sendiri. Pria yang akrab disapa Dibo dan dikenal sebagian masyarakat Jakarta sebagai Ketua Yayasan Dibo Piss ini memiliki usaha yang sangat mulia yakni penyediaan mobil ambulan gratis. Menariknya, dalam melayani masyarakat yang membutuhkan jasa untuk mengantar orang sakit ke rumah sakit, sampai mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir, Firman tidak membedakan agama, apalagi kaya atau miskin Mereka dilayani dengan ikhlas.
Firman merintis ambulan gratis sejak tahun 1998. Awalnya, aktifitas ini tidak mudah, apalagi dengan misi kemanusian alias tidak mencari keuntungan. Ayah dua anak yang bernama Alfiah Zulfa Humaimah dan Kanza Zafira harus bekerja dan berpikir keras agar tetap bisa melayani masyarakat dalam kondisi apapun. Maklum, mobil ambulan yang digunakan masih berstatus kredit. Makanya, tidak mengherankan kalau kantor Dibo Piss yang berada di depan markas Slank di gang Potlot, kerap didatangi penagih utang alias debt collector, terutama ketika dia telat membayar kredit mobil APV yang disulapnya menjadi mobil ambulan.
Anehnya, para debt collector menagih utang dengan santun. Mereka, kata Firman terkesan tidak enak hati untuk memaksanya membayar kredit mobil APV. Mereka, sadar kalau mobil itu dipakai untuk membantu masyarakat, bukan disewakan.
"Kalau mereka datang saya hanya mengatakan nanti pasti saya bayar kalau duitnya sudah ada. Setelah itu mereka pun pergi dengan senyum," kenang Firman.
Menggeluti usaha kemanusiaan yang dirintis Firman bukan tanpa sebab. Berawal ketika dia tinggal di Gang Bakti, Saharjo, Manggarai, Jakarta Selatan. Kala itu, tahun 1998, seorang warga tak mampu, tetangganya meninggal dunia. Betapa sedih dan pilu hati Firman ketika melihat realita kalau jenazah tetangganya itu tidak bisa diantar ke liang lahat hanya karena uang duka shalawat belum ada. Pemandangan miris itu mengusik dan menyesakkan dada Firman. Sungguh ironis, di negeri ini, kata dia ada jenazah tak bisa diantar ke liang lahat hanya karena tak punya dana. Pertanyaan itu berkecambuk di dalam pikiran dan membekas rasa pilu di hati Firman dalam waktu cukup lama.
"Saya sedih melihat jenazah tidak bisa diantar ke tempat peristirahatan terakhir hanya karena tidak ada uang shalawat," ujar Firman yang tahun 2009 pernah maju sebagai calon anggota DPD DKI.
Semenjak peristiwa itu, muncul keinginan yang kuat untuk memiliki mobil ambulan. Lewat bisnis kecil-kecilan menyablon, Firman menabung rupiah demi rupiah. Tuhan Yang Maha Esa pun mendengar doa Firman. Tahun 2007, dia ketiban rezeki. Dia kebanjiran order sablon kaos Slank. Keuntungan dari menyablon dan uang hasil tabungan sebesar Rp 5 juta dipakai Firman untuk mengambil satu unit mobil APV secara kredit.
Kemudian, mobil itu lantas disulap menjadi mobil ambulan. Semenjak itu, dia aktif membantu warga. Kalau dia mendapat informasi ada warga tak mampu meninggal dunia, Firman menawarkan jasa untuk membawa jenazah ke pemakaman tanpa dipungut sen pun. Ternyata, kehadiran mobil ambulan gratis Firman direspon positif oleh masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Permintaan mobil ambulan gratis meningkat. Alumni STM Negeri I Boedi Oetemo tahun 1993 ini akhirnya kelimpungan.
"Sedih kalau ada yang minta bantuan mobil ambulan tapi saya tidak bisa membantu," kata Firman. Sebagai solusi atas meningkatnya permintaan tersebut, Firman terpaksa menyulap mobil pribadinya, Suzuki Carry Adventure tahun 2003 sebagai mobil ambulan. Seiring perjalan waktu dan jumlah orang meninggal setiap harinya meningkat, dia pun nekad dan mengambil satu unit mobil APV. Dan sampai sekarang armada ambulan Dibo Piss bertambah menjadi 12 unit dengan status kredit belum lunas.
Firman tak memungkiri kalau saat ini dia ketar-ketir dan khawatir kalau tidak sanggup membayar kredit. Pernah pada Oktober 2009, enam unit mobil APV nyaris ditarik dealer karena dia tidak sanggup membayar kredit mobil tersebut.
"Saya berdoa kepada Allah sambil menangis dan meminta saya diberikan rezeki agar bisa membayar kredit mobil," kenang Firman. Untuk kesekian kalinya, doanya didengar. Dia ketiban rezeki dari order cetakan Pilpres 2009. Untung besar diraupnya. Uang itu pun kemudian dipakainya untuk pembayaran kredit mobil.
Kepedulian Firman membantu masyarakat memang luar biasa. Bayangkan saja, setelah usaha penyediaan mobil ambulan gratis digelutinya selama empat tahun, sampai saat ini dia belum memiliki rumah sendiri. Hingga saat ini dia bersama istrinya Kartini dan dua anaknya tinggal di rumah kontrakan. Di sisi lain, dia menghadapi persoalan akan kelangsungan usahanya tersebut. Sebab untuk biaya operasional usaha ambulannya, Firman hanya mengandalkan subsidi dari bisnis percetakan dan sablon kecil-kecilan yang dikelolanya. Sementara Dibo Piss berencana akan melayani pengiriman jenazah tidak saja di Jakarta, tapi juga di kota besar lainnya. Untuk itu, pihaknya sangat membutuhkan bantuan dari masyarakat dan juga pemerintah.
"Dalam kondisi seperti ini, kami mengharapkan adanya pihak-pihak yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan. Tapi kami tidak memaksa,".
Saya rasa masyarakat indonesia adalah masyarakat yang mengerti, mana yang berbuat karna mempunyai kepentingan dan mana yang membantu secara ikhlas.
Walaupun saudara firman pernah gagal dipemilihan DPD DKI 2009, namun kegiatan sosial beliau tidak pernah berhenti.
Kali ini kami Relawan Dibopiss mengajak teman - teman untuk mendukung beliau untuk pemilihan legislatif Dapil DKI ( JAKSEL, JAKPUS dan LUAR NEGRI ). Semoga dengan terpilihnya beliau bisa lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang kurang mampu
Spoiler for Kegiatan Relawan Dibopiss:
Spoiler for Relawan Dibopiss:
Spoiler for Legislator Dari Gang Potlot:
Diubah oleh khezor 19-06-2013 16:02
0
6.2K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan