- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mudik Gratis Membuat Penghasilan Bus AKAP Turun
TS
bagaswara
Mudik Gratis Membuat Penghasilan Bus AKAP Turun
Quote:
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso menyatakan, penghasilan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) kelas ekonomi menurun saat masa mudik Lebaran. "Waktu Lebaran, AKAP yang reguler malah akan low season dengan banyaknya mudik gratis," kata Suroyo di kantornya, Jumat, 12 Juli 2013.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, Kementerian Perhubungan akan merekrut sejumlah bus AKAP reguler untuk program mudik gratis agar para pengusaha bus itu tidak mengalami kerugian. Sejauh ini, kata dia, kementerian baru menyiapkan 260 bus untuk program mudik gratis.
Suroyo mengungkapkan, Kementerian Perhubungan juga menyediakan lima truk dengan kapasitas masing-masing 75 motor dalam mudik gratis itu. Ia menuturkan, kapal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga dipersiapkan untuk menampung 12 ribu motor. Sementara itu, kapal penyeberangan direncanakan mengangkut 6.000 motor. Ia menyebut, pemerintah pun menyiapkan kereta untuk mengangkut 11 ribu motor saat masa mudik Lebaran mendatang.
Suroyo mengatakan, angkutan motor yang dibiayai pemerintah itu rencananya mulai beroperasi pada H-7 Lebaran. "Senin pekan depan sudah mulai pendaftaran bagi pemudik dengan motor yang berminat," ujarnya. Ia mengungkapkan, para calon pemudik harus menyiapkan fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kementerian Perhubungan menyatakan, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui subsidi angkutan sepeda motor untuk Lebaran sebesar Rp 25 miliar. "Realistis, walaupun nilainya lebih kecil dari yang diusulkan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, Kementerian Perhubungan akan merekrut sejumlah bus AKAP reguler untuk program mudik gratis agar para pengusaha bus itu tidak mengalami kerugian. Sejauh ini, kata dia, kementerian baru menyiapkan 260 bus untuk program mudik gratis.
Suroyo mengungkapkan, Kementerian Perhubungan juga menyediakan lima truk dengan kapasitas masing-masing 75 motor dalam mudik gratis itu. Ia menuturkan, kapal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga dipersiapkan untuk menampung 12 ribu motor. Sementara itu, kapal penyeberangan direncanakan mengangkut 6.000 motor. Ia menyebut, pemerintah pun menyiapkan kereta untuk mengangkut 11 ribu motor saat masa mudik Lebaran mendatang.
Suroyo mengatakan, angkutan motor yang dibiayai pemerintah itu rencananya mulai beroperasi pada H-7 Lebaran. "Senin pekan depan sudah mulai pendaftaran bagi pemudik dengan motor yang berminat," ujarnya. Ia mengungkapkan, para calon pemudik harus menyiapkan fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Kementerian Perhubungan menyatakan, Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyetujui subsidi angkutan sepeda motor untuk Lebaran sebesar Rp 25 miliar. "Realistis, walaupun nilainya lebih kecil dari yang diusulkan," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan.
sumber: TEMPO
kalau begini kan enak pengusaha dan pemerintah saling berkolaborasi jadi sama2 senang deh
Pengusaha Bus Siap Berlebaran dengan Tarif Baru
Quote:
Para pengusaha bus di Solo saat ini tengah bersiap untuk digunakan sebagai angkutan lebaran. Selama ini sebagian dari armada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Solo tidak beroperasi lantaran sepinya penumpang.
"Selama ini masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi maupun sepeda motor," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat Surakarta, Djoko Suprapto, Kamis 11 Juli 2013. Hal itu membuat para pengusaha bus memilih mengandangkan nyaris separuh dari armada yang dimiliki.
Bagi para pengusaha, mengandangkan sebagian armada merupakan pilihan yang harus diambil. Sebab, ketersediaan armada jauh dibawah kebutuhan para penumpang. Rendahnya tingkat keterisian penumpang membuat pengusaha harus menanggung beaya operasional yang terus membengkak.
Menurutnya, pada saat menjelang lebaran para pengusaha menyiapkan armada yang selama ini menganggur. Mereka melakukan perbaikan agar layak digunakan pada saat lebaran. Mereka masih yakin bahwa momen lebaran masih menjadi masa panen bagi para pengusaha bus. "Kami yakin 100 persen armada akan penuh penumpang," katanya.
Mereka juga siap untuk mengikuti tarif baru yang ditetapkan oleh pemerintah yang menjadi imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Menurut Djoko, tarif baru itu sudah diterima oleh Organda Solo pada awal Juli ini. Dia yakin kenaikan yang tidak terlampau besar itu bisa menutup beaya operasional yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar.
Dalam tarif baru itu disebutkan bahwa batas bawah untuk bus AKAP kelas ekonomi tarifnya Rp 99 per penumpang per kilometer.Sedangkan batas atasnya bertarif 161 per penumpang per kilometer. "Penggunaan batas atas dan batas bawah akan disesuaikan dengan permintaan pasar," katanya. Pada saat lebaran, misalnya, besar kemungkinan para pengusaha akan menerapkan tarif batas atas.
Sedangkan untuk bus kelas nonekonomi, pemerintah tidak menetapkan tarif resminya. Pengusaha diperbolehkan menjual tiket berdasarkan mekanisme pasar. Djoko yakin para pengusaha akan tetap menggunakan harga yang cukup rasional agar penumpang tidak beralih ke kendaraan pribadi yang dinilai lebih ekonomis.
"Selama ini masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi maupun sepeda motor," kata Ketua Organisasi Angkutan Darat Surakarta, Djoko Suprapto, Kamis 11 Juli 2013. Hal itu membuat para pengusaha bus memilih mengandangkan nyaris separuh dari armada yang dimiliki.
Bagi para pengusaha, mengandangkan sebagian armada merupakan pilihan yang harus diambil. Sebab, ketersediaan armada jauh dibawah kebutuhan para penumpang. Rendahnya tingkat keterisian penumpang membuat pengusaha harus menanggung beaya operasional yang terus membengkak.
Menurutnya, pada saat menjelang lebaran para pengusaha menyiapkan armada yang selama ini menganggur. Mereka melakukan perbaikan agar layak digunakan pada saat lebaran. Mereka masih yakin bahwa momen lebaran masih menjadi masa panen bagi para pengusaha bus. "Kami yakin 100 persen armada akan penuh penumpang," katanya.
Mereka juga siap untuk mengikuti tarif baru yang ditetapkan oleh pemerintah yang menjadi imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak. Menurut Djoko, tarif baru itu sudah diterima oleh Organda Solo pada awal Juli ini. Dia yakin kenaikan yang tidak terlampau besar itu bisa menutup beaya operasional yang disebabkan kenaikan harga bahan bakar.
Dalam tarif baru itu disebutkan bahwa batas bawah untuk bus AKAP kelas ekonomi tarifnya Rp 99 per penumpang per kilometer.Sedangkan batas atasnya bertarif 161 per penumpang per kilometer. "Penggunaan batas atas dan batas bawah akan disesuaikan dengan permintaan pasar," katanya. Pada saat lebaran, misalnya, besar kemungkinan para pengusaha akan menerapkan tarif batas atas.
Sedangkan untuk bus kelas nonekonomi, pemerintah tidak menetapkan tarif resminya. Pengusaha diperbolehkan menjual tiket berdasarkan mekanisme pasar. Djoko yakin para pengusaha akan tetap menggunakan harga yang cukup rasional agar penumpang tidak beralih ke kendaraan pribadi yang dinilai lebih ekonomis.
sumber: TEMPO
semoga saja tarif baru ini tidak memberatkan masyarakat ya
0
2.4K
Kutip
31
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan